BBM Etanol Bikin Mesin dan Dompet Boros? Cek Faktanya!

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Etanol Bikin Mesin dan Dompet Boros? Cek Faktanya! Sumber: Pertamina

Etanol (atau etil alkohol) adalah senyawa kimia dari kelompok alkohol yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif dan bahan campuran dalam bensin. Etanol yang dicampur dengan bensin ini secara khusus dikenal sebagai gasohol.

Bioetanol adalah jenis etanol yang diproduksi melalui proses fermentasi gula dari sumber daya alam terbarukan, seperti tebu, jagung, atau singkong. Pencampuran etanol ke dalam bensin dilakukan dalam kadar tertentu, seperti E5 (5% etanol, 95% bensin) atau E10 (10% etanol, 90% bensin).

Peran dan Manfaat Utama

Etanol dicampurkan ke dalam BBM terutama untuk tujuan lingkungan dan ketahanan energi. Beberapa manfaat utamanya, antara lain:

  • Mengurangi Emisi: Etanol mengandung oksigen, yang membantu pembakaran lebih sempurna sehingga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca (seperti $\text{CO}_2$ dan $\text{CO}$) dan polusi udara.
  • Meningkatkan Angka Oktan: Etanol memiliki angka oktan yang tinggi (hingga RON 110), yang ketika dicampurkan dapat meningkatkan angka oktan bensin. Ini membantu mencegah engine knocking (ketukan mesin) dan membuat mesin bekerja lebih efisien.
  • Mendukung Energi Terbarukan: Berasal dari sumber daya nabati (bioetanol), penggunaannya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi nasional.
  • Aman untuk Kendaraan: Campuran etanol dengan kadar rendah (E5 atau E10) umumnya aman dan dapat digunakan pada kendaraan yang sudah ada tanpa perlu modifikasi mesin yang signifikan.

Dampak Potensial Etanol pada Kendaraan

Meskipun memiliki manfaat, campuran etanol dalam BBM juga menimbulkan beberapa potensi dampak, terutama pada kadar yang lebih tinggi:

  • Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros: Etanol memiliki kandungan energi (LHV) yang lebih rendah sekitar 30% dibandingkan bensin murni. Akibatnya, mesin memerlukan sedikit volume bahan bakar yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga yang sama. Sehingga konsumsi BBM bisa sedikit lebih boros.
  • Masalah Cold Start: Etanol memiliki Reid Vapor Pressure (RVP) yang rendah. Pada suhu dingin, bahan bakar campuran etanol bisa sulit menguap, yang menyebabkan mesin lebih sulit dinyalakan saat cuaca dingin (cold start problem).
  • Potensi Korosi: Etanol memiliki sifat higroskopis (mudah menyerap air). Akumulasi air di tangki bahan bakar dapat menyebabkan masalah seperti korosi dan penurunan kualitas bahan bakar. Terutama jika kadar etanol tinggi dan sistem penyimpanan tidak memadai.

Secara keseluruhan, etanol dianggap sebagai langkah maju menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Meskipun perlu penyesuaian terkait efisiensi bahan bakar dan potensi dampaknya pada mesin.