Mesin Diesel Common Rail Belum Mampu Konsumsi Biodiesel Sawit

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Infosawit.com | Kamis, 5 Agustus 2021

Mesin Diesel Common Rail Belum Mampu Konsumsi Biodiesel Sawit

Saat ini umumnya mobil diesel yang dijual di Indonesia sudah mengusung mesin diesel modern jenis common-rail. Sebut saja seperti Toyota Fortuner, Kijang Innova, Venturer, Hilux, Mitsubishi Pajero Sport, Triton dan sebagainya. Dimana, mesin diesel modern ini membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi. Kualitas tinggi di sini mulai dari nilai cetana yang tinggi, kadar sulfur rendah serta particulate. Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis diesel dengan kriteria tersebut hanya terdapat pada beberapa produk saja, seperti Pertamina Dex, Dexlite, Shell Diesel dan Diesel Extra, Total Performance Diesel dan sebagainya. Sayangnya, BBM diesel berkualitas tersebut umumnya hanya ada di kawasan perkotaan, belum merata hingga di pelosok daerah. Sehingga tak jarang pemilik mobil diesel modern terpaksa mengisi bahan bakar mobilnya tersebut dengan Biodiesel yang memang lebih mudah ditemui. Padahal saat ini campuran nabati atau kandungan Biodiesel dalam minyak solar berbasis fosil, telah mencapai 30%. Biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) merupakan bahan bakar berbasis minyak kelapa sawit. Diungkapkan mantan trainer mekanik di pabrikan Suzuki, Sumarno, unsur-unsur nabati tersebut bila lama tak digunakan, akan cepat membusuk, sehingga makin memperparah kualitas bahan bakar tersebut. Lantas, kadar sulfur dan particulate tinggi pula berpotensi merusak. “Kandungan sulfur yang tinggi ini bisa mempercepat timbulnya deposit pada saluran bahan bakar hingga ruang bakar,” jelas pria yang juga punya bengkel bernama Masmun Sukses Motor ini seperti dikutip Otomotifnet. Sementara mesin diesel common-rail ini rata-rata tekanan bahan bakarnya sangat tinggi. Bayangkan bila deposit ini lama-lama menumpuk di saluran bahan bakar dan menyumbat injectornya, tentu dapat merusak mesin. Mungkin awal-awal pakai BBM diesel berkualitas rendah tidak langsung terasa ke mesin, tapi lama kelamaan ada saja muncul berbagai penyakit. Mulai dari knalpot keluar asap, emisi gas buang jelek, mesin sulit hidup saat dingin, suara mesin kasar dan sebagainya. Itu lah kenapa banyak pabrikan mobil di Indonesia yang tidak memasukkan pilihan mesin diesel pada varian produknya.

https://www.infosawit.com/news/11130/mesin-diesel-common-rail-belum-mampu-konsumsi-biodiesel-sawit