EMITEN CPO KEBUT BIODIESEL

| Berita
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Bisnis Indonesia | Kamis, 18 Januari 2024

EMITEN CPO KEBUT BIODIESEL

Tiga emiten sawit berpotensi mendulang cuon dari kenaikan kuota biodiesel pada 2024. Diversifikasi produk turunan sawit menjadi strategi jitu di tengah landainya harga crude Palm Oil (CPO) di pasar global. Pada 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kuota penyaluran biodiesel B35, bauran Solar dengan 35% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit, sebesar 13,41 juta kiloliter (kl). Kuota tersebut naik dari 2023 sebesar 12,15 juta kl. Merujuk Keputusan Menteri ESDM NO.149.K/EK.05/ DJE.S/2023, setidaknya ada tiga emiten yang ditunjuk menerima alokasi pengadaan biodiesel periode Januari-Desember 2024. Mereka ialah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR), PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR). Head of Corporate Affairs Sinar Mas Agribusiness and Food Ronny Rusli mengatakan perusahaan turut serta mendukung kebijakan pemerintah mengenai bahan bakar nabati di Indonesia. Dia menjelaskan, kuantitas FAME (fatty acid methyl ester] yang dipasok perusahaan akan ditentukan oleh pemerintah melalui program alokasi tahunan. “Pada 2024, pemerintah mengalokasikan sekitar 1,5 juta kl untuk dipasok perusahaan,” kata Ronny kepada Bisnis, Rabu (17/1). Alokasi tersebut lebih tinggi 50 % dari volume 1 juta kl yang dipasok SMAR pada 2023. Dalam laporan tahunannya, SMAR mencatatkan penjualan biodiesel berupa FAME sebesar 678.000 ton, meningkat dari 2021 sebesar 646.000 ton. Dia melanjutkan, program biodiesel merupakan program strategis pemerintah untuk menciptakan permintaan baru atas produk turunan kelapa sawit. Menurut Ronny, program tersebut sangat strategis dan bermanfaat untuk industri sawit secara keseluruhan, mulai dari petard hingga industri hilir. “Dengan adanya pemintaan baru untuk produk sawit, supply dan demand akan terjaga sehingga harga sawit akan stabil,” ujar Ronny. Entitas Grup Sinar Mas itu mengoperasikan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan mulai pada 2016 dan memiliki kapasitas terpasang 1.000 ton per hari. Pada 2022, SMAR menyelesaikan ekspansi kapasitas pabrik biodieselnya sebesar 1.500 ton per hari. Perluasan kapasitas pabrik ini diselesaikan untuk mempersiapkan pemenuhan mandat biodiesel B35 yang lebih tinggi pada 2023 dan tahun-tahun mendatang. Terpisah, Sekretaris Perusahaan Tunas Baru Lampung Hardy Phan mengatakan target produksi biodiesel TBLA pada 2024 adalah 390.000 kl. Menurut Hardy, produksi itu tidak berubah dari realisasi produksi biodiesel TBLA pada 2023 yang sekitar 390.000 kl. “Target produksi [biodiesel] kurang lebih 390.000 kl untuk 2024,” kata Hardy, dihubungi Selasa (16/1). Secara historis, TBLA memproduksi biodiesel sebanyak 294.545 kl pada 2020, 356.635 kl pada 2021, dan 337.076 kl pada 2022. Dalam 9 bulan 2023, volume penjualan biodiesel TBLA meningkat 21,1% year-on-year (YoY) menjadi 275.360 kl yang merupakan rekor tertinggi. Hal itu sejalan dengan produksi yang naik 11,9% secara tahunan menjadi 270.890 kl. Adapun, kontrak penjualan biodiesel yang diterima TBLA sepanjang 2023 meningkat 15,7% menjadi 401.710 kl. Namun, harga biodiesel TBLA sepanjang Januari-September 2023 turun 13,4% dari Rpl3.173 per liter menjadi Rpll.408 per liter.

