GAPKI Konsisten Siapkan Pasokan CPO untuk Biodiesel

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Kontan.co.id | Rabu, 31 Agustus 2022

GAPKI Konsisten Siapkan Pasokan CPO untuk Biodiesel

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengklaim tetap konsisten menyuplai CPO untuk kebutuhan B30 di dalam negeri. GAPKI memprediksikan, ke depan, ada kemungkinan suplai pasokan sawit untuk program biodiesel meningkat khususnya saat proporsi sawit dinaikkan menjadi 40% alias B40.  “Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh GAPKI mencapai 9,3 juta ton,” kata Sekretaris Jenderal GAPKI Eddy Martono Eddy, Selasa (30/8) dalam rilis. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat, saat ini Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang sudah mencampurkan energi terbarukan ke dalam minyak solar mencapai 30% atau B30. Negara-negara lain seperti Argentina, Brazil, hingga Amerika Serikat masing-masing baru memasuki skema B10, B12, dan B20.  Catatan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter (kl), naik 63% dari alokasi sebesar 10,15 juta kl. GAPKI  menguraikan, pihaknya terbuka terhadap peninjauan dari semua pihak, khususnya untuk kenaikan blending sawit secara saksama. Pasalnya, program tersebut akan berdampak kepada produk turunan sawit lainnya. Terutama antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal, dan energi.  “Supaya tidak terjadi kebutuhan pangan, saling bersaing dengan non pangan dan energi,” ujar Eddy.  Untuk mempertahankan pasokan, Eddy menyarankan berbagai pihak berupaya meningkatkan produktivitas kebun masyarakat, di antaranya lewat replanting atau peremajaan. “Sebab penanaman kebun masyarakat yang lalu banyak terkontaminasi bibit palsu, sehingga produktivitas rendah. Di samping itu, tanaman (sawit) memang secara umur sudah saatnya diremajakan,” ujar dia.  Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menambahkan, saat ini ada beberapa tantangan di dalam pengembangan biodiesel di Indonesia. Tantangan  tersebut adalah insentif menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor.  Tantangan lain adalah fluktuasi harga minyak sawit (CPO) dan minyak dunia, serta harga minyak bumi yang rendah dan harga CPO yang tinggi. Hal ini menyebabkan disparitas HIP antara harga bahan bakar nabati (BBN) dan BBM membesar. “Beberapa bahan pendukung produksi Biodiesel masih bergantung impor,” imbuh Dadan. Selain itu, besarnya komponen teknologi yang berasal dari luar negeri, membuat tingkat inflasi bisa sangat mempengaruhi nilai investasi. Belum lagi, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah.  Contohnya keterbatasan tangki penyimpanan pada titik serah terminal bahan bakar minyak (TBBM), fasilitas Jetty. Lalu, ketersediaan kapal yang memenuhi syarat pengangkutan fatty acid methyl esther/ester metil asam lemak atau FAME  Dadan juga menyatakan,  diversifikasi bahan baku sebagai bahan produksi BBN pengganti solar (green diesel), masih memerlukan waktu untuk pengembangannya.  “Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama Biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk Biodiesel Indonesia,” ucap Dadan.  Seiring dukungan kebijakan pemerintah, konsumsi biodiesel mempunyai tetap tumbuh dalam satu dasawarsa terakhir. Sedangkan produksi biodiesel mengalami pertumbuhan pesat dalam 16 tahun terakhir. “Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” ujar Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan.  Masih berdasarkan data Aprobi dalam dua tahun terakhir, penyaluran B30 berhasil mencapai 8,43 juta kiloliter di 2020. Kemudian mencapai 8,44 juta kiloliter sepanjang 2021. Pada 2022, Paulus memperkirakan, alokasi penyaluran B30 bakal mencapai 10,15 juta kiloliter. Penggunaan minyak sawit untuk biodiesel ditaksir sebesar 15% dari total produksi sawit nasional yang mencapai 48,09 juta ton pada 2021. Memasuki 2022, pemakaian minyak sawit untuk biodiesel diprediksi menjadi 17%. Sebagian besar konsumsi sawit di dalam negeri, digunakan untuk kebutuhan makan terutama minyak goreng.  “Biodiesel menjadi bagian untuk mempercepat program transisi energi nasional. Pengembangan energi berbasis sawit terus berjalan seperti biohidrokarbon. Dari pengembangan biohidrokarbon dapat menghasilkan gasoline dan bahan bakar pesawat terbang berbasis sawit,” ujar Paulus.  Pemanfaatan biodiesel juga efektif meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. Paulus mengatakan, penggunaan biodiesel membantu peningkatan kesejahteraan petani, setelah adanya keseimbangan antara konsumsi dan ekspor. Dampak positifnya, terjadi stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di dalam negeri. Bahkan, sejak 2021 hingga Maret 2022, harga TBS petani rerata di atas Rp 3.000/kg. “Tidak benar kalau dikatakan biodiesel menguntungkan korporasi. Di lapangan, program ini juga menopang kenaikan harga buah sawit petani,” ujar Paulus.

