Majalah Sawit Indonesia Gelar Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Sawitindonesia.com | Selasa, 6 Desember 2022

Majalah Sawit Indonesia Gelar Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022

Majalah Sawit Indonesia akan mengadakan penghargaan SAWIT INDONESIA Award 2022 yang berlangsung pada 14 Desember 2022 di Jakarta. Penghargaan ini akan diberikan kepada kementerian, perusahaan sawit, asosiasi perguruan tinggi, dan manufaktur yang memiliki lini bisnis berkaitan industri kelapa sawit. “Sawit Indonesia Award 2022 merupakan ajang penghargaan kepda insan perkelapasawitan nasional baik kepada individu dan lembaga. Penghargaan ini baru pertama kali diadakan di Indonesia yang  ditujukan khusus  bagi stakeholder sawit,” ujar Qayuum Amri, Ketua Panitia Pelaksana Sawit Indonesia Award 2022. Menurutnya, peraih Sawit Indonesia Award 2022 ini akan dipilih berdasarkan hasil polling kepada 2.000 pembaca Majalah Sawit Indonesia dan sawitindonesia.com. Adapun hasil pertimbangan dari internal Majalah Sawit Indonesia berdasarkan tiga aspek yaitu komunikasi, informasi, dan komitmen. Selain acara penghargaan, Majalah Sawit Indonesia menggelar Talkshow yang bertemakan “Optimalisasi Ekspor Sawit Sebagai Antisipasi Dampak Resesi” yang dijadwalkan akan dihadiri Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan. Dijelaskan Qayuum bahwa kehadiran Menteri Perdagangan sangatlah penting untuk mendapatkan informasi berkaitan strategi kebijakan pemerintah membantu pelaku usaha  sawit supaya dapat bertahan di tengah ancaman resesi. Industri sawit sebagai andalan devisa negara sangat membutuhkan dukungan regulasi dan diplomasi pemerintah kepada negara tujuan ekspor. “Selain itu, Majalah Sawit Indonesia akan menyerahkan penghargaan Sawit Indonesia Award kepada Menteri Perdagangan. Dengan pertimbangan, kerja keras dan kebijakannya yang membantu masyarakat dalam upaya  stabilisasi harga dan pasokan minyak goreng,” ujar Qayuum yang telah mengikuti training jurnalistik di Wee  Kim Wee School of Communication and Information, Singapura. Menurut Qayuum, sejumlah target Menteri Perdagangan juga tercapai antara lain mendukung capaian harga TBS petani sawit di atas Rp 2.500/kg dan menyeimbangkan neraca kebutuhan dalam negeri dan ekspor sawit. Kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) sawit yang diterapkan Kementerian Perdagangan dinilai efektif dan berhasil memberikan dampak positif bagi industri sawit. “Dalam Talkshow akan ada pembahasan menarik berkaitan efektivitas DMO sawit di tahun depan. Apakah kebijakan ini perlu diperkuat lagi dengan instrumen lain atau dikaji ulang supaya sawit tetap memberikan kontribusi bagi ekonomi dan ekspor Indonesia,” jelas Qayuum yang merampungkan studi Bahasa Prancis di Universitas Negeri Jakarta ini. Dalam talkshow ini akan hadir pembicara lainnya yaitu Dr. Drajad Wibowo (Ekonom Indef), Joko Supriyono (Ketua Umum GAPKI), Dr. Gulat ME Manurung (Ketua Umum DPP APKASINDO), dan Sahat Sinaga (Plt Ketua Umum DMSI/Direktur Eksekutif GIMNI) yang dimoderatori Dr. Tungkot Sipayung (Direktur Eksekutif PASPI). Sawit Indonesia Award 2022 akan memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada tokoh perkelapasawitan nasional yaitu Soedjai Kartasasmita, Prof. Bungaran Saragih, Prof. Agus Pakpahan, Dr. Rosediana Suharto, Achmad Manggabarani, Joefly Bahroeny, Sahat Sinaga, Derom Bangun, Dr. Purwadi, Daud Dharsono, Maruli Gultom, dan Paulus Tjakrawan. “Jumlah peserta yang hadir secara langsung akan dibatasi 100 orang dalam upaya mendukung pencegahan Covid-19. Namun untuk peserta virtual diperkirakan akan hadir 1000 orang dari Aceh sampai Papua untuk mendengar arah kebijakan ekspor sawit di tahun depan,” pungkas Qayuum.

