Mesin Diesel Konsumsi B30 Perlu Oli Khusus?
BERITA BIOFUEL
CNNIndonesia.com | Minggu, 4 Desember 2022
Mesin Diesel Konsumsi B30 Perlu Oli Khusus?
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) biodiesel B30 bisa berdampak pada kesehatan mesin diesel dalam jangka panjang, sebab itu dibutuhkan oli mesin khusus buat menjaganya tetap optimal. B30 merupakan BBM campuran antara 70 persen Solar dan 30 persen biodiesel yang mengandung Fatty Acid Methyl Ester (FAME). B30 mulai diberlakukan pemerintah sejak Januari 2020, sebelum Indonesia menerapkan Euro 4 untuk kendaraan diesel pada 12 April 2022. Biodiesel pada umumnya mengandung pengotor seperti monogliserida dan gliserol dari sifat alaminya sebagai bahan bakar nabati.Biodiesel memiliki karakter mudah terdegradasi ketika terkontaminasi air, lumpur, mikroba dan kontaminan lainnya. Beberapa logam bisa mempercepat oksidasi biodiesel yang mengarah ke pembentukan material tidak larut. Hal itu bisa mengurangi kerja saringan bahan bakar dan injektor. ESDM pernah menjelaskan ketika mesin terpapar biodiesel terlalu lama dapat mendegradasi hode, gasket, ataupun seal. Salah satu masalah lain mesin kendaraan ketika menggunakan B30 adalah keasaman yang tidak terkendali. Selain itu bisa juga menimbulkan endapan lumpur yang bakal memengaruhi kerja mesin. Wahyu Bawono, Head of Development PosXGroup, produsen PanaOil menjelaskan oli khusus mesin diesel wajib bisa memberi perlindungan terhadap oksidasi, potensi korosif dan abrasif serta mampu membantu proses kontrol atas jelaga dan juga endapan di suhu tinggi seperti oli yang diformulasikan dari base oil Fully Synthetic dengan aditif. Pengembangan biodiesel dari pemerintah tidak berhenti pada B30. Pada Juli lalu pemerintah sudah menguji coba penggunaan B40 dengan cita-cita suatu saat mencapai B100. Produsen kendaraan dan juga suku cadang bergerak mengikuti perkembangan ini sambil menyesuaikan spesifikasi kendaraan dan komponen yang dijual di dalam negeri.