https://industri.kontan.co.id/news/gapki-konsisten-siapkan-pasokan-cpo-untuk-biodiesel

 

Liputan6.com | Selasa, 30 Agustus 2022

Pengusaha Sawit Siap Pasok CPO untuk Program Biodiesel B40

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memastikan siap memasok sawit atau CPO untuk kebutuhan program biodiesel B40 dalam negeri yang sedang diinisiasi oleh pemerintah. Sekretaris Jenderal GAPKI Eddy Martono memastikan pihaknya terbuka terhadap peninjauan khususnya untuk kenaikan blending sawit dari saat ini mencapai 30 persen atau B30 menjadi B40, mengingat kebijakan ini dapat berdampak pada produk turunan sawit lainnya. “Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh GAPKI mencapai 9,3 juta ton,” kata dia melansir Antara di Jakarta, Selasa (30/8/2022). Kebijakan tersebut, dapat membuat adanya penghitungan ulang antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal dan energi. “Supaya tidak terjadi kebutuhan pangan, saling bersaing dengan non pangan dan energi,” jelas Eddy. Untuk mempertahankan pasokan ke depan, Eddy juga menyarankan berbagai pihak terkait turut berupaya meningkatkan produktivitas kebun masyarakat, di antaranya lewat replanting atau peremajaan. “Sebab penanaman kebun masyarakat yang lalu banyak terkontaminasi bibit palsu, sehingga produktivitas rendah. Di samping itu, tanaman (sawit) memang secara umur sudah saatnya diremajakan,” tambah dia. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter atau naik 63 persen dari alokasi 10,15 juta kiloliter. Indonesia saat ini merupakan negara pertama di dunia yang sudah mencampurkan energi terbarukan ke minyak solar mencapai 30 persen atau B30 dibandingkan negara lain seperti Argentina, Brasil dan AS yang masing-masing baru memasuki skema B10, B12 dan B20.

Tantangan Pengembangan Biodiesel

Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan biodiesel di Indonesia. Tantangan tersebut adalah insentif untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor. Kemudian, fluktuasi harga minyak sawit (CPO) dan minyak dunia, serta harga minyak bumi yang rendah dan harga CPO yang tinggi. Hal ini menyebabkan disparitas HIP antara harga bahan bakar nabati (BBN) dan BBM membesar. “Beberapa bahan pendukung produksi Biodiesel masih bergantung impor,” kata Dadan. Selain itu, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah seperti tangki penyimpanan pada titik serah terminal bahan bakar minyak (TBBM), fasilitas Jetty. Kemduian, ketersediaan kapal yang memenuhi syarat pengangkutan fatty acid methyl esther/ester metil asam lemak atau FAME. Dadan juga menyatakan diversifikasi bahan baku sebagai bahan produksi BBN pengganti solar (green diesel) masih memerlukan waktu untuk pengembangan. “Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama Biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk Biodiesel Indonesia,” ucapnya.

