Menteri Kehutanan Temukan Rahasia Bioetanol di Perkebunan Aren Garut

| Artikel, Berita
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Menteri Kehutanan Temukan Rahasia Bioetanol di Perkebunan Aren Garut. Sumber: Kompas

Sebuah terobosan besar sedang digagas di jantung Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Garut. Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Raja Juli Antoni, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), tengah serius menjajaki dan mengkaji potensi bioetanol berbahan dasar aren. Inisiatif ini menandai langkah krusial Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Kunjungan kerja Bapak Raja Juli ke perkebunan aren milik masyarakat di Garut pada Sabtu, 10 Mei 2025, bukan sekadar agenda biasa. Lokasi yang dipilih memiliki keunggulan strategis: berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola oleh anak usaha Pertamina NRE, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Kedekatan ini menjadi kunci, karena panas bumi memiliki potensi luar biasa sebagai sumber energi utama dalam proses pengolahan bioetanol.

Sinergi Tiga Pilar: Pemerintah, BUMN, dan Masyarakat

Bapak Raja Juli Antoni menekankan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan masyarakat adalah fondasi utama dalam pengembangan energi berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa energi bersih tidak hanya hadir di kota besar, tapi juga tumbuh dari desa-desa seperti di Garut ini,” ujarnya, menggarisbawahi komitmen untuk transisi energi yang adil dan inklusif.

Kunjungan beliau tidak hanya sebatas eksplorasi bioetanol di kebun aren. Bapak Raja Juli juga meninjau langsung fasilitas pengelolaan energi panas bumi di PGE Area Kamojang, sebuah pionir panas bumi di Indonesia. Keberadaan fasilitas ini semakin memperkuat rencana pembangunan pabrik bioetanol yang akan memanfaatkan energi bersih dari panas bumi sebagai daya utama.

Di akhir kunjungannya, Bapak Raja Juli menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi yang terjalin antara sektor energi dan lingkungan. “Inilah wajah Indonesia masa depan, di mana alam, masyarakat, dan energi bersih berjalan beriringan,” katanya. Beliau berharap, program serupa dapat direplikasi di berbagai daerah lain untuk mempercepat langkah Indonesia menuju transisi energi yang berkelanjutan.

Peluang Strategis Bioetanol Aren dan Komitmen Pertamina NRE

Direktur Utama Pertamina NRE, Bapak John Anis, yang turut hadir dalam kunjungan ini, menegaskan komitmen perusahaannya terhadap pengembangan energi bersih. “Kami melihat ini sebagai peluang strategis untuk mengintegrasikan sumber daya lokal dengan teknologi energi terbarukan,” ujar Bapak John Anis.

Kedekatan perkebunan aren dengan sumber panas bumi memang menjadi nilai tambah yang signifikan. Pemanfaatan energi geothermal dalam proses pengolahan bioetanol dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi jejak karbon produksi. Rencana ini pun disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Mereka berharap dapat merasakan langsung manfaat ekonomi dari nilai tambah aren yang mereka tanam.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Bapak Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina secara aktif mendorong sinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan energi bersih. Tujuannya jelas: mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat. “Pertamina berkomitmen dalam mengembangkan energi bersih, sehingga mampu berkontribusi lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan,” tegas Bapak Fadjar.

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina terus berupaya mendukung target NZE 2060. Tentunya melalui program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Inisiatif di Garut ini adalah salah satu bukti nyata komitmen tersebut, menunjukkan bahwa potensi energi bersih Indonesia sungguh luar biasa. Selain itu, siap untuk dimaksimalkan demi masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.