Biodiesel Indonesia Jadi Penyelamat Dunia?

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Indonesia Jadi Penyelamat Dunia? Biodiesel Kuncinya! Sumber: JONGIA

Tidak hanya dunia, tapi biodiesel Indonesia berkembang pesat. Dalam dua dekade terakhir, pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) telah menjadi agenda penting di berbagai negara. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dalam laporannya pada tahun 2008 menggarisbawahi bahwa pengembangan biofuel bertujuan untuk mencapai tiga sasaran utama: penghematan energi fosil, mitigasi perubahan iklim, dan pengembangan pertanian pedesaan.

Tujuan pengembangan biofuel semakin relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), kerangka kerja pembangunan global yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2015-2030. Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dalam laporan penelitiannya pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pengembangan biofuel, khususnya biodiesel berbahan baku minyak sawit, berkontribusi signifikan terhadap pencapaian setidaknya empat tujuan SDGs, yaitu pengentasan kemiskinan (SDG-1), energi bersih dan terjangkau (SDG-7), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG-8), serta aksi iklim (SDG-13).

Perkembangan Industri Biodiesel Global

Biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel yang paling banyak dikembangkan di dunia. Produksi biodiesel di setiap negara sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku di wilayah tersebut. Negara-negara dengan surplus produksi minyak kedelai, seperti Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina, mengembangkan biodiesel berbahan baku minyak kedelai. Uni Eropa, sebagai produsen minyak rapeseed terbesar di dunia, mengembangkan biodiesel berbahan baku minyak rapeseed. Sementara itu, Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar, mengembangkan biodiesel berbahan baku minyak sawit.

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporannya pada tahun 2020 mencatat bahwa pengembangan biofuel, termasuk biodiesel, di berbagai negara menunjukkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan. Hal ini didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah seperti mandat pencampuran (obligatory blending), insentif pajak, dan subsidi. Kebijakan-kebijakan ini mendorong permintaan biodiesel dan mempengaruhi perkembangan harga di pasar global.

Indonesia dalam Peta Produsen Biodiesel Dunia

Dalam lima tahun terakhir, industri biodiesel global mengalami pertumbuhan yang pesat. Data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa produksi biodiesel dunia meningkat dari 31,1 juta kilo liter pada tahun 2015 menjadi 44,7 juta kilo liter pada tahun 2020.

Uni Eropa merupakan produsen biodiesel terbesar di dunia dengan pangsa pasar 36%, diikuti oleh Amerika Serikat (17%), Indonesia (11%), Brazil (11%), dan Argentina (7%). Kelima negara ini menguasai 82% produksi biodiesel global. Minyak sawit menjadi bahan baku biodiesel yang paling banyak digunakan, dengan pangsa pasar yang terus meningkat dari 23% pada tahun 2015 menjadi 36% pada tahun 2020.

Manfaat Biodiesel bagi Lingkungan dan Kesehatan

Pengembangan biodiesel berbahan baku minyak nabati memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan dan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa biodiesel dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Penggunaan biodiesel juga mengurangi polutan dan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.

Selain itu, biodiesel lebih aman untuk dihirup manusia. Emisi biodiesel menurunkan kadar hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker. Penggunaan biodiesel juga membantu melestarikan sumber daya alam dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

Peran APROBI dalam Pengembangan Biodiesel di Indonesia

Sebagai asosiasi yang mewadahi produsen biofuel di Indonesia, APROBI memiliki peran penting dalam mendorong pengembangan industri biodiesel yang berkelanjutan. APROBI aktif menjalin kemitraan dengan pemerintah, industri, dan lembaga riset untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. APROBI juga berperan dalam mendorong inovasi teknologi, meningkatkan kualitas biodiesel, dan memperjuangkan kepentingan anggotanya.

Pengembangan biodiesel merupakan langkah strategis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan ketahanan energi global. Indonesia, sebagai salah satu produsen biodiesel terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam mendukung upaya ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk APROBI, Indonesia dapat terus mengembangkan industri biodiesel yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi ekonomi, lingkungan, dan kesehatan masyarakat.