Indonesia dan Jepang Berencana Kembangkan Elektrifikasi dan Biofuel
Tempo.co | Senin, 27 Februari 2023
Indonesia dan Jepang Berencana Kembangkan Elektrifikasi dan Biofuel
Kementerian Perindustrian melaporkan Indonesia dan Jepang telah berdialog untuk mengembangkan industri otomotif. Salah satu fokus utama mereka adalah mengembangkan bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk biofuel. Informasi tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) , Taufiek Bawazier. Ia mengaku percaya dengan kemitraan Indonesia dengan Jepang. Nantinya kerja sama kedua negara tersebut sudah mencakup peta jalan pengembangan EV, ekosistem EV dan investasi industri baterai di Indonesia pada gelaran The 4th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. “Kerja sama tersebut salah satunya diwujudkan dengan menjalin dialog mengenai kebijakan industri otomotif, khususnya terkait upaya pengurangan emisi,” kata dia seperti dilansir Tempo.co dari situs berita Antara hari ini, Senin, 27 Februari 2023. “Sebagai salah satu negara dengan industri otomotif terbaik di dunia, kami percaya kerja sama dengan Jepang dapat mendukung upaya mencapai carbon neutrality,” ucap Taufiek menambahkan. Dialog kerja sama Indonesia dan Jepang ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Fujimoto Takeshi. Selain itu ada juga Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI Mr Hirofumi Oima dan Chair of Japan Automotive Manufacturers’ Association (JAMA) Asia Experts Group, Mr Enomoto Masato. Kementerian Perhubungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT Pertamina, dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) juga turut hadir dalam acara ini.
Industry.co.id | Senin, 27 Februari 2023
Dialog Indonesia-Jepang, Kemenperin: Kerja Sama Dengan Jepang Akan Mendukung Upaya Mencapai Carbon Neutrality
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kerja sama pengembangan industri otomotif dengan berbagai pihak, antara lain diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, meliputi beberapa kementerian, lembaga, dan asosiasi, termasuk dengan para stakeholder asing. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah antara Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel. “Kerja sama tersebut salah satunya diwujudkan dengan menjalin dialog mengenai kebijakan industri otomotif, khususnya terkait upaya pengurangan emisi,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier di Jakarta, Minggu (26/2/2023). Pada 23 Februari 2023 lalu, Kemenperin menggelar The 4th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Taufiek menjelaskan tentang tinjauan industri otomotif Indonesia serta strategi dan kebijakan pengembangan Electric Vehicle (EV) di Indonesia, mencakup roadmap pengembangan EV, ekosistem EV, dan investasi industri baterai di Indonesia. “Sebagai salah satu negara dengan industri otomotif terbaik di dunia, kami percaya kerja sama dengan Jepang dapat mendukung upaya mencapai carbon neutrality,” ujar Taufiek. Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Mr. Fujimoto Takeshi yang hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan, kebijakan terbaru Jepang untuk Carbon Neutrality (CN) mencakup promosi elektrifikasi, hidrogen, dan bahan bakar netral karbon. Sedangkan Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI Mr. Hirofumi Oima menyebutkan, saat ini telah terjalin program kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar CN termasuk bio-fuel. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula perwakilan asosiasi manufaktur otomotif Jepang. Chair of Japan Automotive Manufacturers’ Association (JAMA) Asia Experts Group, Mr. Enomoto Masato yang menyampaikan mengenai kontribusi produsen mobil Jepang di Indonesia serta mengusulkan program kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam mempelajari Multiple Pathway Approach untuk mencapai zero emission di Indonesia. Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo memberikan informasi mengenai pengembangan bio-fuel terkini sebagai sumber energi bersih yang berkelanjutan serta beberapa strategi untuk memajukan implementasi bio-fuel untuk mencapai zero emission. Dialog otomotif Indonesia-Jepang tersebut juga dihadiri oleh beberapa kementerian, lembaga, dan asosiasi baik dari Indonesia maupun Jepang, termasuk Kementerian Perhubungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), PT Pertamina, dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Forum tersebut diharapkan dapat menjadi platform untuk kemitraan strategis antar kedua negara, menyediakan informasi mengenai situasi terkini serta kebijakan terbaru, terutama pada industri otomotif. Dalam kesempatan yang sama, Dirjen ILMATE menyatakan pemerintah terus memberikan dukungan bagi tumbuhnya industri otomotif di Tanah Air. Pertumbuhan industri alat angkut pada tahun 2022 meningkat sebesar 10,67 persen, atau di atas angka pertumbuhan industri pengolahan yaitu 5,01 persen. Sebagai salah satu bentuk dukungan, harga patokan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car (KBH2/LGCC) akan mengalami penyesuaian sebesar lima persen. “Pemerintah memahami bahwa ada peningkatan cost of production pada produksi kendaraan KBH2, kenaikan bahan baku serta biaya logistik mengakibatkan diperlukannya penyesuaian tersebut,” kata Taufiek Bawazier. Peraturan terbaru mengenai KBH2 terdapat di Peraturan Menperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah. “Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Perindustrian, besaran penyesuaian tidak boleh di atas inflasi sehingga tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya.
