Edukasi Pentingnya Peran Minyak Sawit, Apical Group Gulirkan Program Powered by Palm Oil

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Tribunnews.com | Kamis, 11 November 2021

Edukasi Pentingnya Peran Minyak Sawit, Apical Group Gulirkan Program Powered by Palm Oil

Perusahaan eksportir minyak kelapa sawit Apical Group berkolaborasi dengan sejumlah stake holder menggulirkan inisiatif minyak sawit berkelanjutan bertajuk Powered by Palm Oil, Rabu (10/11/2021). Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi Apical Group bersama The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri MInyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan sejumlah Key Opinion Leaders (KOL) dari berbagai industri. Melalui inisiatif ini, Apical Group ingin meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan dan menyadarkan masyarakat khususnya generasi muda bahwa minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bernard Riedo, RGE Palm Business Director dari Apical Group mengungkapkan, lewatkegiatan ini pihaknya berbagi pengetahuan kepada generasi muda bahwa hampir setiap produk yang digunakan masyarakat sehari-hari mengandung minyak sawit. “Selain itu, dalam momentum Hari Pahlawan ini kami berharap para generasi muda dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan,” ujarnya pada sesi webinar. Outreach and Engagement Manager RSPO Indonesia Margareth Naulie Panggabean menyatakan mendukung inisiatif Apical yang terus memproduksi produk turunan dari minyak sawit berkelanjutan. Pihaknya juga mendukung upaya edukasi Apical kepada generasi muda bahwa membeli produk yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat adalah pilihan terbaik untuk ikut berkontribusi pada industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan. Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menambahkan, selama delapan tahun ini kelapa sawit telah menjadi penopang ekspor selain batu bara. Industri sawit menyerap tenaga kerja dan menjadi penyumbang devisa. Dia mempertanyakan mengapa Indonesia belum menyadari kenapa seluruh kegiatan ekonomi yang sangat di topang sawit. “Tanaman ini tumbuh bagus di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Selain itu produksinya mampu memenuhi kebutuhan nasional dan global,” ujarnya. Dia menyebutkan, dari total 47 juta ton Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi Indonesia, 20 juta ton adalah konsumsi dalam negeri. Rinciannya, 9 juta ton untuk penggunaan biodiesel, 7 juta ton untuk pangan, 2,5 juta ton untuk penggunaan oleokimia, dan sisanya penggunaan lainnya. Karena itu komoditas sawit sangat penting bagi Indonesia. “Solusinya bukan dengan mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya tapi bagaimana membuat industri ini lebih berkelanjutan dan lebih solid di mata dunia dan ini peran besar yang dihadapi oleh generasi muda kita,” kata dia. Dibandingkan negara lain, Indonesia lebih maju dalam hal penggunaan energi baru terbarukan, seperti penggunaan biodiesel. Jummy Bismar Martua Sinaga, Ketua Riset dan Teknologi APROBI, mengatakan, Indonesia harus mengoptimalkan minyak sawit sebagai sumber daya yang dimiliki Indonesia. “Program B30 juga menyerap lebih dari 1 juta pekerja dan meningkatkan pendapatan petani. Melalui kegiatan ini, APROBI turut berbagai informasi bahwa minyak sawit tidak hanya untuk bahan makanan tapi juga sumber energi,” ungkap Jummy. Apical juga memperkenalkan empat Key Opinion Leaders (KOL) dari kampanye Powered by Palm Oil yang terdiri dari para praktisi dari berbagai industri, seperti Kwik Wan Tien, General Manager Nutrifood (WRP brands), dan Anisa Sulandana Brahmantyo, De La House Brand Director. Mereka menyatakan mendukung penggunaan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk pangan, turunan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk KAO, dan Tigran Denre Sonda, eksportir minyak goreng Harumas, yang juga merupakan produk minyak goreng Apical Group. Dukungan serupa juga disampaikan Ryan Haryanto, pebalap Asian Formula Renault. Dia mendukung penggunaan biodiesel dari bahan baku sawit sebagai upaya membangun ketahanan energi. Kampanye yang disiarkan setiap 2 minggu sekali mulai 10 November 2021 di seluruh media sosial Apical Group ini merupakan wujud dan upaya Apical untuk memotivasi generasi muda di Indonesia sesuai dengan acuan #Apicalpeduli.

