Kementerian ESDM: Uji Jalan B40 Direncanakan Bulan Februari Tahun Ini

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Kontan.co.id | Senin, 17 Januari 2022

Kementerian ESDM: Uji Jalan B40 Direncanakan Bulan Februari Tahun Ini

Pemerintah berencana menggelar uji jalan penggunaan biodiesel B40 pada kendaraan bulan Februari tahun ini. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pengujian laboratorium untuk penggunaan B40 sudah dilakukan pada tahun 2020 dan 2021 lalu. Dari hasil pengujian laboratorium tersebut, pihaknya sudah mengantongi informasi spesifikasi yang dibutuhkan untuk pemanfaatan B40. “Awal tahun ini, mudah-mudahan di awal Februari, kita akan memulai kegiatan uji jalan atau road test,” ujar Dadan dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1). Lebih lanjut, Dadan menerangkan bahwa uji jalan B40 akan didukung oleh sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Perindustrian, Pertamina, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Menurut perkiraan Dadan, kegiatan uji jalan B40 bakal memakan waktu hingga sekitar 5 bulan. “Untuk implementasi kita tunggu hasil dari road test ini, kami siapkan juga rekomendasi terkait dengan sisi produksi, karena hasil utama dari pemanfaatan dari B40 ini harus diikuti dengan peningkatan kualitas, baik peningkatan kualitas dari biodiesel-nya, dan juga peningkatan kualitas dari minyak solarnya,” imbuh Dadan. Program B40 ini sejatinya merupakan kelanjutan dari program B30 yang sudah berjalan sebelumnya. Pada sepanjang tahun 2021 lalu, realisasi pemanfaatan B30 mencapai 9,3 juta kiloliter. Devisa yang berhasil dihemat dari pemanfaatan B30 tersebut mencapai Rp 66,54 triliun. “Tentunya ini banyak manfaat yang lain, baik dari sisi bahwa ini meningkatkan porsi EBT, ini meningkatkan pemanfaatan sawit di dalam negeri, memperbaiki tingkat harga untuk petani, dan juga secara langsung ini mengurangi emisi gas rumah kaca,” imbuh Dadan.

https://industri.kontan.co.id/news/kementerian-esdm-uji-jalan-b40-direncanakan-bulan-februari-tahun-ini

Kontan.co.id | Senin, 17 Januari 2022

Uji Jalan Kendaraan dengan B40 Akan Dimulai Februari 2022

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, pemerintah akan mulai melakukan road test atau uji jalan kendaraan berbahan bakar biodiesel 40% (B40) pada awal Februari 2022 mendatang. “Awal tahun ini atau awal Februari kami akan memulai kegiatan uji jalan atau road test untuk pemanfaatan B40,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022). Ia mengatakan, uji coba akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Perindustrian, PT Pertamina (Persero), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikondo), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi). Menurut Dadan, dalam uji jalan kendaraan menggunakan B40 ini, akan memerlukan waktu selama lima bulan atau setidaknya hingga Juli 2022 mendatang. Dia mengungkapkan, Kementerian ESDM sudah mempunyai perkiraan spesifikasi yang diperlukan untuk pemanfaatan bakar campuran solar dengan 40% fatty acid methyl esther (FAME) ini. Maka, penerapan mandatori B40 akan dilakukan setelah ada hasil dari uji jalan. “Kita juga siapkan dari sisi rekomendasi terkait sisi produksi karena mesin utama pemanfaatan B40 harus diikuti peningkatan kualitas, baik dari biodiesel dan peningkatan kualitas minyak solar,” jelas Dadan. Adapun program B40 merupakan kelanjutan dari mandatori B30 yang saat ini sudah berjalan. Sepanjang 2021, implementasi program B30 mencapai 9,3 juta kiloliter, lebih rendah dari target yang sebesar 9,4 juta kiloliter. Namun, realisasi program B30 tersebut telah membuat pemerintah menghemat devisa sebesar Rp 66,54 triliun di sepanjang tahun lalu. “Sebetulnya angka ini (realisasi B30) lebih tinggi dari apa yang kami targetkan di awal 2021. Jadi terjadi penambahan dalam perjalanannya untuk pemanfaatan biodiesel,” ungkap dia. Di sisi lain, implementasi B30 terus naik setiap tahunnya. Pada 2015 implementasinya hanya sebesar 1,62 juta kiloliter, 2016 sebesar 3,66 juta kiloliter, 2017 sebesar 3,42 juta kiloliter, di 2018 sebesar 6,17 juta kiloliter. Kemudian pada 2019 dan 2020 masing-masing sebesar 8,4 juta kiloliter, 2021 sebanyak 9,4 juta kiloliter. Serta di 2022 implementasi program B30 bisa mencapai 10,1 juta kiloliter.