https://sawitindonesia.com/majalah-sawit-indonesia-gelar-talkshow-dan-sawit-indonesia-award-2022/

 

BERITA BIOFUEL

 

CNBCIndonesia.com | Selasa, 6 Desember 2022

Harga Solar Makin Mahal, Jokowi Minta B35 Jalan Tahun Depan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaksanaan mandatori B35 atau campuran biodiesel 35% dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar 65% bisa jalan pada tahun depan. Jalannya B35 itu diyakini bisa meredam kenaikan harga BBM di dunia khususnya jenis BBM solar yang diketahui saat ini harganya terus mengalami kenaikan. “Arahan Presiden (Jokowi) tahun depan dibuatkan mekanisme implementasi B35 yang direncanakan baik. Karena saat sekarang ini, harga biodiesel lebih rendah dari biosolar, maka biodiesel tak disubsidi dengan harga seperti ini,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya terkait Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa (6/11/2022). Airlangga meyakini, dengan jalannya B35 tersebut, bisa juga mengurangi ketergantungan Indonesia dari impor BBM. Seperti yang diketahui, saat ini harga-harga BBM jenis solar memang sedang mengalami kenaikan, seperti contoh BBM jenis solar di Indonesia yang dijual oleh PT Pertamina (Persero). Misalnya saja, untuk harga BBM Non Subsidi jenis Dexlite, per 1 Desember 2022 ini menjadi Rp 18.300 per liter dari sebelumnya Rp 18.000 per liter dan untuk BBM Pertamax Dex menjadi Rp 18.800 per liter dari sebelumnya Rp 18.550 per liter. Sementara harga BBM Solar Subsidi tetap masih bertahan atau Rp 6.800 per liter. Dengan tingginya harga solar dunia dan tidak naiknya harga Solar Subsidi di dalam negeri, itu artinya pemerintah akan menanggung biaya dari selisih harga impor tersebut.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20221206154325-4-394268/harga-solar-makin-mahal-jokowi-minta-b35-jalan-tahun-depan

Medcom.id | Selasa, 6 Desember 2022

Tangkal Krisis Energi, Pemerintah Godok Program B35

Pemerintah terus melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman krisis energi. Salah satu upaya yang akan dijalankan ke depan adalah mengembangkan program B30 menjadi B35. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan cara tersebut bisa mengurangi jumlah impor minyak mentah yang ditujukan untuk penyediaan bahan bakar minyak jenis solar. “Dengan implementasi B35, kita harapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak,” ujar Airlangga di Kantor Presiden seperti dilansir dari Media Indonesia, Rabu, 7 Desember 2022. Ia menambahkan, saat ini, pemerintah masih mematangkan perumusan kebijakan tersebut. Diharapkan, tahun depan, program B35 sudah siap diimplementasikan di lapangan. “Pak Presiden ingin tahun depan sudah dibuatkan mekanisme implementasi B35,” ucapnya.

https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/xkEjpx9K-tangkal-krisis-energi-pemerintah-godok-program-b35

 