https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/11/11/edukasi-pentingnya-peran-minyak-sawit-apical-group-gulirkan-program-powered-by-palm-oil?page=all

Koranpelita.com | Kamis, 11 November 2021

Apical Group Luncurkan Kampanye Inisiatif Berkelanjutan Powered by Palm Oil

Apical Group, salah satu eksportir minyak kelapa sawit berkelanjutan, yang merupakan bagian dari RGE grup, berkolaborasi dengan The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri MInyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan sejumlah Key Opinion Leaders (KOL) dari berbagai industri, meluncurkan inisiatif minyak sawit berkelanjutan bertajuk “Powered by Palm Oil”. Melalui inisiatif ini, Apical Group ingin meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan dan menyadarkan masyarakat khususnya generasi muda bahwa minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bernard Riedo, RGE Palm Business Director selaku Apical Group mengungkapkan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberi pengetahuan kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda bahwa hampir setiap produk yang kita gunakan sehari-hari mengandung minyak sawit. Selain itu, dalam momentum Hari Pahlawan ini kami berharap para generasi muda dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan.” Margareth Naulie Panggabean, Outreach and Engagement Manager RSPO Indonesia mengatakan, “Kami mendukung Apical untuk terus memproduksi produk turunan dari minyak sawit berkelanjutan sekaligus mengedukasi generasi muda bahwa membeli produk yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat adalah pilihan terbaik yang dapat Anda lakukan dalam berkontribusi pada industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan.” Dari sisi industri, Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menambahkan, selama delapan tahun ini kelapa sawit telah menjadi penopang ekspor selain batu bara. Industri sawit menyerap tenaga kerja dan menjadi penyumbang devisa. Pertanyaannya adalah mengapa Indonesia belum menyadari kenapa seluruh kegiatan ekonomi yang sangat di topang sawit. Tanaman ini tumbuh bagus di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Selain itu produksinya mampu memenuhi kebutuhan nasional dan global. “Dari total 47 juta ton Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi Indonesia, 20 juta ton adalah konsumsi dalam negeri dengan rincian 9 juta ton untuk penggunaan biodiesel, 7 juta ton untuk pangan, 2,5 juta ton untuk penggunaan oleokimia, dan sisanya penggunaan lainnya. Karena itu komoditas sawit sangat penting bagi bangsa ini, solusinya bukan dengan mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya tapi bagaimana membuat industri ini lebih berkelanjutan dan lebih solid di mata dunia dan ini peran besar yang dihadapi oleh generasi muda kita,” tambah Sahat. Dibandingkan negara lain, Indonesia lebih maju dalam hal penggunaan energi baru terbarukan, seperti penggunaan biodiesel. Jummy Bismar Martua Sinaga, Ketua Riset dan Teknologi APROBI, mengutarakan, “Kita harus mengoptimalkan minyak sawit sebagai sumber daya yang dimiliki Indonesia. Program B30 juga menyerap lebih dari 1 juta pekerja dan meningkatkan pendapatan petani. Melalui kegiatan ini, APROBI turut berbagai informasi bahwa minyak sawit tidak hanya untuk bahan makanan tapi juga sumber energi.” Pada kesempatan yang sama, Apical juga memperkenalkan empat (4) Key Opinion Leaders (KOL) dari kampanye “Powered by Palm Oil” yang terdiri dari para praktisi dari berbagai industri, seperti Kwik Wan Tien, General Manager Nutrifood (WRP brands), dan Anisa Sulandana Brahmantyo, De La House Brand Director yang mendukung penggunaan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk pangan, turunan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk KAO, dan Tigran Denre Sonda, Eksporter minyak goreng Harumas, yang juga merupakan produk minyak goreng Apical Group, serta Ryan Haryanto, pebalap Asian Formula Renault  yang mendukung penggunaan biodiesel dari bahan baku sawit sebagai upaya membangun ketahanan energi. Kampanye yang akan di tayangkan setiap 2 minggu sekali sejak tanggal 10 November 2021 di seluruh media sosial Apical Group ini merupakan wujud dan upaya Apical untuk memotivasi generasi muda di Indonesia sesuai dengan acuan #Apicalpeduli. Apical sejak tahun 2020 selalu berupaya untuk memotivasi masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk menyebar pesan positif sehingga dapat menjadi kunci guna membantu upaya dalam mengakhiri pandemi COVID-19.

