Energi Alternatif Solusi Generasi Masa Depan yang Lebih Baik

Menemukan energi alternatif terbarukan telah menjadi prioritas utama di beberapa negara di Dunia. Hal ini disebabkan karena dampak lingkungan menjadi semakin buruk dari waktu. Bahkan tidak bisa dipungkiri penggunaan bahan bakar fosil, memiliki dampak yang sangat terhadap lingkungan. Sehingga untuk membuat kualitas lingkungan yang baik, energi alternatif yang terbarukan sangat penting untuk kebaikan bersama.
Sejak tahun 2008, pemerintah Indonesia telah memulai program bahan bakar biodiesel, yang mana telah terbukti dapat mengurangi emisi gas secara signifikan jika dibandingkan dengan bahan bakar solar konvensional. Namun pada perjalanannya, implementasi biodiesel oleh pemerintah Indonesia bukan tidak mendapatkan tantangan dari berbagai hal. Salah satu tantangan dalam proses implementasi biodiesel di Indonesia adalah faktor teknologi.
Meskipun proses implementasi bahan bakar ramah lingkungan menemui beberapa tantangan, saat ini pemerintah sedang meningkatkan kualitas dan jumlah pemanfaatan biodiesel, dengan mewajibkan melalui peraturan pemerintah untuk penggunaan B30. B30 adalah pencampuran 30% biodiesel dan bahan bakar solar, dimana semakin banyak jumlah biodiesel yang digunakan, makan emisi gas akan semakin berkurang. APROBI sebagai suatu organisasi dari produsen biodiesel di Indonesia sangat mendukung para produsen lainnya juga ikut berkontribusi dalam implementasi biodiesel yang diterapkan oleh program pemerintah Indonesia.
Indonesia dikenal dengan jumlah besar dalam memproduksi biodiesel. Namun di samping itu, ternyata masih terdapat keterbatasan untuk memaksimalkan jumlah produksi sebenarnya. Satu hal yang bisa diperbaiki adalah jalur distribusi dari hulu, perkebunan, hingga ke hilir. Jika hal ini dapat diperbaiki kedepannya, tidak diragukan Indonesia dapat menaikkan jumlah kontribusi ekspor bahan bakar ramah lingkungan ini, yang tentunya juga akan berkontribusi lebih pada jumlah neraca perdagangan. Selain itu, hal ini tentunya juga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan, juga kualitas hidup masyarakat.
Berdasarkan penelitian oleh Komisi Pusat Penelitian Eropa, biodiesel yang terbuat dari kelapa sawit memiliki tingkat efektivitas tertinggi dalam mengurangi emisi gas, yaitu sebanyak 62%. Berkaca dari hal tersebut, fakta mengenai Indonesia adalah produsen utama dalam memproduksi biodiesel berbahan baku kelapa sawit, adalah pertanda baik. Bahkan Indonesia melalui sebuah perusahaan minyak negara Pertamina berencana memproduksi B100 pada 2024. Harapan ini adalah untuk kebaikan semua pihak, sehingga sudah seharusnya mendapat dukungan dari seluruh kalangan, untuk kebaikan generasi selanjutnya di masa depan.
Sumber:
- https://industri.kontan.co.id/news/industri-biodiesel-dukung-energi-hijau-untuk-topang-ekonomi-di-tengah-pandemi
- https://www.wartaekonomi.co.id/read322411/sumber-energi-ramah-lingkungan-yuk-pahami-penjelasannya
- https://www.medcom.id/otomotif/mobil/VNx7EnDK-biodiesel-upaya-untuk-melestarikan-lingkungan
- https://gapki.id/news/3152/megasektor-sawit-dan-kebutuhan-pengelolaan-baru
- https://gapki.id/news/14480/infografis-pengurangan-emisi-co2-dari-berbagai-jenis-bahan-baku-biodiesel
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200129133633-85-469807/pertamina-produksi-b100-sepenuhnya-pada-2024