Kompas | Rabu, 7 Desember 2022

Bioetanol Diterapkan Tahun 2023

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyiapkan implementasi bioetanol ES atau pencampuran etanol 5 persen dan bensin 95 persen yang direncanakan mulai tahun 2023 di Surabaya, Jawa Timur. Rencana ini untuk menumbuhkan pasar sekaligus menemukan formula harga yang pas. Pemanfaatan bioetanol telah lama diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Namun, aturan itu sulit diterapkan lantaran masalah pasokan dan harga yang lebih mahal dari bensin murni. Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan, pasokan bioetanol yang siap untuk E5 saat ini sebanyak 40.000 kiloliter (kl). Pasokan itu datang dari PT Enero sebanyak 30.000 kl dan PT Molindo 10.000 kl. Produksi itu cukup untuk kebutuhan di Surabaya “(Di Surabaya pada 2023) RON 92 akan diwajibkan dengan bibetanol ini. Setelah mulai kelihatan pasarnya, kami harap investor tertarik sehingga bisa mengembangkan ke daerah lain. Yang jelas harus ada pasokan dan pasar,” ujar Edi saat seminar “Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi bioetanol di Indonesia” di Jakarta, Selasa (6/12/2022). Edi belum bisa menyebutkan waktu pasti dimulainya proyek yang akan berlaku untuk semua badan usaha itu. Namun, saat ini rencana ini terus dimatangkan, termasuk koordi- nasi dari pemasok, PT Pertamina (Persero), serta Kementerian ESDM. Adapun jenama dari produk bensin E5 itu akan bergantung masing-masing badan usaha. VP Planning Commercial Development Strategy, Portfolio and New1 Ventures Pertamina Ary Kurniawan menambahkan, terkait implementasi di Surabaya, pihaknya dalam posisi menunggu kebijakan dari pemerintah. Itu mencakup, antara lain, harga serta kebutuhan perbaikan infrastruktur. Sementara itu, Direktur PT Enero Dimas Eko Prasetyo mengemukakan, produsen siap mengimplementasi proyek percontohan bensin E5. Tinggal kemudian dari sisi hilir hingga pelanggan yang mesti disiapkan. Adanya pabrik di Jatim, daerah yang paling siap untuk menjadi percontohan adalah Surabaya dan sekitarnya

Harian Neraca | Rabu, 7 Desember 2022

Proyek Percontohan Pertamax Dicampur dengan bioetanol Dimulai Tahun Depan

Pemerintah akan mulai melakukan pilot project atau proyek percontohan implementasi bioetanol untuk bahan bakar kendaraan di wilayah Surabaya pada 2023 mendatang. Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan pemerintah akan mewajibkan BBM dengan kadar oktan 92 untuk dicampur dengan 5 persen ti-oetanol (E5). “Nanti Pertamax yang RON 92 itu kita wajibkan untuk dicampur bioetanol. Itu untuk Surabaya dan sekitarnya,” katanya dalam Seminar Riset Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi bioetanol di Jakarta, Selasa (6/12). Edi menjelaskan total pasokan bioetanol yang saat ini mencapai 40 ribu kiloliter (KL) akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ada pun pemilihan wilayah percontohan di Surabaya dilakukan lantaran pemasok bioetanol juga beroperasi di Surabaya. “Kita harap mulai tahun depan, saya masih belum bisa pastikan kapan, tapi secepatnya,” katanya. Edi berharap dimulainya pilot project E5 akan mendorong pemanfaatan bioetanol di Indonesia setelah diluncurkannya program bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi oleh Presiden Jokowi pada awal November lalu. Presiden Jokowi mengharapkan program bioetanol ini dapat ben al an sesuai rencana, dimulai dari bioetanol5persen(E5)padaBBMkemudianmeningkat E10, E20 dan seterusnya. “Nanti kalau sudah mulai, pasarnya kelihatan, mungkin nanti investor tertarik, kita bisa kembangkan ke daerah lain,” imbuh Edi. Ia juga mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pemasok bioetanol, regulator hingga Pertamina. Di sisi lain, Direktur PT Energi Agro Nusantara (Enero) Dimas Eko Prasetyo mengungkapkan pihaknya siap memasok bioetanol dari molases (tetes tebu) untuk mendukung proyek percontohan tersebut. Enero merupakan anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara X yang mengolah molases (tetes tebu) menjadi etanol dengan tingkat kemurnian 99,5 persen. “Kalau kami dari sisi produsen sudah siap. Kalau kita pikir target E5, E10, Jawa saja masih belum tapi kalau tidak dimulai dari yang kecil, bagaimana mau besar,” katanya Dimas menyebut saat ini masih menunggu kesiapan di sisi hilir karena perlu diselesaikan dari sisi komersial. “Misalnya harga sampai end user seperti apa, skemanya seperti apa, juga fasilitas dan lainnya,” kata Dimas.Program bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi diproyeksikandapatmenjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030 dan menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin.