B40 Indonesia Jadi Kunci Kerjasama Strategis dengan NDB

Indonesia berpotensi menjadi mitra strategis New Development Bank (NDB) dalam mengembangkan pengolahan biofuel, khususnya biodiesel B40. Hal ini diungkapkan oleh Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, yang mengapresiasi capaian Indonesia dalam menerapkan campuran biodiesel 40% (B40) dalam bahan bakar solar.
NDB, bank yang didirikan oleh negara-negara BRICS, bertujuan untuk memobilisasi sumber daya alam dalam pengembangan infrastruktur dan proyek pembangunan berkelanjutan. Dilma Rousseff mengakui pencapaian Indonesia dalam B40, mengingat pengalaman Brasil yang hanya mampu mencapai B17 setelah beberapa tahun.
“Capaian ini merupakan inovasi yang baik, ditambah lagi setelah mengetahui bahwa B40 ini diperuntukkan bagi sektor transportasi serta bahan bakar di industri pengolahan mineral,” kata Rousseff dalam keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (25/3/2025).
Ketahanan Energi Jadi Fokus Pemerintah
Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan yang besar, seperti panas bumi, hidro, dan mineral kritis. Dengan potensi dan program prioritas nasional yang ada, NDB yakin Indonesia akan menjadi mitra penting dalam mencapai ambisi menjadi bank pembangunan yang berkelanjutan dan hijau, dengan fokus pada energi terbarukan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan kedua belah pihak sepakat berkoordinasi untuk menggali potensi kerjasama lebih lanjut. Ada kemungkinan Indonesia bergabung menjadi anggota di NDB. Airlangga menekankan komitmen Indonesia dalam ketahanan energi, khususnya energi terbarukan, untuk mencapai net zero emission pada 2060, salah satunya melalui program B40.
Airlangga juga menyampaikan program prioritas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Asta Cita. Hal ini mencakup ketahanan pangan, energi, dan air bersih. “Saat ini Indonesia tengah menjalankan program Makan Bergizi Gratis di berbagai jenjang pendidikan lingkup nasional dengan harapan dapat menggerakkan ekonomi perdesaan dan menciptakan multiplier effects,” tutur Airlangga.
Airlangga berharap Indonesia dapat bergabung menjadi anggota NDB bersama negara-negara BRICS lainnya. Implementasi B40 telah dimulai sejak 1 Januari 2025. Namun Kementerian ESDM menyatakan B40 berlaku pada Februari 2025 karena masa transisi dari B35 ke B40.
Kementerian ESDM melaporkan realisasi B40 hingga 17 Februari 2025 mencapai 1,36 juta kiloliter. Realisasi manfaat ekonomi program mandatori biodiesel B35 pada 2024 diklaim menghemat devisa US$9,33 miliar dan meningkatkan nilai tambah CPO menjadi biodiesel Rp20,98 triliun. Selain itu, juga menyerap tenaga kerja lebih dari 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm).
Potensi Kerjasama Indonesia dan NDB dalam Pengembangan Biofuel
Keberhasilan Indonesia dalam implementasi B40 menunjukkan potensi besar dalam pengembangan biofuel. NDB melihat Indonesia sebagai mitra strategis untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur biofuel, yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
Kerjasama ini dapat mencakup investasi dalam penelitian dan pengembangan biofuel generasi lanjutan, pembangunan kilang biodiesel, dan pengembangan infrastruktur distribusi biodiesel. Indonesia dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya NDB untuk mempercepat transisi energi terbarukan dan mencapai target net zero emission.
Dampak Positif Kerjasama bagi Indonesia
Kerjasama dengan NDB dalam pengembangan biofuel dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia, antara lain:
- Akselerasi transisi energi terbarukan: Investasi NDB dapat mempercepat pengembangan infrastruktur dan teknologi biofuel di Indonesia.
- Peningkatan investasi di sektor energi terbarukan: Kerjasama dengan NDB dapat menarik investasi asing dan domestik ke sektor biofuel.
- Penguatan ketahanan energi nasional: Diversifikasi sumber energi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
- Penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi: Pengembangan industri biofuel menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah penghasil kelapa sawit.
- Pengurangan emisi gas rumah kaca: Biodiesel menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil.