Hasil Uji Jalan B40: Bukti Kualitas dan Kinerja Biofuel
Hasil uji jalan bahan bakar B40 dan B30D10 menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk masa depan biofuel di Indonesia. Uji coba ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kinerja kendaraan hingga karakteristik bahan bakar. Hasilnya menunjukkan bahwa biofuel campuran ini tidak hanya kompatibel dengan teknologi otomotif saat ini. Tetapi juga memberikan perbaikan dalam beberapa karakteristik penting dibandingkan bahan bakar konvensional.
Peningkatan Karakteristik Bahan Bakar
Pengujian menunjukkan bahwa campuran B40 dan B30D10 memberikan perbaikan pada beberapa karakteristik bahan bakar dibandingkan dengan bahan bakar fosil murni (B0). Campuran B40 dan B30D10 menunjukkan peningkatan angka setana, lubrisitas, dan kandungan sulfur yang lebih baik daripada B0. Khusus untuk B30D10, terdapat peningkatan dalam hal kandungan air, kestabilan oksidasi, dan nilai kalor dibandingkan dengan B40. Menunjukkan bahwa kedua campuran ini memiliki keunggulan yang berbeda dalam berbagai aspek bahan bakar.
Kinerja Komponen Kendaraan Terjaga
Uji merit rating komponen kendaraan mengungkapkan bahwa tidak ada keausan komponen mesin yang signifikan ketika menggunakan B40 dan B30D10. Hasil ini memastikan bahwa campuran biofuel ini memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam buku manual mesin pabrikan. Pengujian kompatibilitas material juga menunjukkan bahwa tidak ada dampak signifikan terhadap perubahan massa, volume, kekerasan, atau dimensi pada elastomer. Artinya, B40 dan B30D10 aman digunakan dalam berbagai jenis kendaraan tanpa risiko kerusakan material.
Uji Emisi: Memenuhi Standar Pemerintah
Pengujian emisi opasitas gas buang dari kendaraan yang menggunakan B40 dan B30D10 menunjukkan bahwa kedua campuran ini mampu memenuhi ambang batas opasitas yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan LH No. 6/2005. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan B40 dan B30D10 tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Tentunya, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Stabilitas Bahan Bakar Selama Penyimpanan
Stabilitas penyimpanan juga menjadi faktor penting dalam penilaian kualitas bahan bakar. Selama penyimpanan selama 4 bulan di Lembang dan Cirebon, B40, B30D10, dan B30 menunjukkan stabilitas yang baik dalam hal oksidasi, bilangan asam, viskositas, berat jenis, dan kandungan FAME. Hal ini memastikan bahwa biofuel ini tetap stabil dan efektif digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa mengalami penurunan kualitas.
Cold Start Ability dan Konsumsi Bahan Bakar
Dalam uji jalan kemampuan start dingin (cold start ability), kendaraan yang menggunakan B40 dan B30D10 dengan Monogliserida (MG) biodiesel antara 0,4% hingga 0,50% mampu dinyalakan secara normal setelah soaking selama 7 hingga 28 hari, bahkan pada suhu rendah antara 13,6 hingga 18,1 derajat Celcius. Waktu start tetap di bawah 5 detik, memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Adapun dalam hal konsumsi bahan bakar, pengujian menunjukkan bahwa kenaikan maksimum konsumsi fuel economy (FE) untuk B30D10 adalah 2,7%, sementara untuk B40 adalah 3,5%. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit peningkatan konsumsi, performa keseluruhan tetap efisien.
Hasil Uji Jalan B40 dan B30D10: Siap Mendukung Transisi Energi
Hasil uji jalan ini menunjukkan bahwa B40 dan B30D10 adalah bahan bakar yang dapat diandalkan untuk mendukung kendaraan modern sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. Dengan kualitas yang terus meningkat dan kompatibilitas yang luas, biofuel ini siap menjadi bagian integral dari transisi energi di Indonesia.