https://industri.kontan.co.id/news/uji-jalan-kendaraan-dengan-b40-akan-dimulai-februari-2022?page=all

Voi.id | Selasa, 18 Januari 2022

Kabar Gembira dari Kementerian ESDM: Uji Jalan Kendaraan B40 Dilakukan Mulai Februari 2022

Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Direktur Jenderal EBTKE ESDM Dadan Kusdiana memastikan akan mulai melakukan road test atau uji jalan kendaraan berbahan bakar biodiesel 40 persen (B40) pada awal Februari 2022 mendatang. Dadan menjelaskan, proses uji jalan ini akan berlangsung selama 5 hingga 6 bulan dan akan melibatkan berbagai pihak seperti Kementerian Perindustrian, PT Pertamina (Persero), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikondo), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi). “Hasilnya (uji jalan) kemudian akan kita jadikan sebagai rujukan dalam implementasi program B40 nantinya,” ujar Dadan dalam konferensi pers virtual, Senin,17 Januari. Terkait kebijakan mandatori biodiesel, Dadan menuturkan pemanfaatan biodiesel untuk domestik mencapai 9,3 juta KL dengan devisa yang berhasil dihemat pada tahun 2021 sebesar Rp66,54 triliun. “Peningkatan kebijakan mandatori biodiesel kami terus tingkatkan untuk mengurangi impor dan menghemat devisa,” tambahnya. Dadan menambahkan, realisasi program B30 tersebut telah membuat pemerintah menghemat devisa sebesar Rp66,54 triliun di sepanjang tahun lalu. Menurut data Kementerian ESDM, dalam kurun waktu 2015-2021, total volume biodiesel yang dibayarkan mencapai 29,14 juta kiloliter dengan dana sebesar Rp 110 triliun, dan total volume penyaluran mencapai 33,07 juta kiloliter.

https://voi.id/ekonomi/125119/kabar-gembira-dari-kementerian-esdm-uji-jalan-kendaraan-b40-dilakukan-mulai-februari-2022

Mediaindonesia.com | Senin, 17 Januari 2022

Pemerintah Mulai Uji Jalan Kendaraan B40 pada Februari 2022

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memulai road test atau uji jalan kendaraan berbahan baku biodiesel campuran minyak sawit 40% atau B40 pada bulan depan. Penerapan program mandatori biodiesel B40 itu merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor Indonesia terhadap bahan bakar minyak. “Tahun lalu kami sudah menyelesaikan pengujian B40. Di awal Februari ini kami memulai kegiatan uji jalan atau road test pemanfaatan B40,” jelas Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1). Dia menerangkan, diperlukan waktu sekitar lima bulan dalam uji jalan kendaraan B40 ini. Beberapa pihak dari lembaga atau kementerian bakal ikut terlibat dalam pelaksanaan program tersebut. “Ada dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Kementerian Perindustrian, Aprobi (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), dan Pertamina, yang akan ikuti uji jalan ini,” kata Dadan. Pada tahun lalu, pemerintah diakuinya sudah merampungkan pengujian B40 dan menyiapkan rekomendasi yang diperlukan dalam pemanfaatan biodiesel pencampuran minyak sawit itu. “Kami sudah mempunyai kira-kira spesifikasi apa yang diperlukan pemanfaatan biodiesel 40% itu. Pemanfaatan utama B40 harus diikuti peningkatan kualitas dan minyak solar,” pungkasnya. Sementara itu, program B30 atau program pemerintah untuk mewajibkan pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar di 2021 mencapai 9,3 juta kiloliter, hampir mendekati target 9,4 juta kiloliter di tahun lalu. “Secara capaian ini 99%. Sebetulnya angka ini lebih tinggi dari apa yang kami targetkan di awal 2021. Jadi terjadi penambahan dalam perjalanannya untuk pemanfaatan biodiesel,” ucap Dadan.

