JARR IPO di BEI, Bisnis Biodiesel Kantongi Kontrak 305 Ribu KL FAME dengan Pertamina
Republika.co.id | Jum’at, 22 Juli 2022
JARR IPO di BEI, Bisnis Biodiesel Kantongi Kontrak 305 Ribu KL FAME dengan Pertamina
Jhonlin Agro Raya yang sedang dalam proses IPO di BEI dengan kode emiten JARR terus berprospek bisnih cerah. Itu karena telah mengantongi kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan kuota 305 ribu kiloliter (KL) FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dalam setahun hasil dari pabrik biodiesel milik JARR yang berkapasitas 1.500 TPD. FAME hasil dari pabrik biodiesel milik JARR merupakan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar. “Produk FAME hasil pabrik biodiesel JARR penjualannya sudah pasti diserap oleh Pertamina karena kita telah memiliki kontrak kuota sebesar 305 ribu KL setahun dengan Pertamina untuk menyuplai Pertamina Baubau Wayame,” kata Direktur Keuangan PT JAR Tbk Temmy Iskandar, Jumat (22/7/2022). Menurut Temmy, Pabrik Biodiesel 1.500 TPD milik JARR yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021 dan kemudian diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Kamis 21 Oktober 2021. Kesinambungan produksi Pabrik Biodiesel terjamin karena milik PT JAR Tbk juga memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 Ha yang menghasilkan tandan buah segar. Pengapalan perdana produk Fame hasil pabrik biodiesel JARR bahkan telah dilakukan pada September 2021 dengan mengirim 4.999,311 KL ke Pertamina Wayame. Bahkan jumlah total FAME yang sudah terkirim dari September 2021 hingga Desember 2021 mencapai 49.655,880 KL. Besaran jumlah FAME tersebut telah sesuai dengan penetapan alokasi yang diterima oleh PT JAR Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI No.105.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 18 Agustus 2021. Tak hanya itu, prospek cerah PT JAR Tbk tergambar berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No. 150.K/ EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021, yang menetapkan PT JAR Tbk merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95%) dari total 10.151.118 KL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022. Ia mengungkapkan, JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas. JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana. “Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 – Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” kata Temmy. Pada saat peresmian pabriknya, Presiden Joko Widodo hadir di tengah kegiatan dan memberi sambutan. “Kenapa saya mau datang ke sini alasan besarnya kawasan ini, pabrik ini, perusahaan PT Jhonlin mampu membuka lapangan pekerjaan yang banyak,” kata Presiden Jokowi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu, dilansir dari Antara. “Kita tahu Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, CPO (Crude Palm Oil), kelapa sawit, potensi kita mencapai 52 juta ton CPO per tahun. Jumlah yang sangat besar dan 40 persennya dari potensi yang ada dimiliki oleh para petani-petani kecil kita,” ujar Presiden Jokowi menambahkan.
Suara.com | Sabtu, 23 Juli 2022
IPO di BEI, JARR Suplai Biodiesel Jenis FAME ke Pertamina Baubau Wayame
PT Jhonlin Agro Raya (JARR) Tbk, yang sedang dalam proses IPO di BEI dengan kode emiten JARR memiliki prospek bisnih cukup menjanjikan, karena telah mengantongi kontrak dengan Pertamina. Kotrak itu berupa penyediaan kuota 305.000 kiloliter (KL) Fatty Acid Methyl Ester atau FAME dalam setahun, sebagai hasil dari pabrik biodiesel milik JARR yang berkapasitas 1.500 TPD. FAME hasil dari pabrik biodiesel milik JARR merupakan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar. “Penjualan FAME sudah pasti diserap oleh Pertamina, karena kita telah memiliki kontrak kuota sebesar 305.000KL setahun untuk menyuplai Pertamina Baubau Wayame,” kata Temmy Iskandar, Direktur Keuangan PT JAR Tbk, melalui keterangan resmi, Jumat (22/7/2022). Menurut Temmy, pabrik Biodiesel 1.500 TPD milik JARR di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021, yang kemudian diresmikan oleh Presiden Jokowi, Kamis 21 Oktober 2021. Kesinambungan produksi Pabrik Biodiesel terjamin karena milik PT JAR Tbk juga memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 hektare, yang menghasilkan tandan buah segar. Pengapalan perdana produk Fame hasil pabrik biodiesel JARR bahkan telah dilakukan pada September 2021, dengan mengirim 4.999,311 KL ke Pertamina Wayame. Jumlah total FAME yang sudah terkirim dari September 2021 hingga Desember 2021 mencapai 49.655,880 KL. Besaran jumlah FAME tersebut telah sesuai dengan penetapan alokasi yang diterima oleh PT JAR Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI No.105.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 18 Agustus 2021. Prospek cerah bisnis PT JAR Tbk tergambar berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No. 150.K/ EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021, yang menetapkan PT JAR Tbk merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95%) dari total 10.151.118 KL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022. JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas. JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per saham, atau mewakili 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana. “Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 – Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” pungkas Temmy.