PELUANG

Lebih lanjut, TBLA melihat terdapat sejumlah peluang bagi bisnis biodiesel di tahun ini. Menurut Hardy, biodiesel merupakan salah satu pintu atau peluang uruk membantu perekonomian negara. “Biodiesel juga bisa menghemat devisa, yakni menghemat impor solar,” ucap Hardy. Menurutnya, peluang lain dari bisnis Sejumlah emiten perkebunan yang mengembangkan produk turunan CPO mendapat berkah dari bergulirnya program B35. Sedikitnya ada tiga emiten yang mendapat kontrak pengadaan biodiesel dari sejumlah korporasi pada 2024, yakni PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR), PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR). biodiesel pada tahun ini ialah tambahan permintaan CPO yang berpotensi menjaga harga tandan buah segar (TBS) di level petard. Ke depan, TBLA berharap program biodiesel ini dapat dipertahankan oleh pemerintah, dan ditingkatkan ke B40. Sebelumnya, Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya Temmy Iskandar mengatakan perusahaan meneken kontrak pengadaan fatty acid methyl ester (FAME) dengan Pertamina Patra Niaga pada 11 Januari 2024. “Perjanjuan tersebut dalam rangka pengadaan biodiesel/FAME periode Januari-Desember 2024,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin (15/1). Temmy menyatakan bahwa nilai tersebut belum termasuk dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Selain itu, dia menyebutkan tidak ada hubunga afiliasi antara John-lin Agro Raya dengan Pertamina Patra Niaga. JARR memiliki pabrik biodiesel dengan kapasitas 1.500 ton per day (TPD) yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021. Berdasarkan data perseroan, penjualan bersih JARR dari segmen bahan bakar nabati tercatat melonjak 140,04% YoY dari Rpl,9 triliun menjadi Rp4,58 triliun hingga semester 1/2023. Analis Korea Investment Securities Indonesia Nicholas Kevin M. menilai implementasi penuh program biodiesel B35 Indonesia telah dan akan menopang konsumsi CPO. Namun, pihaknya melihat risiko tertekannya permintaan ekspor karena stok di negara-negara importir yang memadai. Di sisi lain, harga CPO dan minyak kedelai sebagai kompetitor BBN disebut memiliki selisih yang tipis. “Kami positif terhadap sektor ini dengan ekspektasi ekspansi margin dan normalisasi biaya sehingga dapat mendorong pertumbuhan laba bersih pada 2024,” tulisnya dalam riset dikutip Rabu (17/1). Dalam riset terpisah, analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa memperkirakan harga CPO global akan merangkak naik dari estimasi 3.830 ringgit per ton pada 2023 menjadi 4.500 ringgit per ton pada 2024. Untuk TBLA, Yasmin memyoroti kinerja moncer bisnis biodiesel yang volume penjualannya menyentuh level tertinggi hingga 9 bulan 2023. Pada 2023 dan 2024, pendapatan TBLA diproyeksi meningkat dari Rpl5,98 triliun menjadi Rpl7,l triliun. Dari situ, TBLA diestimasi meraih laba bersih Rp633 miliar pada 2023 dan Rp692 miliar pada 2024. Saham TBLA direkomendasikan beli dengan target harga yang sedikit diturunkan dari Rp920 menjadi Rp910 per saham

CNBCIndonesia.com | Kamis, 18 Januari 2024

Tok! ESDM Alokasikan 13,4 Juta KL Biodiesel di 2024

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan biodiesel atau diesel berbasih bahan nabati untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 13,4 juta Kilo Liter (kl) di tahun 2024 ini. Adapun, untuk tahun 2023 lalu, Plt. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Jisman Parada Hutajulu mengatakan realisasi biodiesel tahun lalu mencapai 12,2 juta KL. “Realisasi biodiesel 12,2 juta KL. Masih di B35,” jelas dia saat Konferensi Pers di Kantor Ditjen Gatrik, Jakarta, Kamis (18/1/2024). Selain itu, Kementerian ESDM juga mencatat ada manfaat ekonomi dari pemanfaatan biodiesel di Indonesia yang pada tahun 2023 mencapai Rp 120,54 triliun. “Peningkatan nilai tambah (CPO menjadi Biodiesel) sebesar Rp 15,82 triliun,” catat Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Adapun, penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 11 ribu orang (off-farm) dan 1,5 juta orang (on-farm).

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240118170923-4-507032/tok-esdm-alokasikan-134-juta-kl-biodiesel-di-2024