Elvianto Dwi Daryono Teliti Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit Hingga Bergelar Doktor

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Tribunnews.com | Sabtu, 16 Juli 2022

Elvianto Dwi Daryono Teliti Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit Hingga Bergelar Doktor

Dosen Teknik Kimia S1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr Elvianto Dwi Daryono ST MT tertarik untuk meneliti biodiesel dari tanaman. Elvianto meneliti biodiesel berbahan minyak kelapa sawit dengan menggunakan biokatalis senyawa aromatik dari minyak cengkeh, dan minyak kayu putih. “Bahan baku biodiesel bisa bermacam-macam. Bisa dari minyak kelapa sawit, atau minyak jelantah (minyak bekas penggorengan). Yang penting minyak nabati atau hewani yang mengandung asam lemak,” kata Elvi, panggilan akrabnya beberapa waktu lalu. Berkat penelitian biodiesel dari minyak kelapa sawit, ia meraih gelar doktor bidang Teknik Mesin (Konversi Energi) di Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.  Elvianto sudah diwisuda pada April 2022 lalu. Ia menjelaskan mengapa minyak kelapa sawit dipilih karena merupakan minyak nabati yang paling berkualitas. Secara analisa memenuhi standar bahan baku biodiesel. Menurutnya, ia pernah melakukan penelitian pada 2019. Pada saat itu, bahan baku minyak kelapa sawit masih berlimpah dan harganya terjangkau. “Pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit dengan proses interesterifikasi menggunakan bio-katalis senyawa aromatik tahapan prosesnya lebih sederhana, cepat, ekonomis, dan tanpa pemisahan produk samping,” jelas alumnus ’91, Teknik Kimia S-1, ITN Malang ini. Disertasi Elvi menghasilkan luaran seminar internasional di Teknik Kimia Undip 2020, dan International Journal of Advanced Science, Engineering and Information Technology, yang terindeks Scopus Q2. Ia dibimbing oleh Prof Ir ING Wardana M Eng PhD. Serta dosen pembimbing 1 Prof Dr Ir Chandrawati Cahyani MS dan dosen pembimbing 2 Dr EngNurkholis Hamidi ST M Eng.

https://suryamalang.tribunnews.com/2022/07/17/elvianto-dwi-daryono-teliti-biodiesel-dari-minyak-kelapa-sawit-hingga-bergelar-doktor