https://mediaindonesia.com/ekonomi/464872/pemerintah-mulai-uji-jalan-kendaraan-b40-pada-februari-2022

BERITA BIOFUEL

Detik.com | Senin, 17 Januari 2022

Habiskan 9,3 Juta KL Biodiesel, RI Hemat Devisa Rp 66 T

Indonesia telah menghemat devisa sebesar Rp 66,54 triliun pada 2021 berkat pemanfaatan B30 yang merupakan pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar. Program tersebut mengurangi impor solar. Penghematan tersebut diperoleh karena Indonesia berhasil memanfaatkan biodiesel untuk program B30 sebanyak 9,3 juta kiloliter (kl) pada tahun lalu. “Program ini berhasil menghemat devisa kalau diekuivalenkan dengan rupiah itu sebesar Rp 66,54 triliun,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022). Selain menghemat devisa, B30 juga turut meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, meningkatkan pemanfaatan sawit di dalam negeri, memperbaiki tingkat harga untuk petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan biodiesel terus meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 1,62 juta kl pada 2015, 3,66 juta kl pada 2016, 3,42 juta kl pada 2017, 6,17 juta kl pada 2018, 8,4 juta kl pada 2019 dan 2020. “Kita selalu berhasil meningkatkan secara umum pemanfaatan biodiesel ini dari angka misalkan di 2015 angkanya 1,6 juta kl, di tahun 2021 realisasinya adalah 9,3 juta kl,” sebutnya. Namun, capaian pemanfaatan biodiesel pada 2021 sedikit meleset dari target yang ditetapkan sebanyak 9,4 juta kl. Sedangkan di tahun ini targetnya adalah 10,1 juta kl. “Jadi capaian di tahun 2021 9,3 juta kl dari target -ini targetnya target revisi ya- 9,4 juta kl. Jadi secara capaian ini adalah 99%. Sebetulnya angka ini adalah angka lebih tinggi dari apa yang kami targetkan di awal tahun 2021. Jadi terjadi penambahan dalam perjalanannya untuk pemanfaatan biodiesel,” tambah Dadan.

https://finance.detik.com/energi/d-5901365/habiskan-93-juta-kl-biodiesel-ri-hemat-devisa-rp-66-t

Wartaekonomi.co.id | Senin, 17 Januari 2022

Keuntungan Mandatori Biodiesel pada Aspek Ekonomi dan Lingkungan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan capaian kinerja tahun 2021 dan program kerja tahun 2022 sektor energi dan sumber daya mineral. Kinerja positif berhasil ditorehkan oleh Kementerian ESDM, di antaranya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), peningkatan pemanfaatan gas domestik, pembangunan insfrastruktur kendaraan listrik, penurunan emisi, pemanfaatan reklamasi bekas tambang, hingga mitigasi bencana geologi. Adapun realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2021 mencapai 11.152 MW. Tambahan pembangkit EBT di antaranya dari PLTA Poso Peaker sebesar 260 MW; 3 unit PLTP sebesar 146,2 MW; PLTA Malea sebesar 90 MW; PLT Bioenergi sebesar 16,5 MW; 18 unit PLTM sebesar 111,25 MW; serta PLTS sebesar 26,08 MW. Sementara, untuk tahun 2022, ditargetkan kapasitas pembangkit EBT meningkat menjadi 11.791 MW. “Sumber–sumber energi (EBT) ini harus dimanfaatkan agar bisa menurunkan emisi,” ungkap Arifin, dilansir dari laman Agrofarm.co.id, Senin (17/1/2022). Tidak hanya itu, program mandatori biodiesel juga terus ditingkatkan. Realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 9,3 juta kL. Capaian tersebut menghasilkan penghematan devisa sebesar US$2,66 miliar atau setara dengan Rp66,54 triliun. Pada tahun 2022, pemanfaatan biodiesel ditargetkan mencapai 10,1 juta KL. “Kebijakan mandatori biodiesel dapat mengurangi impor minyak dan menghemat devisa,” ungkap Arifin. Upaya pemerintah untuk menurunkan emisi CO2 pada 2021 yang sebesar 69,5 juta ton tercatat melebihi target yang sebesar 67 juta ton CO2. Sementara, pada tahun 2022 ditargetkan penurunan CO2 sebesar 91 juta ton. Hal ini sejalan dengan realisasi bauran EBT pembangkit listrik yang melebihi target, yaitu 13,5 persen dari target 12,9 persen. “Aksi mitigasi yang menyumbang reduksi emsisi paling besar antara lain implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi, dan penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam),” jelas Arifin.