Tren Positif

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan mengatakan konsumsi biodiesel mempunyai tren positif dalam satu dasawarsa terakhir yang juga diiringi dengan pertumbuhan produksi yang pesat dalam 16 tahun terakhir. “Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” ujar Paulus. Ia pun memastikan pemanfaatan biodiesel efektif untuk meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. Selain itu, penggunaan biodiesel membantu peningkatan kesejahteraan petani, setelah adanya keseimbangan antara konsumsi dan ekspor. Kondisi itu yang menyebabkan terjadinya stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di dalam negeri. Bahkan, semenjak 2021 hingga Maret 2022, harga TBS petani rerata di atas Rp3.000 per kilogram. “Tidak benar kalau dikatakan biodiesel menguntungkan korporasi. Di lapangan, program ini juga menopang kenaikan harga buah sawit petani,” ujarnya.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/5056320/pengusaha-sawit-siap-pasok-cpo-untuk-program-biodiesel-b40

 

Republika.co.id | Selasa, 30 Agustus 2022

Pelaku Industri Sawit Siap Pasok CPO untuk Program B40

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) siap menyuplai CPO untuk kebutuhan program biodiesel B40 dalam negeri yang sedang diinisiasi pemerintah. “Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh Gapki mencapai 9,3 juta ton,” kata Sekretaris Jenderal Gapki Eddy Martono dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (30/8/2022). Ia memastikan pihaknya terbuka terhadap peninjauan khususnya untuk kenaikan blending sawit dari saat ini mencapai 30 persen atau B30 menjadi B40, mengingat kebijakan ini dapat berdampak pada produk turunan sawit lainnya. Kebijakan tersebut, lanjut dia, dapat membuat adanya penghitungan ulang antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal dan energi. “Supaya tidak terjadi kebutuhan pangan, saling bersaing dengan non pangan dan energi,” kata Eddy. Untuk mempertahankan pasokan ke depan, Eddy juga menyarankan berbagai pihak terkait turut berupaya meningkatkan produktivitas kebun masyarakat, di antaranya lewat replanting atau peremajaan. “Sebab penanaman kebun masyarakat yang lalu banyak terkontaminasi bibit palsu, sehingga produktivitas rendah. Di samping itu, tanaman (sawit) memang secara umur sudah saatnya diremajakan,” katanya. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter atau naik 63 persen dari alokasi 10,15 juta kiloliter. Indonesia saat ini merupakan negara pertama di dunia yang sudah mencampurkan energi terbarukan ke minyak solar mencapai 30 persen atau B30 dibandingkan negara lain seperti Argentina, Brasil dan AS yang masing-masing baru memasuki skema B10, B12 dan B20. Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan biodiesel di Indonesia. Tantangan tersebut adalah insentif untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor. Kemudian, fluktuasi harga minyak sawit (CPO) dan minyak dunia, serta harga minyak bumi yang rendah dan harga CPO yang tinggi. Hal ini menyebabkan disparitas HIP antara harga bahan bakar nabati (BBN) dan BBM membesar. “Beberapa bahan pendukung produksi Biodiesel masih bergantung impor,” kata Dadan. Selain itu, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah seperti tangki penyimpanan pada titik serah terminal bahan bakar minyak (TBBM), fasilitas Jetty. Lalu, ketersediaan kapal yang memenuhi syarat pengangkutan fatty acid methyl esther/ester metil asam lemak atau FAME. Dadan juga menyatakan diversifikasi bahan baku sebagai bahan produksi BBN pengganti solar (green diesel) masih memerlukan waktu untuk pengembangan. “Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama Biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk Biodiesel Indonesia,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan mengatakan konsumsi biodiesel mempunyai tren positif dalam satu dasawarsa terakhir yang juga diiringi dengan pertumbuhan produksi yang pesat dalam 16 tahun terakhir. “Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” ujar Paulus. Ia pun memastikan pemanfaatan biodiesel efektif untuk meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. Selain itu, penggunaan biodiesel membantu peningkatan kesejahteraan petani, setelah adanya keseimbangan antara konsumsi dan ekspor. Kondisi itu yang menyebabkan terjadinya stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di dalam negeri. Bahkan, semenjak 2021 hingga Maret 2022, harga TBS petani rerata di atas Rp3.000 per kilogram. “Tidak benar kalau dikatakan biodiesel menguntungkan korporasi. Di lapangan, program ini juga menopang kenaikan harga buah sawit petani,” ujarnya.

https://www.republika.co.id/berita/rhfm8o383/pelaku-industri-sawit-siap-pasok-cpo-untuk-program-b40

