Indonesia Perkenalkan Inovasi Biodiesel ke China, Targetkan B60
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mempromosikan program biodiesel Indonesia ke dalam pertemuan dengan Pemerintah China. Dalam acara The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) yang diadakan di Kuta Selatan, Bali, Bahlil bertemu dengan Zhang Jianhua, Administrator of National Energy Administration (NEA) China, untuk mendiskusikan perkembangan energi antara kedua negara.
Biodiesel menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Bahlil menjelaskan bahwa biodiesel, yang merupakan campuran solar dan bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit, adalah solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak bumi. Dalam rangka mempercepat transisi energi, Indonesia telah mendorong implementasi campuran biodiesel B60.
Dalam unggahan di akun media sosialnya, Bahlil menyampaikan, “Salah satu strategi kami untuk mengurangi impor minyak adalah dengan meningkatkan produksi lifting minyak sambil mengkonversinya menjadi B60.”
Perkembangan Produksi Biodiesel dalam Negeri
Sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap energi hijau, produksi biodiesel dalam negeri telah mencapai 14 juta kiloliter (KL). Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas produksi biodiesel, seiring dengan terus berkembangnya industri sawit di Indonesia.
Bahlil juga menyoroti bahwa biodiesel Indonesia telah berhasil diekspor ke berbagai negara, termasuk China. Ekspor biodiesel ini tidak hanya menunjukkan kualitas produk energi terbarukan Indonesia. Tetapi juga memperkuat posisi negara sebagai pemain global dalam sektor energi terbarukan. “Kami terus mendorong ekspor biodiesel, dan saat ini sudah menjangkau pasar China,” ujar Bahlil.
Ekspansi Proyek Biodiesel di Papua
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Indonesia juga berfokus pada pengembangan industri biodiesel di wilayah timur, khususnya Papua. Saat ini, proyek perluasan lahan Crude Palm Oil (CPO) di Papua sedang dalam proses dengan tambahan 300 ribu hektare lahan. Proyek ini bertujuan untuk mengkonversi minyak sawit menjadi bahan bakar biodiesel yang akan digunakan dalam program B60.
Bahlil menambahkan bahwa pengembangan di Papua diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi nasional. “Saat ini, total kapasitas biodiesel kami mendekati 30 juta KL. Kami tengah mengembangkan wilayah Papua untuk mendukung program ini dengan menambah lahan sawit seluas 300 ribu hektare,” jelasnya.
Promosikan Biodiesel Indonesia ke China
Program biodiesel Indonesia, khususnya B60, menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor energi sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan ekspansi proyek seperti di Papua, Indonesia optimis bahwa biodiesel akan memainkan peran kunci dalam mewujudkan kemandirian energi di masa depan.
Promosikan Biodiesel ke China diharapkan dapat peningkatan ekspor biodiesel dan mempercepat pengembangan sektor energi hijau di Indonesia, menjadikannya salah satu pilar utama dalam transisi energi global.