https://wartaekonomi.co.id/read387221/keuntungan-mandatori-biodiesel-pada-aspek-ekonomi-dan-lingkungan

Liputan6.com | Senin, 17 Januari 2022

Realisasi B30 Capai 9,3 Juta KL di 2021, Nyaris 100 Persen dari Target

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerapan B30 mencapai 9,3 juta kilo liter sampai dengan akhir Desember 2021. Angka ini setara dengan 99,9 persen dari target realisasi 9,4 juta kilo liter. “Ini hampir 100 persen dari target yang sempat direvisi,” Kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers, Senin (17/1). Dadan mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan realisasi implementasi Biodiesel B30 meningkat menjadi 10,1 juta kilo liter. Target ini dipatok mengingat capaian di 2021 hampir menyentuh daripada target ditetapkan. “Targetnya 10,1 juta kilo liter ini meningkat daripada sebelumnya,” kata dia. Saat ini ada lima keuntungan dari adanya program B30, pertama, akan menghemat devisa negara sebanyak Rp66,54 triliun, kemudian peningkatan nilai tambah dari crude palm oil (CPO) ke biodiesel sebesar Rp11,26 triliun.

Tenaga Kerja

Ketiga, program ini akan meningkatkan tenaga kerja on-farm sebanyak 1,15 juta tenaga kerja dan off farm sebanyak 8,68 ribu tenaga kerja. Keempat, adanya program ini menurutnya akan menurunkan emisi karbondioksida (CO2) sebesar 24,7 juta ton di tahun 2021. Terakhir, program ini dinilai akan menstabilkan harga CPO.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4861439/realisasi-b30-capai-93-juta-kl-di-2021-nyaris-100-persen-dari-target

