B40 Siap Diuji Juli (PENINGKATAN PROGRAM biodiesel)
Bisnis Indonesia | Rabu, 29 Juni 2022
B40 Siap Diuji Juli (PENINGKATAN PROGRAM biodiesel)
Rencana uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% atau B40 pada Juli 2022 kini dalam tahap akhir atau finalisasi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Bioenergi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Edi Wibowo. “Saat ini masih finalisasi persiapan, semoga dapat dilaksanakan sesuai target yang disampaikan Pak Dirjen [Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi]/\’ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/6) Edi menjelaskan bahan bakar nabati yang dibutuhkan untuk B40 adalah B100 [crude palm oil) sekitar 47.000 liter dan D100 sebanyak 7.000 liter atau total CPO sekitar 55.000 liter. Adapun, jumlah kendaraan yang akan diuji sekitar 12 unit dengan jarak tempuh 50.000 km. “Uji coba B40, yang dimaksud B100 = biodiesel; D100 = green diesel. Nantinya akan dicampur dengan minyak solar [BO],” jelas Edi. Dia memerinci komposisi B40 adalah 40% B100 dan 60% BO. Komposisi lainnya adalah 30% B100,10% D100, dan 60% BO. Uji coba B40 sejatinya sudah mundur. Semula, uji coba direncanakan pada Februari 2022. Pemerintah akan melaksanakan uji coba ini untuk kendaraan bermotor bergerak, alat berat, diesel kereta api, diesel kapal laut, dan lainnya. Masalah pendanaan selama ini menjadi penyebab utama implementasi peningkatan program biodiesel dar B30 menjadi B40 berjalan lambat. Kementerian ESDM sebelumnya menyebutkan dana penyertaan dari ekspor sawit hanya cukup untuk mendanai program B30. Untuk mengembangkan B40, dibutuhkan pungutan dana yang lebih besar, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kualitas B30. Adapun, berdasarkan data Asosiasi Produsen biofuel Indonesia (Aprobi), penyaluran biodiesel sampai dengan Februari 2022 mencapai 1,6 juta kiloliter. Sejak pertama kali berproduksi pada 2006, industri biodiesel hingga tahun ini memiliki total kapasitas terpasang 16,5 juta kiloliter. Tahun lalu, kebutuhan domestik tercatat sebesar 8,43 juta kiloliter atau 7,2 juta ton. Penggunaan biodiesel tersebut mampu mengurangi emisi sebesar 2,4 juta ton CO2 ekuivalen. Tahun ini pemangkasan emisi ditarget naik menjadi 2,7 juta ton CO2 ekuivalen.
BERITA BIOFUEL
Bisnis.com | Selasa, 28 Juni 2022
Resmi! Pemerintah Pastikan Uji Coba B40 Digelar Juli 2022
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40 persen (B40) pada Juli 2022 sudah mulai tahap finalisasi. “Saat ini masih finalisasi persiapan, semoga dapat dilaksanakan sesuai target yang disampaikan Pak Dirjen,”ujar Direkotrat Bioenergi ESDM Edi Wibowo pada Bisnis, Selasa (28/6/2022) Edi menambahkan bahan bakar nabati yang dibutuhkan untuk B40 adalah B100( Crude Palm Oil) sekitar 47.000 liter dan D100 sebanyak 7.000 liter atau total crude palm oil (CPO) sekitar 55.000 liter. Edi juga menambahkan jumlah kendaraan yang diuji sekitar 12 unit dengan jarak 50.000 km. “Uji coba B40, yang dimaksud B100=biodiesel; D100= green diesel. Nantinya akan dicampur dengan minyak solar [B0],” jelas Edi. Ia mengemukakan komposisi B40 adalah 40 persen B100 dan 60 persen B0. Komposisi lainnya adalah 30 persen B100, 10 persen D100, dan 60 persen B0. Adapun, uji coba B40 sebelumnya sudah mengalami kemunduran. Sebelumnya ujic oba direncanakan pada Februari 2022 tetapi mundur hingga Juli 2022. Pemerintah akan melaksanakan uji coba ini untuk untuk kendaraan bermotor bergerak, alat berat, diesel kereta api, diesel kapal laut, dan lainnya.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220628/44/1548867/resmi-pemerintah-pastikan-uji-coba-b40-digelar-juli-2022
Infosawit.com | Selasa, 28 Juni 2022
EU Green Deal Bakal Berdampak Pada Petani Sawit, Dubes Kolombia dan Indonesia Bertemu
Saat ini negara-negara di Uni Eropa sedang menggodok sebuah kebijakan lingkungan dalam upaya menghadapi perubahan lingkungan, kebijakan tersebut dikenal dengan European Green Deal (EGD). Dimana kebijakan ini negara-negara Uni Eropa memimpikan di tahun 2050 sudah mencapai net zero emission. Jelas, dengan rencana kebijakan tersebut berapa negara yang memiliki kepentingan di pasar Eropa bakal terancam, terlebih negara yang memiliki kepentingan perdagangan komoditas seperti kelapa sawit dan diyakini akan terpengaruh dengan kebijakan tersebut. Melalui EU Forest Strategy mereka menetapkan syarat traceabillity atau keterlacakan rantai pasok mulai dari hulu sampai hilir. Begitu pula dengan ketentuan tentang “produk hijau” di mana Uni Eropa akan memperketat persyaratan bila komoditas-komoditas kategori Forest and Ecosystem Risk Commodities ingin masuk ke pasar Uni Eropa. Melihat dampak dari kebijakan tersebut tak hanya pada industri tetapi juga petani kelapa sawit, pada Senin (27/6/2022) waktu Brussel, Dubes Andri Hadi menerima delegasi Kolombia yang dipimpin oleh Dubes Kolombia di Brussel, Y.M. Felipe Garcia Echeverri, dan Presiden Eksekutif Federasi Nasional Petani Sawit Kolombia (FEDEPALMA), Nicolás Pérez Marulanda, untuk bertukar pandangan guna menghadapi kebijakan tersebut. Dilansir dalam twitter resmi Dubes Indonesia di Brussel, dalam pertemuan tersebut kedua negara menjajaki kepentingan bersama dalam menghadapi EU Green Deal beserta turunannya, yang dapat berdampak negatif pada industri dan petani kelapa sawit kecil di kedua negara.
