Manfaat Nyata Biodiesel di Indonesia
Pengembangan biodiesel di Indonesia telah menunjukkan manfaat nyata yang signifikan dalam berbagai aspek. Indonesia memimpin dalam penggunaan biodiesel, terutama dengan implementasi B35 pada tahun 2023. Selain itu, uji coba penerbangan dengan bioavtur 2,4% juga berhasil dilakukan, menunjukkan potensi besar biodiesel dalam sektor aviasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyampaikan hal ini pada Konferensi Palm Biodiesel ke-3, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Energy Transitions Working Group (ETWG) 1 Presidensi G20 Indonesia.
Hingga akhir tahun 2023, penerapan B35 telah menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan, yakni sebesar 32,70 juta ton CO2. Arifin menekankan pentingnya program biodiesel yang melibatkan banyak pihak dan memenuhi kriteria teknis, ekonomi, dan politik untuk mencapai kesuksesan. Tantangan ini menuntut komitmen semua pihak yang terlibat untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan program tersebut.
Pengembangan Terus Dilakukan
Pengembangan biodiesel di Indonesia tidak berhenti pada implementasi B35. Kementerian ESDM berencana meningkatkan tingkat pencampuran biodiesel dengan bahan bakar hijau lainnya. Road Test atau uji jalan kendaraan dengan bahan bakar campuran solar 40% atau B40 telah dilaunching oleh Menteri ESDM tanggal 27 Juli 2022 dan diuji coba hingga Desember 2022 lalu. Hasilnya, tidak ada kendala yang signifikan, namun masih perlu dilakukan uji coba lebih lanjut. Saat ini, kajian komprehensif sedang dilakukan untuk menyiapkan berbagai aspek. Mulai dari kajian tekno-ekonomi, kerangka regulasi, insentif, infrastruktur, standar kualitas produk, dan pengembangan industri pendukung.
Indonesia telah berhasil melakukan uji terbang dengan menggunakan bioavtur 2,4%, sebagai langkah awal dalam mengurangi emisi di sektor penerbangan. Keberhasilan ini mendapat perhatian dari organisasi internasional seperti The International Civil Aviation Organization (ICAO) dan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Hal ini meningkatkan kepercayaan untuk mendorong komersialisasi bioavtur di masa depan.
Kementerian ESDM berencana menerapkan indikator keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada tahun 2022, indikator ini akan diimplementasikan secara sukarela di sisi hilir. Diharapkan dalam waktu dekat, indikator keberlanjutan ini dapat diterapkan secara menyeluruh baik di sisi hulu maupun hilir industri biodiesel.
Manfaat Nyata Biodiesel
Biodiesel sebagai alternatif bahan bakar fosil memiliki peran strategis dengan berbagai keuntungan. Biodiesel yang dihasilkan dari sumber terbarukan memberikan nilai tambah melalui hilirisasi industri pertanian, stabilisasi harga Crude Palm Oil (CPO), peningkatan kesejahteraan petani kecil, serta pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, penggunaan biodiesel mengurangi impor bahan bakar, menghemat devisa negara, meningkatkan neraca perdagangan, dan menciptakan lapangan kerja. Pada akhirnya mendukung ketahanan energi nasional.
Meski begitu, Arifin mengingatkan bahwa pengembangan biodiesel harus dilakukan tanpa mengorbankan sektor pangan, pakan, dan pupuk serta harus menghindari pembukaan lahan besar-besaran yang dapat merusak lingkungan. Diperlukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi produksi, menghasilkan bahan bakar berkualitas dengan harga terjangkau, meningkatkan daya dukung lingkungan, dan memperbaiki kesejahteraan petani.
Kebijakan Energi Nasional Indonesia menargetkan perubahan bauran energi dengan prioritas pada sumber energi baru dan terbarukan. Pada tahun 2025, energi baru dan terbarukan diharapkan berkontribusi sekitar 23% dari total bauran energi primer. Pada tahun 2021, energi terbarukan telah mencapai 11,7% dari total bauran energi, dengan biodiesel menyumbang sekitar 35%.
Pengembangan biodiesel di Indonesia menunjukkan komitmen kuat negara dalam mencapai keberlanjutan energi dan lingkungan, serta memberikan manfaat nyata bagi ekonomi dan masyarakat. Dengan langkah-langkah strategis dan inovatif, Indonesia terus maju menuju masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.