Boeing 787-9 Dreamliner: Penerbangan Pertama di Dunia dengan Bioavtur

| Articles, News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Penerbangan Pertama di Dunia dengan Bioavtur. Sumber: Katadata

Pada Juli 2019, Boeing 787-9 Dreamliner yang dioperasikan oleh EgyptAir mencatat sejarah sebagai pesawat pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan bioavtur sebagai bahan bakar. Ini merupakan terobosan besar dalam industri penerbangan yang sebelumnya hanya menggunakan campuran bioavtur hingga 50 persen dengan bahan bakar konvensional. Penerbangan ini menempuh jarak 10.973 km dari Seattle ke Kairo, menjadikannya sebagai penerbangan Boeing 787 terpanjang yang menggunakan bioavtur.

Penggunaan bioavtur pada penerbangan ini tidak hanya menjadi langkah maju dalam keberlanjutan industri penerbangan, tetapi juga menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan bioavtur, emisi bahan bakar pada penerbangan ini berkurang sebesar 20-25% dibandingkan dengan pesawat yang menggunakan bahan bakar konvensional. Ini menandakan pencapaian penting dalam upaya mengurangi jejak karbon dan mendukung inisiatif keberlanjutan global.

Kisah Panjang sebelum Boeing 787-9 Dreamliner

Inovasi penggunaan bioavtur dalam penerbangan Boeing telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Pada tahun 2011, Boeing 737-800 memulai perjalanan menggunakan bioavtur dari Amsterdam ke Paris, diikuti oleh penerbangan di Birmingham. Pada 2012, Boeing 777-300ER melakukan penerbangan dari Abu Dhabi ke Seattle. Kesuksesan ini dilanjutkan pada 2013 ketika Boeing 777-206ER terbang dari New York ke Amsterdam.

Pada 2014, Boeing memperluas penggunaan bioavtur dengan beberapa penerbangan, termasuk Boeing 737-700 dari Rio de Janeiro ke Brasília, Boeing 737-600 dari Stockholm ke Ostersund, dan Boeing 737-700 dari Trondheim ke Oslo. Pada tahun 2015, Boeing 747-400 terbang dari Shanghai ke Beijing, dan pada 2016, Boeing 747-400 lainnya melakukan penerbangan dari LAX ke Amsterdam.

Sejak 2011 hingga 2019, Boeing telah mengintegrasikan bioavtur dalam campuran bahan bakarnya secara signifikan. Penggunaan bioavtur dalam pesawat Boeing telah berhasil menghemat 16,8 miliar kg bahan bakar. Angka ini setara dengan mengurangi jumlah mobil di jalan raya sebanyak 10 juta kendaraan dalam satu tahun. Tentunya memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan polusi udara dan dampak perubahan iklim.

Keberhasilan penggunaan bioavtur ini menunjukkan komitmen industri penerbangan dalam menciptakan solusi bahan bakar yang lebih berkelanjutan. Dengan adopsi teknologi bioavtur, Boeing dan industri penerbangan secara keseluruhan semakin dekat menuju target keberlanjutan dan pengurangan emisi.