https://www.infosawit.com/news/12675/eu-green-deal-bakal-berdampak-pada-petani-sawit–dubes-kolombia-dan-indonesia-bertemu
CNBCIndonesia.com | Selasa, 28 Juni 2022
RI Punya Harta Karun Hijau Berlimpah, Ini Buktinya
Penggunaan energi hijau menjadi salah satu langkah dalam menurunkan emisi karbon. Indonesia menjadi salah satu negara dengan ‘harta karun’ sumber energi hijau terbesar di dunia. Senior VP Strategy and Investment Pertamina Daniel Purba mengungkapkan, energi hijau pertama adalah panas bumi atau geothermal. Saat ini Pertamina sudah memanfaatkan ini dalam operasionalnya. Ada juga tenaga surya, dengan potensi yang besar seiring dengan letak geografis RI di garis khatulistiwa. “Pemanfaatan tenaga surya cukup besar. Di Pertamina juga sudah untuk operasional kami sendiri. Kalau mungkin nggak banyak yang mengamati di beberapa rooftop SPBU kita sudah memanfaatkan tenaga surya,” ungkap Daniel dalam Green Economic Forum CNBC Indonesia, Senin (27/6/2022). Energi hijau selanjutnya adalah biodiesel atau biofuel. Menurut Daniel, sebagai produsen kelapa sawit, Indonesia menjadi sumber terbesar bagi energi hijau biodiesel atau biofuel. “Jadi ini tiga hal besar. Pertama geothermal, kedua tenaga surya, ketiga biofuel. Ini sudah proven dan sudah kita lakukan. Tinggal kita kembangkan. Untuk akselerasinya diperlukan regulasi agar bisa menopang pertumbuhan industri, baik produsen maupun konsumen,” jelas Daniel. Dia juga menjelaskan bahwa Pertamina sudah melakukan uji coba untuk memproduksi bahan bakar dengan kandungan 100% biofuel. Selain itu, bahan bakar ini juga sudah diujicobakan ini untuk mesin pesawat dengan kandungan 27% biofuel. Alternatif energi hijau lainnya adalah baterai. Ini bisa menjadi alternatif dengan mengisi daya baterai melalui tenaga surya. “Ini kita sudah bangun bersama-sama. Mudah-mudahan dalam satu atau dua tahun ke depan bisa terealisasi meski skalanya belum luas,” papar Daniel. Terakhir adalah hidrogen sebagai alternatif energi hijau, di mana beberapa produsen kendaraan sudah ada yang memproduksi mobil berbahan bakar ini. Di samping itu, kata dia, Pertamina juga sudah memanfaatkan bahan bakar jenis ini untuk operasional kilang.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220627182519-4-350799/ri-punya-harta-karun-hijau-berlimpah-ini-buktinya
Solopos.com | Selasa, 28 Juni 2022
Juli 2022, Kementerian ESDM Uji Jalan Biodiesel 40 (B40)
Uji jalan atau road test kendaraan berbahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) akan dilakukan Juli 2022. “Saat ini masih finalisasi persiapan, semoga dapat dilaksanakan sesuai target yang disampaikan Pak Dirjen,” ujar Direktorat Bioenergi ESDM Edi Wibowo pada Bisnis.com, Selasa (28/6/2022). Edi menambahkan bahan bakar nabati yang dibutuhkan untuk B40 adalah B100 (Crude Palm Oil) sekitar 47.000 liter dan D100 sebanyak 7.000 liter atau total crude palm oil (CPO) sekitar 55.000 liter. Edi juga menambahkan jumlah kendaraan yang diuji sekitar 12 unit dengan jarak 50.000 km. “Uji coba B40, yang dimaksud B100=biodiesel; D100= green diesel. Nantinya dicampur dengan minyak solar [B0],” jelas Edi. Ia mengemukakan komposisi B40 adalah 40% B100 dan 60% B0. Komposisi lainnya adalah 30% B100, 10% D100, dan 60% B0. Adapun, uji coba B40 sebelumnya sudah mengalami kemunduran. Sebelumnya uji coba direncanakan pada Februari 2022, tetapi mundur hingga Juli 2022. Pemerintah akan melaksanakan uji coba ini untuk untuk kendaraan bermotor bergerak, alat berat, diesel kereta api, diesel kapal laut, dan lainnya.
https://www.solopos.com/juli-2022-kementerian-esdm-uji-jalan-biodiesel-40-b40-1351856