Mengapa Kita Harus Beralih ke Energi Terbarukan?

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Mengapa Kita Harus Beralih ke Energi Terbarukan? Sumber: Sun Energy

Di era modern ini, produksi energi harus memperhatikan aspek keandalan, keberlanjutan, dan ramah lingkungan. Banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang berusaha keras untuk beralih dari energi fosil (konvensional) ke energi terbarukan. Langkah ini dilakukan guna menekan peningkatan emisi karbon yang berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, energi terbarukan juga menawarkan sejumlah keuntungan lain yang membuat kita harus segera beralih.

Berikut beberapa alasan mengapa kita harus mengadopsi energi terbarukan.

Manfaat Beralih ke Energi Terbarukan

Bersifat Tak Terbatas

Sumber energi terbarukan dapat selalu ditemukan di alam dan sifatnya tak terbatas. Energi ini dapat diperbarui terus-menerus, berbeda dengan energi fosil yang terbatas dan akan habis jika digunakan terus-menerus.

Melimpahnya Sumber Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan melimpah dan mudah ditemukan. Energi ini memanfaatkan sumber alam seperti tenaga air, panas bumi, biomassa, cahaya matahari, tenaga angin, dan tenaga nuklir. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Mini atau micro hydro memiliki potensi sebesar 450 MW, biomassa 50 GW, energi surya 4,80 kWh per meter persegi per hari, energi angin 3-6 meter per detik, dan energi nuklir 3 GW.

Emisi yang Rendah

Energi terbarukan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih sedikit dibandingkan energi fosil. Hal ini berdampak positif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dapat diatasi, dan penyakit yang terjadi akibat paparan emisi karbon akan berkurang.

Hemat Biaya

Energi terbarukan juga hemat biaya. Riset di sektor energi terbarukan terus mencari solusi untuk menurunkan biaya teknologi setiap tahunnya. Menurut laporan IRENA, biaya untuk pemusatan tenaga surya turun sebesar 16%, angin darat 13%, angin lepas pantai 9%, dan panel surya 7% pada tahun 2020. Energi terbarukan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ramah biaya.

Menciptakan Lebih Banyak Peluang Kerja

Berdasarkan laporan IESR, pada tahun 2050 diperkirakan akan tercipta 3,2 juta lapangan pekerjaan di bidang energi terbarukan di Indonesia. Meskipun ada potensi kehilangan 1,3 juta pekerjaan akibat program pemangkasan emisi karbon, pengembangan energi terbarukan tetap menciptakan lebih banyak peluang kerja.

Energi terbarukan menawarkan berbagai keunggulan yang dapat mengatasi banyak masalah lingkungan dan ekonomi yang belum terpecahkan. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk tidak segera beralih dari sumber energi fosil ke energi terbarukan.