Kompas.com | Senin, 17 Januari 2022

ITB Ciptakan Bensin dari Minyak Kelapa Sawit, Sukses Uji Coba

Bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengembangkan unit percontohan produksi bensin biohidrokarbon dengan bahan baku dasar minyak kelapa sawit. Ujioba Bensa (Bensin Sawit) terhadap kendaraan roda dua dan roda empat mendapati, Bensa dapat bekerja dengan baik sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Ujicoba tersebut dilaksanakan pada pekan lalu di Workshop PT Pura Engineering, Kudus, Jawa Tengah. Anggota tim Katalis Merah Putih dari KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis-FTI, Melia Laniwati Gunawan mengatakan berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo, Indonesia harus mengolah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terlebih dahulu sebelum diekspor karena produksi melimpah. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia yang saat ini memproduksi 49 juta ton CPO/tahun, dan pada saat yang sama Indonesia adalah negara perngimpor bahan bakar bensin terbesar kedua di dunia, sehingga sangat berkepentingan untuk mengembangkan teknologi produksi bensin sawit. “Untuk itu kami mencoba mengolah CPO menjadi IVO. Unit demo dengan skala 6-7 ton per jam telah dibangun dan saat ini ditempatkan di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan” ujar Melia seperti dilansir dari laman ITB. Bensa dengan RON 93 Kini, ITB bekerja sama dengan PT Energy Management Indonesia sedang melakukan perancangan konseptual pabrik bensin sawit berkapasitas 50.000 ton/tahun. Unit produksi ini dapat dikembangkan sebagai unit produksi yang dapat dibangun secara mandiri di sentra-sentra sawit yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Unit percontohan Bensa mengkonversi minyak sawit industrial (industrial vegetable oil, IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB), Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (TBE) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolit yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB. IVO, kata dia, dipakai sebagai bahan baku untuk membuat Bensa di unit percontohan produksi bensa. Sementara konversi IVO menjadi bensin membutuhkan katalisator, sehingga perlu reaktor yang memproduksi katalis. “Dengan dana dari BPDPKS kita juga membuat set unit reaktor untuk memproduksi katalisnya. Pabrik Katalis dengan skala 40-50 kg per batch ditempatkan di Kampus ITB Ganesa ,” ujar Melia. Formula dan prosedur pembuatan katalis merupakan hasil penelitian Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung. Bensin dari sawit ini memiliki nilai Research Octane Number, RON 105-112, artinya sangat tinggi. Maka, dijelaskan Melia, produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil. “Nafta punya bilangan oktan 70-80. Sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu kita bisa dapat Bensa dengan RON 93, itu yang kita demokan di Workshop,” ujarnya. Atas keberhasilan demo dan uji coba Bensa tersebut, Melia mengatakan ke depannya akan dilakukan optimasi kapasitas produksi dan reaktornya, kemudian pihaknya akan membuat detail engineering design (DED). “Kita berharap unit produksi ini bisa ditempatkan di perkebunan kelapa sawit para petani, sehingga kebutuhan bensin mereka bisa menggunakan bensa. Dengan cara seperti ini, maka akan meringankan pemerintah (Pertamina) untuk memasok bahan bakar sampai ke pelosok,” jelasnya. “Pemerintah selama ini impor minyak mentah dan juga mengimpor bahan bakar yang sudah jadi. Harapannya apabila kita bisa mengubah sawit menjadi bensa, impor tersebut akan berkurang,” imbuh Melia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/17/125321371/itb-ciptakan-bensin-dari-minyak-kelapa-sawit-sukses-uji-coba?page=all

Infosawit.com | Senin, 17 Januari 2022

Mantap, Bensin Sawit (Bensa) Berhasil Dikembangkan

Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berhasil mengembangkan teknologi katalis dan membangun unit percontohan produksi bensin biohidrokarbon dengan bahan baku dasar minyak kelapa sawit. Demonstrasi produksi bahan bakar minyak dengan nama Bensa (Bensin Sawit) ini dilaksanakan pada 11 Januari 2022 lalu berlokasi di Workshop PT Pura Engineering, Kudus, Jawa Tengah. Uji coba Bensa dilakukan untuk kendaraan roda dua dan roda empat dan hasilnya Bensa dapat bekerja dengan baik sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Unit demo ini mengkonversi minyak sawit industrial (industrial vegetable oil/ IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB), Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (TBE) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolit yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB. Melia Laniwati Gunawan dari KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis – FTI , anggota tim Katalis Merah Putih mengungkapkan, pihaknya mencoba mengolah minyak sawit mentah (CPO) menjadi IVO. Unit demo dengan skala 6-7 ton per jam telah dibangun dan berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan. Lebih lanjut tutur Melia Laniwati, IVO dipakai sebagai bahan baku untuk membuat Bensa di unit percontohan tersebut. Tercatat, konversi IVO menjadi bensin membutuhkan katalisator. Sehingga perlu reaktor yang memproduksi katalis. “Dengan dana dari BPDPKS kita juga membuat satu unit reaktor untuk memproduksi katalis dengan kapasitas 40-50 kg per batch berlokasi di Kampus ITB Ganesa,” ujar Melia, dalam lama resmi Institut Teknologi Bandung (ITB). Bensin dari sawit ini memiliki nilai Octane Number, RON 105-112, tercatat sangat tinggi. Sebab itu tutur Melia, produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil. Lantaran nafta memiliki bilangan oktan 70-80, sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu bisa memperoleh Bensa dengan RON 93. “Itu yang kita demokan di Workshop,” katanya. Atas keberhasilan demo dan uji coba Bensa tersebut, ke depannya akan dilakukan optimasi kapasitas produksi dan reaktornya, kemudian pihaknya akan membuat detail engineering design (DED). Setelah itu, maka sudah bisa membuat unit produksi dengan skala besar dengan katalis yang diproduksi ITB. “Kita berharap unit produksi ini bisa ditempatkan di perkebunan kelapa sawit para petani, sehingga kebutuhan bensin mereka bisa menggunakan bensa. Dengan cara seperti ini, maka akan meringankan pemerintah (Pertamina) untuk memasok bahan bakar sampai ke pelosok,” jelasnya.