CNBCIndonesia.com | Minggu, 24 Juli 2022
CPO Berupaya Menguat di Tengah Wacana B40 & Pencabutan DMO RI
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sepanjang pekan ini berupaya menguat meski masih jauh dari level psikologis MYR 5.000 per ton, di tengah wacana penghentian ekspor bahan baku minyak goreng dari Indonesia. Harga kontrak berjangka (futures) CPO teraktif di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,43% ke MYR 3.704/ton pada Jumat (22/6/2022). Namun sepanjang pekan, harga komoditas nabati tersebut terhitung menguat 3,23% dari level penutupan akhir pekan lalu pada MYR 3.588/ton. Dalam lima hari perdagangan sepanjang pekan ini, harga komoditas andalan Indonesia dan Malaysia ini menguat dua kali, yakni pada Senin dan Rabu, masing-masing sebesar 9,95% dan 3,23%. Penguatan harga terjadi setelah pemerintah Indonesia mewacanakan pemberlakuan kebijakan biodisel B40, naik dari kebijakan yang sekarang berjalan yakni B35 di mana Republik Indonesia memproduksi bahan bakar solar dengan bauran sawit sebesar 35%. Kenaikan bauran menjadi 40% berpeluang mengurangi pasokan sawit dari pasar dunia, sehingga trader komoditas pun berspekulasi bahwa akan terjadi pengurangan suplai CPO dari Indonesia yang berujung pada penguatan harga. Di sisi lain, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan akan mempertimbangkan penghapusan wajib pemenuhan domestik (domestic market obligation/DMO) untuk mendongkrak ekspor minyak sawit mentah dan turunannya. Namun demikian, dalam jangka menengah analis Komoditas Reuters Wang Tao menilai harga CPO akan menembus titik support di MYR 3.706/ton dan berpeluang jatuh menuju level terendah sejak 14 Juli 2022 yakni pada MYR 3.489/ton. “Sawit berayun lebih rendah dalam seminggu perdagangan yang berfluktuasi tetapi sentimen keseluruhan tampaknya berubah positif meskipun masih sangat berhati-hati,” kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics Singapura dikutip Reuters. Dia juga menambahkan bahwa CPO dalam area ambil untung (profit taking) dan terbebani oleh melemahnya minyak kedelai di bursa komoditas Chicago. Minyak kedelai merupakan komoditas komplementer minyak nabati, sehingga pergerakan CPO mengikuti minyak kedelai. Sepanjang bulan Juli, harga CPO terhitung drop 24,56%. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan harga kontrak CPO teraktif tersebut terhitung ambles hingga 28,2% dari posisi akhir tahun lalu sebesar MYR 5.159/ton.
Infosawit.com | Jum’at, 22 Juli 2022
PTPN III Revitalisasi Pembangkit Listrik Berbasis Biomassa Sawit
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) pada Rabu (20/7/2022) lalu mengadakan Ground Breaking Revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan. PLTBm ini merupakan salah satu sumber alternatif energi yang dapat menjawab tantangan krisis energi, sesuai dengan Program Kementerian ESDM yaitu menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mempunyai efek yang ramah lingkungan. Dikutip InfoSAWIT dari laman Instagram PTPN III, dalam melakukan Revitalisasi PLTBm Rambutan ini, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bekerja sama dengan PT Kumnam Plant Indonesia (PT.KPI) dan PT Andika Pratama Jaya Abadi (PT. APJA) melalui Surat Perjanjian Bangun Guna Serah (BGS) Hadir dalam kegiatan tersebut melalui daring Direktur Pelaksana PTPN III (Persero) Ahmad Haslan dan Direktur PT KPI Mr. Kim. Dan yang hadir secara offline di Ruang Rapat PKS Rambutan SEVP Operation I, Darmansyah didampingi Kepala Bagian Operasional Traksi Infrastruktur Zulkarnain, General Manajer Distrik Serdang II Dhani Hasibuan, Manajer PKS Rambutan Isnandar, serta tim dari PT.KPI dan PT APJA.