Indopos.co.id | Selasa, 30 Agustus 2022

Pasokan CPO untuk Program Biodiesel Khusus B40 Diprediksi Naik

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi ada kemungkinan suplai crude palm oil (CPO) untuk program biodiesel ke depan meningkat, khususnya saat proporsi sawit dinaikkan menjadi 40 persen alias B40. “Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh GAPKI mencapai 9,3 juta ton,” ujar Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono Eddy di Jakarta, Selasa (30/8/2022). Catatan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter (kl), naik 63 persen dari alokasi 10,15 juta kl. GAPKI mengaku terbuka terhadap peninjauan dari semua pihak, khususnya untuk kenaikan blending sawit secara seksama. Sebab, program tersebut akan berdampak kepada produk turunan sawit lainnya. Terutama antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal dan energi. Terpisah, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, saat ini ada beberapa tantangan di dalam pengembangan biodiesel di Indonesia, di antaranya insentif untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor, serta fluktuasi harga CPO dan minyak dunia. Selain itu, besarnya komponen teknologi yang berasal dari luar negeri, membuat tingkat inflasi bisa sangat mempengaruhi nilai investasi. Belum lagi, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah. “Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk biodiesel Indonesia,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan mengatakan, seiring dukungan kebijakan pemerintah, konsumsi biodiesel mempunyai tren positif dalam satu dasawarsa terakhir. Sedangkan produksi biodiesel mengalami pertumbuhan pesat dalam 16 tahun terakhir. “Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” sebutnya. Memasuki 2022, pemakaian minyak sawit untuk biodiesel diprediksi menjadi 17 persen. Sebagian besar konsumsi sawit di dalam negeri, digunakan untuk kebutuhan makan, terutama minyak goreng. Selain itu, pemanfaatan biodiesel juga efektif meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global.

https://www.indopos.co.id/ekonomi/2022/08/30/pasokan-cpo-untuk-program-biodiesel-khusus-b40-diprediksi-naik/

 

BERITA BIOFUEL

 

Okezone.com | Selasa, 30 Agustus 2022

Permintaan Solar Meningkat, Menko Airlangga: Pasokan Biodiesel Harus Dijaga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa peningkatan kembali aktivitas ekonomi masyarakat diproyeksikan akan menyebabkan kenaikan permintaan minyak Solar di kuartal IV 2022. “Oleh karena itu, kecukupan biodiesel sebagai campuran B30 hingga akhir Desember 2022 perlu dijaga dengan meningkatkan alokasi volume biodiesel pada tahun ini, yang semula sebesar 10.151.018 kiloliter (kL) menjadi 11.025.604 kL,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (29/8/2022). Maka pemerintah melalui Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), tetap berkomitmen mendukung sektor perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis nasional. Dalam rapat Komite Pengarah (Komrah) BPDPKS pada Minggu (28/08), diperoleh keputusan yang telah menyetujui lima hal yakni Perpanjangan Tarif Pungutan Ekspor (PE) sebesar USD 0 untuk semua produk sampai dengan 31 Oktober 2022, Penambahan Alokasi Biodiesel Tahun 2022, Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah (3M), Dukungan Percepatan Peningkatan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). “Peranjangan Tarif PE sebesar USD 0 dimaksudkan untuk menjaga momentum saat ini, di mana harga Crude Palm Oil (CPO) mulai stabil, harga minyak goreng mulai turun, dan harga tandan buah segar (TBS) yang mulai meningkat, sehingga membuat petani atau pekebun mulai merasakan manfaatnya,” jelas Airlangga. Di sisi lain, untuk meningkatkan keberterimaan kelapa sawit Indonesia di pasar dunia, Komite Pengarah sepakat untuk mempercepat peningkatan sertifikasi ISPO. Di antaranya dengan menempatkan Sekretariat ISPO di bawah BPDPKS, serta mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan mempercepat peningkatan sertifikasi ISPO,” jelas Menko Airlangga Hartarto. Rapat Komrah juga meminta agar segera dilakukan rapat koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) sebagai upaya percepatan pelaksanaan Program PSR. Selanjutnya, juga diberi mandat kepada Kementerian Pertanian dan BPDPKS agar segera melakukan studi terkait dana pendampingan PSR yang saat ini hanya sampai P0 menjadi TM1.

https://economy.okezone.com/read/2022/08/30/320/2657234/permintaan-solar-meningkat-menko-airlangga-pasokan-biodiesel-harus-dijaga

Bisnis.com | Selasa, 30 Agustus 2022

Ini Dampak Program B30 dan B40 Terhadap Harga CPO Menurut Austindo Nusantara (ANJT)

