Kelapa Sawit Bukan Hanya Untuk Minyak Goreng

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Sawitindonesia.com | Kamis, 19 Mei 2022

 

Kelapa Sawit Bukan Hanya Untuk Minyak Goreng

BPDPKS menyelenggarakan Edukasi Sawit Palm Oil Edu Talk untuk wilayah Jawa Timur pada tanggal 17 s.d. 19 Maret 2022 di Surabaya. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 200 orang perwakilan Guru dan Siswa  dari Kab./Kota se Jawa Timur yang hadir secara online maupun offline. Para peserta memperoleh informasi tentang manfaat sawit dalam kehidupan sehari-hari, produksi produk-produk turunan sawit, manfaat sawit untuk peningkatan kehidupan sosial ekonomi petani sawit dan keluarganya, pengelolaan lingkungan hidup dan sosial di perkebunan kelapa sawit, serta sawit sebagai sumber energi terbarukan. Materi disampaikan oleh narasumber Dr. Bandung Sahari Bidang Sustainability GAPKI, Donni Indra Bidang CSR PT Sinarmas Agrobusiness & Food, Goldameir Mektania Kepala Divisi Media Sosial DPP APKASINDO, Irma Rachmania Ketua Bidang Pemasaran APROBI, serta Hendy Firmanto & Sendy Peneliti dari Pusat Kopi dan Kakao Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto yang diwakili oleh Kepala Divisi Perusahaan Achmad Maulizal. Selanjutnya sambutan dari Ketua PGRI Jawa Timur Teguh Sumarno dan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur Wahid Wahyudi. Selain penyampaian informasi tentang sawit, dalam kegiatan ini juga ditampilkan demo produksi cokelat dan sabun berbahan sawit oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Penggunaan lemak sawit sebagai pengganti lemak kakao membuat produk cokelat menjadi lebih kompetitif dan memiliki tekstur yang lebih tahan lama pada suhu tinggi. Para peserta menyampaikan bahwa informasi tentang sawit yang disampaikan dalam kegiatan ini banyak yang baru bagi mereka dan merubah persepsi mereka tentang kelapa sawit dari negatif menjadi positif. Selain itu, informasi tentang kandungan kelapa sawit dalam produk-produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama setelah menyaksikan langsung pembuatan cokelat dan sabun dari sawit,  menjadi wawasan baru bagi para peserta se Jawa Timur bahwa sawit merupakan komoditas strategis Indonesia yang tidak hanya diperuntukkan untuk membuat Minyak Goreng.

https://sawitindonesia.com/kelapa-sawit-bukan-hanya-untuk-minyak-goreng/

 

 

BERITA BIOFUEL

 

 

Republika.co.id | Kamis, 19 Mei 2022

 

Kemenperin Dorong Pabrikan Otomotif Daftar Program LCEV

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pabrikan otomotif rendah karbon untuk segera mendaftar program low carbon emission vehicle (LCEV) guna mendukung upaya teknologi nol emisi karbon. Dorongan itu juga sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah atau LCEV yang mengatur terkait persyaratan program LCEV dandi antaranya melalui investasi, pendalaman manufaktur atau TKDN, serta aspek teknis kendaraan lainnya. “Melalui kesempatan ini, kami mendorong para pabrikan kendaraan emisi rendah karbon, yaitu kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2), kendaraan elektrifikasi (xEV) dan kendaraan flexy engine berbasis biofuel 100 persen supaya segera mendaftar program LCEV,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dalam peresmian xEV Center di Karawang, Jabar, Kamis (19/5/2022). Dengan demikian, pabrikan otomotif tersebut akan bisa menikmati manfaat insentif PPnBM yang besarannya telah diatur dalam PP Nomor 73 Tahun 2019 dan sudah diubah menjadi PP Nomor 74 Tahun 2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Dikenai PPnBM. Transformasi industri kendaraan bermotor menuju teknologi zero emission, menurut Taufiek, dipicu oleh isu perubahan iklim, pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat, bonus demografi, penetrasi teknologi digital, serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan. Ia pun optimis Indonesia siap jadi pemenang di industri kendaraan ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik.”Apa punjenis teknologinya (kendaraan ramah lingkungan), yang penting Indonesia sudah siap dan jadi pemenang di tingkat ASEAN bahkan dunia,” ujar Taufiek.

https://www.republika.co.id/berita/rc4tq5383/kemenperin-dorong-pabrikan-otomotif-daftar-program-lcev