https://www.infosawit.com/news/11848/mantap–bensin-sawit–bensa–berhasil-dikembangkan

Investor.id | Senin, 17 Januari 2022

AKR Optimistis Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 18-20% pada 2021

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) optimistis mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 18-20% pada 2021. Angka tersebut bahkan melampaui dari konsensus 2021 perkiraan pertumbuhan yang hanya sebesar 15%. Berdasarkan laporan keuangan Tahunan 2020, perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 17,71 triliun dan laba bersihnya sebesar Rp 925 miliar. Direktur AKR Corporindo (AKRA) Suresh Vembu mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena 2021 menjadi momentum pertumbuhan yang kuat pada bisnis perdagangan dan distribusi. Bahkan, kinerja positif tetap terjaga ditengah disrupsi dan peningkatan harga komoditas. Bahkan, seluruhnya tetap berjalan dengan baik dan tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Tidak hanya itu, kontribusi peningkatan tersebut juga disumbangkan dari bisnis baru AKR Corporindo, yaitu kerjasama AKR-BP yang telah membuka 7 outlet sehingga menjadi total 25 outlet pada akhir 2021. Selain itu, lanjut dia, adanya peningkatan sewa lahan dari smelter tembaga dengan adanya serah terima laydown area. Ditambah lagi, dari proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, yang sudah banyak menjual lahan kepada investor. “Terlebih, JIIPE ini sudah mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sejak Juli 2021 dari pemerintah. Hal ini akan mendorong penjualan lahan kedepannya,” ungkap Suresh di sela virtual HP Sekuritas QnA with AKRA ‘What to Expect in 2022, Following Excellent 2021 Performances’, Senin (17/1). Suresh menambahkan kinerja yang mumpuni pada 2021 bahkan sudah ditunjukan AKR Corporindo sejak Kuartal III 2021. Tercatat pertumbuhan pendapatan sudah naik 24% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu mencapai Rp 17,3 triliun. Sedangkan laba bersihnya mengalami peningkatan sebesar 20% mencapai Rp 201,9 miliar. “Ditambah lagi, dari performa bisnis perdagangan dan distribusi pada kuartal IV 2021, baik target petroleum business dan chemical businesss sudah terpenuhi serta tercapai,” jelas Suresh. Sedangkan untuk peluang perdagangan dan distribusi, Suresh menambahkan, pasar BBM indonesia adalah 66 triliun kiloliter,dan pemerintah juga telah mendukung program Biofuel 30. Hal itu pun didukung oleh AKRA, mengingat semua soal yang dijual sudah dicampur dengan B30 dan AKR sudah mendapatkan suplai yang cukup sesuai dengan bujet. Hal ini mengingat pada 2021, permintaan dari industri dari batubara, mining, nikel itu semua naik dan chemical demand juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. “Apabila pada 2022 pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi sampai 5%, ini juga akan mendorong pertumbuhan chemical dan petroleum. Aktifnya perekonomian dan peningkatan harga komoditas meningkatkan permintaan energi industri,” jelasnya.

https://investor.id/market-and-corporate/278693/akr-optimistis-cetak-pertumbuhan-laba-bersih-1820-pada-2021

