Astra ARGO (AALI) Sebut Program Biodisel B35 Bakal Kerek Permintaan Sawit hingga 2 Juta Ton

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Bisnis.com | Sabtu, 18 Februari 2023

Astra ARGO (AALI) Sebut Program Biodisel B35 Bakal Kerek Permintaan Sawit hingga 2 Juta Ton

Emiten perkebunan dan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mengungkapkan kebijakan pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan sawit 35 persen atau biodisel B35, akan mengerek permintaan sawit dalam negeri. Presiden Direktur AALI Santosa mengungkapkan potensi kenaikan permintaan sawit akibat kebijakan B35 bisa mencapai 2 juta ton. “Artinya, ada penambahan demand kan 2 juta ton potensinya. Otomatis Berapa pun produksi akan leap up 2,5 juta tok lebih banyak untuk dibakar,” kata Santosa kepada wartawan di Jawa Tengah, Sabtu (18/2/2023). Apalagi, lanjut Santosa, Indonesia merupakan negara pengguna dan penghasil sawit terbesar di dunia. Menurut dia, tingkat produksi dan penggunaan sawit dengan adanya kebijakan B35 akan makin terkerek. Sebelumnya, Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, penerapan program B35 akan menyerap 13,15 juta kl biodiesel dalam setahun. “Pelaksanaan mandatori B35 telah diawali dengan kerja sama sangat baik dari seluruh pemangku kepentingan yang tercermin dari kesuksesan uji coba pada 2022 lalu. Volume penyaluran biodiesel yang akan diserap B35 diperkirakan akan mencapai 13,15 juta kl,” kata Musdhalifah beberapa waktu lalu. Penerapan B35 yang merupakan campuran 35 persen bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit ke dalam bahan bakar minyak (BBM) solar mulai 1 Februari 2023 diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Di samping itu, penerapan kebijakan ini diharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghemat devisa negara yang biasanya digunakan untuk membeli energi dari luar negeri. Menurut Musdhalifah, saat ini lahan perkebunan di Indonesia seluas 16,3 juta hektare ditanami oleh kelapa sawit dengan 16 juta penduduk bergantung kepada industri tersebut.

https://market.bisnis.com/read/20230218/192/1629395/astra-argo-aali-sebut-program-biodisel-b35-bakal-kerek-permintaan-sawit-hingga-2-juta-ton

Kumparan.com | Minggu, 19 Februari 2023

Gridoto.com | Sabtu, 18 Februari 2023

Pakai Biodiesel Wajib Kuras Tangki Lebih Sering, Ini Alasannya

Masih banyak pengguna mobil diesel menggunakan bahan bakar biosolar. Saat ini, pemerintah menaikkan kadar minyak nabati atau biodiesel menjadi 35% (B35) dari sebelumnya hanya 30% (B30). Penggunaan bahan bakar biodiesel pada mobil diesel ini ternyata mengharuskan kita melakukan kuras tangki lebih sering. Hal ini diungkapkan oleh Erick Budiman pemilik bengkel Jakarta Diesel Squad (JDS) di Jl. Kalimalang, Pondok Bambu, Jakarta Timur. “Jika rutin menggunakan biodiesel apalagi mobil yang jarang dipakai akan menimbulkan endapan kotoran di dasar tangki,” buka Erick. “Endapan kotoran ini yang bisa membuat aliran bahan bakar tersumbat,” tambahnya. Biodiesel yang berada lama di dalam tangki bahan bakar akan menyebabkan timbulnya sludge atau endapan logam sulfide. Endapan kotoran logam sulfide yang banyak menumpuk ini akan dasar tangki membuat filter solar di tangki jadi mudah kotor. Sludge ini juga akan masuk ke filter solar atas dan membuatnya cepat kotor. “Disarankan kuras tangki dilakukan setiap 40.000 km sampai 50.000 km,” terangnya. Jika dilakukan lebih lama dikhawatirkan endapan sludge bahan bakar akan lebih menumpuk. “Efeknya mobil bisa tersendat-sendat karena filter yang tertutup slude bahan bakar,” jelasnya lagi. Itulah alasan kenapa harus kuras tangki lebih cepat jika menggunakan biosolar.

https://www.gridoto.com/read/223696486/pakai-biodiesel-wajib-kuras-tangki-lebih-sering-ini-alasannya?page=all