Bioetanol E10 Siap Ubah Masa Depan Energi Bersih Indonesia

| Articles, News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Bioetanol E10 Siap Ubah Masa Depan Energi Bersih Indonesia. Sumber: Kompas

PT Pertamina Patra Niaga memulai uji coba bioetanol E10, bahan bakar yang terdiri dari campuran 10% etanol dan 90% bensin, dengan kendaraan Toyota di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan antara Pertamina Patra Niaga, PT Toyota-Astra Motor (TAM), dan PT Serasi Autoraya (TRAC). Penandatanganan dilakukan pada 22 November 2024 di acara Gaikindo Jakarta Auto Week 2024. Uji coba ini dilakukan melalui program Use Case Collaboration, yang bertujuan mengevaluasi efektivitas bioetanol dalam mereduksi emisi kendaraan bermotor.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengintegrasikan bioetanol sebagai bagian dari ekosistem biofuel di Indonesia. Kolaborasi dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil menjadi langkah penting untuk mendukung transisi energi hijau.

“Kolaborasi holistik ini bertujuan mengevaluasi performa kendaraan berbahan bakar E10, sekaligus mengurangi emisi karbon. Kami percaya ini adalah langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Riva.

Selain mendukung target net zero emission pada 2060, pengembangan bioetanol juga berdampak positif pada perekonomian. Bahan bakar alternatif ini menggunakan bahan baku lokal seperti jagung, tebu, ubi jalar, dan singkong. Dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan membuka peluang kerja baru.

Uji Coba Bioetanol E10

Uji coba bioetanol E10 dilakukan di wilayah Surabaya selama satu tahun. Menggunakan 50 unit kendaraan Toyota, seperti Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya. Kendaraan tersebut dikelola oleh TRAC, penyedia layanan sewa kendaraan.

Untuk mendukung uji coba, tangki khusus bioetanol E10 ditempatkan di pool kendaraan TRAC di Wonosari, Surabaya, yang disuplai langsung dari Fuel Terminal Surabaya. Ini memungkinkan pengisian bahan bakar dilakukan secara terpusat, memastikan kontrol penuh terhadap proses uji coba.

Menurut Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, data penggunaan bahan bakar, perilaku berkendara, serta kondisi mesin akan dipantau secara real-time menggunakan teknologi Fleet Management System (FMS). Data ini akan membantu mengukur efektivitas bioetanol E10 dalam mobilitas sehari-hari.

Toyota-Astra Motor juga berkomitmen mendukung pengembangan energi bersih melalui uji coba ini. Vice President Director TAM, Henry Tanoto, menyatakan bahwa mereka akan mengumpulkan data seperti dyno test, pengendapan karbon, dan uji emisi untuk mengevaluasi performa kendaraan.

“Kami menyadari bahwa mencapai target netralitas karbon membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Uji coba ini merupakan upaya kami mempelajari penggunaan bahan bakar alternatif dalam mobilitas sehari-hari, khususnya di Jawa Timur,” jelas Henry.

Masa Depan Bioetanol di Indonesia

Dengan program uji coba ini, Pertamina Patra Niaga dan Toyota menunjukkan komitmen untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Selain mengurangi emisi karbon, bioetanol berpotensi menjadi solusi berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan ekonomi lokal.

Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi energi ramah lingkungan memerlukan sinergi dari seluruh pihak. Keberhasilan uji coba ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penggunaan bioetanol secara lebih luas di Indonesia, mendukung tercapainya target net zero emission dan pembangunan berkelanjutan.