BERITA BIOFUEL
Detik.com | Senin, 27 Februari 2023
Mahasiswa Undip Inovasikan Biodiesel dari Jelantah, Sabet Perak di Thailand
Tim mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) menginovasikan biodiesel berbahan minyak jelantah. Inovasi mahasiswa ini berhasil meraih medali perak pada kompetisi internasional Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2023. Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2023 adalah bagian dari rangkaian kompetisi internasional Thailand Inventors’ Day 2023 yang digelar National Research Council of Thailand (NRCT) Ministry Higher Education, Science, Research and Innovation pada 2-6 Februari 2023 di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC).
Bersaing dengan 24 Negara
Tim mahasiswa Undip meraih medali perak di kategori Green Technology, Biofuels, Textile and Chemical Industry. Kategori ini diikuti mahasiswa dari 24 negara dengan total 456 inovasi. Deretan tim mahasiswa Indonesia sendiri mengirimkan 92 inovasi terbaik ke laga internasional ini. Ketua tim mahasiswa Undip, Silvia Ariyani, menuturkan bahwa inovasi timnya yakni membuat biodiesel berbahan minyak jelantah menggunakan katalis heterogen bifungsional CaO/Fe2O3. Ia menjelaskan, dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, tim Undip punya pembeda dengan memanfaatkan limbah-limbah cangkang telur ayam untuk memperoleh katalis CaO. “Kemudian proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan metode esterifikasi-transesterifikasi simultan, yang artinya proses berlangsung dalam 1 reaktor sehingga lebih efisien dari waktu dan biaya,” kata mahasiswa S1 Teknik Kimia Undip ini menjelaskan, dikutip dari laman kampus, Senin (27/2/2023).
Penelitian hingga 6 Bulan
Silvia menuturkan, timnya melakukan penelitian selama 4-6 bulan di UPT laboratorium terpadu Undip. Mereka lalu menganalisis dan mengolah hasil penelitian di laboratorium. Tidak berhenti di situ, mereka juga mencari sponsor hingga menyiapkan prototipe sambil mengurus berkas persyaratan dan keberangkatan. Para mahasiswa Undip inovator biodiesel dari jelantah ini merupakan mahasiswa Departemen Teknik Kimia Undip angkatan 2019 dan 2020, yakni Silvia Ariyani, Muhammad Thariq Thirafi, Intan Permatasari Abriyanto, Raga Bimantoro, Devintya Wu Meyli, dan Lutfi Lubihanto. Para mahasiswa ini dibimbing Dosen Undip Prof Dr Ir Luqman Buchori ST MT IPM. Sivia dan tim mengaku bangga karena bisa mewakili Fakultas Teknik Undip untuk ikut serta pada ajang bergengsi berskala internasional. Terlebih, mereka merasa proses persiapan yang telah dilalui selama beberapa bulan telah terbayar. “Terima kasih untuk Undip yang sudah memberikan bantuan dan mempermudah kami dalam mengurus berkas-berkas yang diperlukan,” tutur Sivia.
Harapan untuk Mahasiswa Lain
Sivia berharap, adik-adik mahasiswanya juga bersemangat menorehkan prestasi, menggali ilmu baru, dan mencari pengalaman dengan mengikuti berbagai lomba. “Jangan malu dan takut untuk bertanya kepada kakak tingkat yang lebih dulu terjun di ajang perlombaan. Untuk mahasiswa tingkat akhir, maksimalkan waktu yang ada sebelum menyesal karena tidak memanfaatkan kesempatan selama menjadi mahasiswa,” harapnya. “Ayo harumkan nama Undip hingga kancah internasional,” tutup mahasiswa angkatan 2019 tersebut.