Nira Aren Garut Menjadi Bioetanol, Wujudkan Swasembada Nasional

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Nira Aren Garut Menjadi Bioetanol, Wujudkan Swasembada Nasional. Sumber: Republika

Di tengah upaya Indonesia mempercepat agenda swasembada energi dan pangan, inovasi energi hijau hadir dari lereng hijau Kamojang, Garut. PT Pertamina NRE (Nusantara Renewables Energy) secara resmi meluncurkan proyek percontohan (pilot project) pengembangan bioetanol berbasis nira aren di kawasan tersebut pada Rabu (19/11) lalu.

Inisiatif ini mengubah fungsi tradisional nira aren—yang selama ini diolah oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Baru Bojong menjadi gula—menjadi bahan bakar masa depan. Dari instalasi sederhana ini, 300 liter bioetanol dapat diproduksi per hari, sekaligus tetap menghasilkan 300–500 kilogram gula aren per hari, menunjukkan integrasi ekonomi yang harmonis.

Aren sebagai Pilar Ketahanan Energi

Peluncuran proyek ini didukung penuh oleh pemerintah, yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 440 Tahun 2025 tentang pembentukan tim percepatan pengembangan aren. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa proyek ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan ketahanan energi.

“Di situasi geopolitik yang tidak menentu, kita sangat perlu menjajaki potensi sumber energi domestik, salah satunya aren,” ujar Raja Juli. Ia menyoroti potensi aren yang sangat besar. Secara teori, 1 hektar lahan aren dapat memproduksi 24 ribu liter bioetanol per tahun. Mengingat potensi lahan aren mencapai 125 juta hektare, pemerintah berencana menanam aren seluas 1,2 juta hektare, yang berpotensi menghasilkan 28,8 juta kiloliter bioetanol per tahun. Angka ini diharapkan dapat menghemat biaya impor BBM secara signifikan.

Manfaat Ganda bagi Rakyat dan Lingkungan

CEO Pertamina NRE, John Anis, menjelaskan bahwa aren merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi besar. Yang mana dapat dikembangkan secara masif, dan proyek ini merupakan bagian dari strategi bioetanol multi-feedstock Pertamina. Selain dari aren, Pertamina juga tengah meriset bahan baku lain. Seperti molases tebu, sorgum, singkong, jagung, hingga limbah pertanian (POME, bagase, jerami).

Pengembangan bioetanol berbasis aren membawa sejumlah manfaat strategis:

  • Dukungan Ekonomi Lokal: Menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan ekonomi petani aren, seperti yang dirasakan KUPS Baru Bojong.
  • Pemanfaatan Lahan Marginal: Aren dapat tumbuh di lahan yang kurang produktif.
  • Transisi Energi: Menurunkan ketergantungan terhadap energi fosil dan impor BBM.
  • Kontribusi Iklim: Berkontribusi pada penurunan emisi melalui pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Proyek percontohan ini, yang juga melibatkan kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan melalui tahapan pengujian dari skala lab hingga skala komersial dan replikasi industri. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan dan memperkuat swasembada energi nasional.