Langkah Bersejarah: Indonesia Menjadi Negara Pertama yang Menerapkan Biodiesel 35% di Dunia

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Indonesia Negara Pertama B35. Sumber: Kompas

Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan Biodiesel 35%. Tentunya ini merupakan catatan bersejarah dalam bidang energi hijau. Secara luas, Indonesia mengadopsi penggunaan biodiesel dengan kandungan 35% biodiesel (B35). Keberhasilan ini merupakan sebuah langkah besar dalam mendukung upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.

Pada Agustus 2023, pemerintah Indonesia, bersama dengan perusahaan minyak terkemuka, PT Pertamina Patra Niaga, mengumumkan peluncuran B35 di seluruh negeri. Selain melawan perubahan iklim, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam penggunaan energi terbarukan.

Manfaat dari penggunaan biodiesel B35 sangat signifikan. Ini membantu mengurangi emisi karbon dioksida yang berkontribusi pada perubahan iklim global. Selain itu, biodiesel juga mengurangi polusi udara dan membantu menjaga kualitas udara yang lebih baik di lingkungan perkotaan.

Selain manfaat lingkungan, penggunaan biodiesel B35 juga mendukung industri biodiesel dalam negeri dan petani kelapa sawit, yang merupakan salah satu sumber utama biodiesel di Indonesia. Hal ini menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja di sektor pertanian dan industri.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia menyatakan, “Penggunaan biodiesel B35 adalah pencapaian luar biasa bagi negara kita. Ini membuktikan bahwa kita dapat memimpin dalam penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan.”

Mengapa B35 Menjadi Terobosan Penting?

Indonesia Negara Pertama B35. Sumber: Kompasiana
Indonesia Negara Pertama B35. Sumber: Kompasiana

Mengingat Indonesia menjadi negara pertama di dunia, perlu diketahui mengapa B35 menjadi terobosan penting, antara lain:

  1. Pengurangan Emisi: B35 memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara. Dengan menggantikan sebagian bahan bakar diesel konvensional dengan biodiesel yang dihasilkan dari bahan baku berkelanjutan, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
  2. Pengembangan Industri Biodiesel: Keputusan untuk mengadopsi B35 juga membuka pintu bagi pengembangan industri biodiesel dalam negeri, yang mendukung pertanian berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja.
  3. Kemandirian Energi: Penggunaan bahan bakar terbarukan seperti B35 membantu mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil, meningkatkan kemandirian energi negara, dan mengurangi kerentanannya terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

Keberhasilan Indonesia dalam mengadopsi biodiesel B35 menjadi contoh bagi negara-negara lain yang juga berusaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Seiring berjalannya waktu, diharapkan penggunaan biodiesel B35 akan terus berkembang dan menjadi standar global dalam upaya melawan perubahan iklim.

Penerapan Biodiesel di Dunia

Indonesia Negara Pertama B35. Sumber: Aprobi
Indonesia Negara Pertama B35. Sumber: Aprobi

Rencana ke depan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, industri biodiesel, dan produsen bahan bakar untuk mengatasi tantangan ini. Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi biodiesel dan mendukung penggunaan bahan bakar terbarukan yang lebih luas di masa mendatang.