https://koranpelita.com/2021/11/11/apical-group-luncurkan-kampanye-inisiatif-berkelanjutan-powered-by-palm-oil/

 

Harianterbit.com | Kamis, 11 November 2021

Bisnis Sawit Tetap jadi Primadona; Apical Group Luncurkan Powerwd by Palm Oil

Apical Group, salah satu eksportir minyak kelapa sawit berkelanjutan, yang merupakan bagian dari RGE grup, berkolaborasi dengan The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri MInyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan sejumlah Key Opinion Leaders (KOL) dari berbagai industri, meluncurkan inisiatif minyak sawit berkelanjutan bertajuk “Powered by Palm Oil”, di Jakarta, Rabu (10/11/2021). Melalui inisiatif ini, Apical Group ingin meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan dan menyadarkan masyarakat khususnya generasi muda bahwa minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.  Bernard Riedo, RGE Palm Business Director selaku Apical Group mengungkapkan, melalui kegiatan ini, pihaknya ingin memberi pengetahuan kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda bahwa hampir setiap produk yang digunakan sehari-hari mengandung minyak sawit. Dalam momentum Hari Pahlawan, pihaknya juga berharap para generasi muda dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan. Margareth Naulie Panggabean, Outreach and Engagement Manager RSPO Indonesia menambahkan, pihaknya mendukung Apical untuk terus memproduksi produk turunan dari minyak sawit berkelanjutan sekaligus mengedukasi generasi muda bahwa membeli produk yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan dalam berkontribusi pada industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan.”l Dari sisi industri, Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menambahkan, selama delapan tahun ini kelapa sawit telah menjadi penopang ekspor selain batu bara. Industri sawit menyerap tenaga kerja dan menjadi penyumbang devisa. Sayangnya, Indonesia belum menyadari kenapa seluruh kegiatan ekonomi yang sangat ditopang sawit.  “Tanaman ini tumbuh bagus di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Selain itu produksinya mampu memenuhi kebutuhan nasional dan global,” jelasnya. Sahat mengungkapkan, dari total 47 juta ton Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi Indonesia, 20 juta ton adalah konsumsi dalam negeri dengan rincian 9 juta ton untuk penggunaan biodiesel, 7 juta ton untuk pangan, 2,5 juta ton untuk penggunaan oleokimia, dan sisanya penggunaan lainnya. Karena itu komoditas sawit sangat penting bagi bangsa ini. “Solusinya bukan dengan mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya tapi bagaimana membuat industri ini lebih berkelanjutan dan lebih solid di mata dunia dan ini peran besar yang dihadapi oleh generasi muda kita,” jelasnya. Sementara itu Ketua Riset dan Teknologi APROBI, Jummy Bismar Martua Sinaga mengatakan, diibandingkan negara lain, Indonesia lebih maju dalam hal penggunaan energi baru terbarukan, seperti penggunaan biodiesel.  “Kita harus mengoptimalkan minyak sawit sebagai sumber daya yang dimiliki Indonesia. Program B30 juga menyerap lebih dari 1 juta pekerja dan meningkatkan pendapatan petani. Melalui kegiatan ini, APROBI turut berbagai informasi bahwa minyak sawit tidak hanya untuk bahan makanan tapi juga sumber energi” paparnya.  Pada kesempatan ini, Apical juga memperkenalkan empat Key Opinion Leaders (KOL) dari kampanye “Powered by Palm Oil” yang terdiri dari para praktisi dari berbagai industri, seperti Kwik Wan Tien, General Manager Nutrifood (WRP brands), dan Anisa Sulandana Brahmantyo, De La House Brand Director yang mendukung penggunaan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk pangan, turunan minyak sawit berkelanjutan dalam setiap produk KAO. Selain itu, Tigran Denre Sonda, Eksporter minyak goreng Harumas, yang juga merupakan produk minyak goreng Apical Group, serta Ryan Haryanto, pebalap Asian Formula Renault  yang mendukung penggunaan biodiesel dari bahan baku sawit sebagai upaya membangun ketahanan energi. Kampanye yang akan di tayangkan setiap 2 minggu sekali sejak tanggal 10 November 2021 di seluruh media sosial Apical Group ini merupakan wujud dan upaya Apical untuk memotivasi generasi muda di Indonesia sesuai dengan acuan #Apicalpeduli. Apical sejak tahun 2020 selalu berupaya untuk memotivasi masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk menyebar pesan positif sehingga dapat menjadi kunci guna membantu upaya dalam mengakhiri pandemi COVID-19.