Kontan.co.id | Senin, 17 Januari 2022

Shell Indonesia Hadirkan Bahan Bakar Solar Berkualitas Shell V-Power Diesel

Dalam rangka mewujudkan komitmen Shell Indonesia dalam mendukung mobilitas pelanggan di Indonesia sekaligus berkontribusi terhadap agenda pemerintah dalam penyediaan energi yang lebih bersih, Shell menghadirkan portofolio bahan bakar terbaru Shell V-Power Diesel yang telah memenuhi spesifikasi standar Euro 5. Shell V-Power Diesel terbaru memiliki angka setana 51 dan kandungan sulfur 10 ppm yang merupakan salah satu standar emisi Euro 5. “Shell secara global menetapkan strategi Powering Progress untuk mempercepat transformasi bisnis kami menjadi bisnis energi dengan emisi nol bersih di tahun 2050,” kata Presiden Direktur dan Direktur Mobility Shell Indonesia, Dian Andyasuri dalam siaran persnya, Senin (17/1). “Sejalan dengan semangat ini dan dalam rangka mendukung agenda Pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan juga produk dengan emisi karbon yang lebih rendah. Hal ini kami wujudkan salah satunya melalui penawaran produk Shell V-Power Diesel yang telah memenuhi standar emisi Euro 5,” tambah Dian. Selain memiliki angka setana 51 dan kandungan sulfur 10 ppm yang lebih ramah lingkungan, bahan bakar Shell V-Power Diesel juga mengandung Teknologi Dynaflex yang merupakan teknologi unggulan Shell. Teknologi Dynaflex memiliki daya bersih yang tak terkalahkan untuk melindungi kendaraan dari endapan yang mengurangi performa mesin. “Produk Shell V-Power Diesel terbaru kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang dan merupakan respon kami terhadap perkembangan teknologi kendaraan yang semakin maju dan membutuhkan bahan bakar yang lebih sesuai” kata Gitaditya Witono, Head of Fuel Marketing Shell Mobility Indonesia. Shell V-Power Diesel dengan Teknologi Dynaflex memiliki molekul pembersih yang menjaga injektor tetap bersih, mencegah munculnya deposit di dalam mesin dan membantu menjaga performa mesin kendaraan. Shell V-Power Diesel dengan kadar sulfur ultra-rendah 10 ppm cocok untuk semua mesin diesel modern, misalnya kendaraan all-new Palisade yang didukung oleh mesin R 2.2L CRDi inline 4 cylinder diesel with e-VGT dan New Santa Fe dengan mesin 2.2L CRDi turbodiesel engine with 8-speed automatic Dual Clutch Transmission (DCT) dari pabrikan Hyundai yang menawarkan performa mesin yang luar biasa, efisien, dan ramah lingkungan. Selain itu, Shell V-Power Diesel dengan angka setana 51 juga dapat digunakan untuk kendaraan New Pajero Sport dari pabrikan Mitsubishi Motors sesuai dengan rekomendasi panduan Owners Manual. New Pajero Sport sendiri dilengkapi dengan mesin diesel Variable Geometry Turbo (VGT) yang menyuguhkan kenyamanan, performa optimal dan efisiensi bahan bakar. Saat ini, Shell V-Power Diesel telah tersedia di SPBU Shell yang tersebar di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Promo menarik juga tersedia bagi konsumen Shell V-Power Diesel yang memiliki aplikasi Shell Go+ dalam bentuk reward sebesar 2 (dua) poin untuk setiap liter pembelian Shell V-Power Diesel. “Shell V-Power Diesel baru ini melengkapi portofolio Shell di berbagai segmen bahan bakar. Kami berharap produk Shell V-Power Diesel baru yang kami hadirkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan bahan bakar yang berkualitas untuk mesin diesel modern, dan di saat yang sama, membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan,” tambah Gita.

https://industri.kontan.co.id/news/shell-indonesia-hadirkan-bahan-bakar-solar-berkualitas-shell-v-power-diesel