Di COP26, BPDPKS Perkenalkan Manfaat Sawit Kepada Dunia

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Sawitindonesia.com | Kamis, 4 November 2021

Di COP26, BPDPKS Perkenalkan Manfaat Sawit Kepada Dunia

Perhelatan KTT Pemimpin Dunia UN Climate Change Conference of the Parties (COP26), Glasgow, Skotlandia, menjadi kesempatan terbaik untuk memperkenalkan kelapa sawit kepada dunia. Kegiatan promosi ini menjadi misi pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang dipimpin Eddy Abdurrachman. “Kami akan perkenalkan manfaat kelapa sawit termasuk produk kreativitas UMKM berbahan sawit. Ada dompet dan clucth batik serta makanan asli Indonesia,” ujar Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal, Rabu (3 Oktober 2021). Respon pengunjung sangat positif terhadap Paviliun Indonesia termasuk produk kreatif berbahan sawit. Achmad Maulizal menjelaskan Paviliun Indonesia banyak didatangi pengunjung yang secara khusus ingin melihat kebijakan pemerintah terhadap perlindungan lingkungan. Adapula yang ingin menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang lingkungan. Selain mempromosikan beragam manfaat kelapa sawit kepada peserta COP26. Akan ada rangkaian kegiatan talkshow yang mengulas kelapa sawit dan biodiesel. Pada 5 November, talkshow bertemakan Indonesia Biofuel Program: Leading in Providing Positive Impacts on GHG Emission Reduction and Economic Development. Talkshow ini berlangsung hybrid melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Pembicara yang akan terlibat antara lain Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengulas Teknologi Masa Depan Bahan Bakar Biohidrokarbon Berbasis Minyak Sawit. Dr. Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan membahas Program Biodiesel Wajib: Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Mencapai Pembangunan Berkelanjutan dan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr. Dadan Kusdiana, juga terlibat di sana. Lelaki ini akan menyuguhkan topik; Minyak Sawit untuk Energi Terbarukan: Perspektif Kebijakan. Paulus Tjakrawan, Wakil Ketua APROBI didapuk memaparkan; Program Biodiesel Indonesia untuk Aksi Iklim. Selanjutnya, adapula Abdul Rochim dari Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia akan mengurai; Biofuel dari Minyak Sawit: Perspektif Industri Transportasi. Achmad Maulizal mengatakan program biodiesel sangat penting untuk dipromosikan karena Indonesia adalah satu-satunya negara yang mencapai bauran biodiesel 30% (B30). Bauran ini paling tinggi di dunia. Sementara negara lain, paling tinggi hanya B10. Faktor kedua adalah Indonesia ingin membuktikan kemampuannya menghadirkan produk hilir. “Dan ternyata, produk hilir ini tidak hanya mampu memperluas pasar domestik, tapi juga bisa menstabilkan harga Crude Palm Oil (CPO). Itu terjadi lantaran hilirisasi ini membuat kita tidak lagi sepenuhnya bergantung pada permintaan pasar ekspor. Faktor ketiga adalah kemampuan biodiesel untuk menghemat devisa negara dari impor solar. Produk biodiesel dalam negeri yang mencapai 8,4 juta kiloliter pada tahun 2020 telah mampu mengurangi emisi sekitar 15% atau setara dengan 22,48 juta ton CO2.

https://sawitindonesia.com/di-cop26-bpdpks-perkenalkan-manfaat-sawit-kepada-dunia/