https://harianterbit.com/ekonomi/read/153663/Bisnis-Sawit-Tetap-jadi-Primadona-Apical-Group-Luncurkan-Powerwd-by-Palm-Oil

 

Sawitindonesia.com | Kamis, 11 November 2021

Gandeng Generasi Muda, Apical Luncurkan Inisiatif “Powered by Palm Oil”

Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda memahami kandungan sawit di berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat dilakukakan Apical Group. Dengan meluncurkan Inisiatif Berkelanjutan “Powered by Palm Oil”, pada Rabu (10 Novemberb 2021). Kali ini, Apical Group berkolaborasi pemangku kepentingan antara lain Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan sejumlah Key Opinion Leaders (KOL) dari berbagai industri. Melalui Inisiatif Berkelanjutan “Powered by Palm Oil”ini, Apical Group ingin meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan dan menyadarkan generasi muda bahwa minyak sawit salah satu bahan yang dibutuhkan masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Beragam produk makanan, kosmetik hingga biodiesel berasal dari minyak sawit. RGE Palm Business Director, Apical Group, Bernard Riedo, mengungkapkan, pihaknya ingin memberi pengetahuan kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda bahwa hampir setiap produk yang kita gunakan sehari-hari mengandung minyak sawit. “Kami berharap para generasi muda dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan,” ujarnya. “Kami juga berharap tidak hanya Apical, tetapi semua pemangku kepentingan dapat menjalankan inisiatif keberlanjutan sawit bersama. Bagaimana mengampanyekan sawit berkelanjutan dan bisa mengampanyekan positif sawit walaupun banyak kampanye negatif sawit, ” imbuh Bernard. Ia menjelaskan upaya kolaborasi tidak hanya di industri hilir sawit saja tetapi industri hulunya, dengan perannya masing-masing. Pada akhirnya bisa mencapai sawit berkelanjutan.

https://sawitindonesia.com/gandeng-generasi-muda-apical-luncurkan-inisiatif-powered-by-palm-oil/

 

 

 

BERITA BIOFUEL

 

 

Okezone.com | Kamis, 11 November 2021

Pemerintah Anggarkan Hampir Rp3 Triliun untuk Insentif PPnBM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartanto, menyampaikan anggaran untuk insentif relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan motor atau mobil baru ditanggung pemerintah sebesar Rp2,99 triliun. “Pemerintah telah menganggarkan PPnBM yang ditanggung mendekati angka Rp3 triliun,” ucap Airlangga dalam pembukaan GIIAS 2021 di BSD City, Tangerang, Kamis. Dari jumlah tersebut, Airlangga mengaku, sekitar Rp1,73 triliun telah dinikmati oleh enam pabrikan mobil. Penyerapan anggaran itu juga mempertimbangkan segi emisi kendaraan yang berdampak pada lingkungan. Melalui sektor otomotif, Pemerintah telah menjalankan teknologi biodiesel B30 dengan dijalankannya B30 maka kelapa sawit juga masuk dalam Super Cycle. “Kita harap pameran ini bisa mendorong daripada industri otomotif nasional. Sebab, sektor tersebut mempunyai multiplier effect yang besar,” aku Airlangga.

https://otomotif.okezone.com/read/2021/11/11/52/2500097/pemerintah-anggarkan-hampir-rp3-triliun-untuk-insentif-ppnbm