Program pengembangan bahan bakar biodiesel B30 dan B40 akan berimbas positif terhadap pergerakan harga CPO domestik CFO PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) Nopri Pitoy mengatakan program B30 dan B40 akan berdampak baik terhadap industri CPO di Indonesia. Hal tersebut seiring dengan pesatnya pemakaian CPO yang diolah menjadi bahan bakar biodiesel. Ia menjelaskan, beberapa tahun lalu jumlah CPO yang diolah menjadi bahan bakar biodiesel hanya sekitar 1 juta ton. “Sekarang jumlahnya sudah mencapai 10 juta ton dan bahkan lebih,” katanya. Menurutnya, langkah penggunaan bahan bakar biodiesel ini akan berdampak positif terhadap harga CPO. Nopri menuturkan, penggunaan CPO domestik untuk B30 dan B40 juga akan mengurangi ketergantungan Indonesia untuk mengacu pada harga kelapa sawit global. “Kebijakan ini dapat mengendalikan harga CPO di Indonesia agar saat turun nantinya tidak terlalu drastis,” ujar Nopri dalam sesi Instagram Live Austindo Nusantara Jaya bersama Bisnis Indonesia, Senin (29/8/2022). Sementara itu, Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan menambahkan, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan produksi CPO hingga 7 persen hingga akhir 2022. Angka produksi CPO perusahaan ditetapkan sebesar 280 ribu ton. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunda penerapan program B35 yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan ini. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan kementeriannya masih perlu untuk berdiskusi intensif dengan Kementerian Perindustrian dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). “Karena masih diskusi sama Kementerian Perindustrian kan dari sana tuh yang otomatis kendaraan komunikasi dengan Gaikindo,” kata Dadan. Dadan menambahkan kementeriannya tengah memastikan aspek keteknikan dari bahan bakar bauran nabati itu sebelum diuji di tengah masyarakat.

https://market.bisnis.com/read/20220830/94/1572121/ini-dampak-program-b30-dan-b40-terhadap-harga-cpo-menurut-austindo-nusantara-anjt

CNBCIndonesia.com | Selasa, 30 Agustus 2022

RI Naikkan Alokasi B30, Harga CPO Nanjak ke MYR 4.216/Ton

Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat di sesi perdagangan Selasa (30/8/2022), setelah pemerintah Indonesia menaikkan alokasi biodiesel untuk B30. Lantas, bagaimana tren selanjutnya? Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melesat 1,01% ke MYR 4.216/ton pada pukul 08:25 WIB. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters memprediksikan harga CPO masih akan menguji titik support di MYR 4.085/ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan menuju MYR 3.857/ton. Sementara, titik resistance berada di MYR 4.269/ton. Jika harga CPO dapat menembus di atas titik resistance, maka harga CPO akan naik ke kisaran MYR 4.452-4.680/ton. Pada Senin (29/8), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup naik tipis sebanyak 2 ringgit menjadi MYR 4.176/ton (US$930,48/ton) dibandingkan pada perdagangan Jumat (26/8) pekan lalu. Harga CPO terdorong naik oleh harga minyak saingan karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di pasar nabati. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir menguat tipis 0,4%. Sementara itu, pejabat senior Kementerian Ekonomi Musdhalifah Machmud pada Senin (29/8) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menaikkan harga referensi minyak sawit mentah untuk periode 1 September-15 September 2022 menjadi US$ 930,02/ton, serta akan meningkatkan pajak ekspor menjadi US$ 124/ton dari sebelumnya di US$ 74/ton. Indonesia juga akan menaikkan alokasi biodiesel menjadi 11,03 juta kiloliter dari 10,15 juta kiloliter guna mempertahankan mandat B30 karena mereka memproyeksikan konsumsi solar akan meningkat pada kuartal IV-2022, seiring dengan pemulihan ekonomi. Kepala Strategi Perdagangan Kaleesuwari Intercontinental Gnanasekar Thiagarajan menilai langkah Indonesia untuk menaikkan alokasi biodiesel dapat membantu harga CPO naik karena dapat mengurangi kelebihan persediaan CPO di pasar nabati.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20220830085026-17-367630/ri-naikkan-alokasi-b30-harga-cpo-nanjak-ke-myr-4216-ton