Cari Tahu Manfaat Sawit bagi Ekonomi

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Di tengah maraknya kampanye antisawit dengan berbagai sentimen negatif, nyatanya perkebunan sawit memiliki kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari sisi ekonomi, sosial budaya, serta lingkungan hidup, yang tidak dimiliki oleh sektor-sektor lain di luar pertanian. Pandangan miring mengenai perkebunan kelapa sawit ini juga menganggap perkebunan kelapa sawit sebagai suatu sektor ekonomi yang masih dipertanyakan keberlanjutannya. Padahal, sudah jelas perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan terbukti berkelanjutan secara lintas generasi.

Tidak banyak sektor industri yang mampu menciptakan keuntungan secara ekonomi, sosial dan ekologis secara bersamaan. Namun, perkebunan sawit terbukti mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi, seperti menghasilkan devisa terbesar pemerintah, meningkatkan pendapatan para pelaku perkebunan, serta sebagai penghasil bahan pangan, biofuel, biomassa dan biomaterial. Pada tahun 2020, B30 sendiri mampu mengurangi impor solar sebesar 3,73 miliar USD yang berdampak positif bagi neraca perdagangan di Indonesia.

Tidak hanya bagi para pelaku industri sawit saja, dampak ekonomi ini juga berpengaruh terhadap masyarakat pelaku industri lain yang menyediakan barang atau jasa di sekitar perkebunan sawit tersebut. Hal ini termasuk penyerapan tenaga kerja pedesaan yang secara tidak langsung berdampak terhadap pengurangan tingkat kemiskinan dan berkontribusi terhadap pembangunan pedesaan secara menyeluruh.

Selain manfaat ekonomi tersebut, perkebunan sawit juga turut andil dalam pelestarian lingkungan, seperti menghasilkan oksigen, membantu penyerapan karbon dioksida, menambah stok biomassa, serta konservasi tanah dan air. Menurut beberapa penelitian, perkebunan sawit juga dapat merestorasi degraded land dan lahan gambut serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Semakin luas perkebunan kelapa sawit, semakin besar pula kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida. Tercatat, pada tahun 2020, biodiesel dapat mengurangi emisi sebesar 24,6 juta ton CO2 eq atau 7,8% dari target capaian energi tahun 2030.

Tentunya, berbagai kelebihan yang dimiliki perkebunan kelapa sawit ini dampaknya tidak hanya dapat dinikmati oleh warga lokal setempat atau masyarakat Indonesia saja, tetapi juga oleh masyarakat dunia yang terlibat di dalam industri minyak sawit secara langsung maupun tidak langsung. Melalui perdagangan internasional, produk-produk ini dapat dinikmati manfaatnya secara ekonomi oleh warga dunia yang mengkonsumsinya. Sedangkan sebagai satu ekosistem global, masyarakat dunia juga menikmati dampak positif kelestarian siklus karbon dioksida, oksigen, dan air yang dihasilkan oleh perkebunan sawit. Untuk itu, penting rasanya untuk terus melakukan upaya perbaikan tata kelola perkebunan sawit sehingga makin hijau dan semakin banyak perkebunan sawit yang mendapatkan sertifikasi berkelanjutan, baik melalui ISPO ataupun RSPO.

 

Sumber :

https://gapki.id/news/5432/manfaat-kontribusi-sawit-yang-tak-terhitung-dalam-berbagai-aspek 

https://gapki.id/news/1624/sawit-ekonomi-hijau-makin-menghijau