Pabrik Metanol Baru Jadi Game Changer Energi Indonesia
![Pabrik Metanol Baru Jadi Game Changer Energi Indonesia. Sumber: Unsplash](https://www.aprobi.or.id/wp-content/uploads/Screenshot-2024-12-05-144053.png)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang bersiap untuk membangun pabrik metanol guna memenuhi kebutuhan domestik. Proyek strategis ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2025 di Bojonegoro, Jawa Timur. Dengan kapasitas produksi mencapai 800 ribu ton methanol per tahun. Investasi yang dialokasikan untuk pembangunan pabrik ini mencapai USD 1 hingga 1,2 miliar.
Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada impor metanol yang saat ini mencakup sekitar 80 persen dari kebutuhan nasional. “Jika kita terus mengandalkan impor, apalagi dengan peningkatan kebutuhan metanol untuk biodiesel seperti B40 dan B50, maka volume impor akan terus meningkat,” ujar Bahlil dalam pernyataannya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Efisiensi dan Penguatan Neraca Perdagangan
Pembangunan pabrik metanol ini diproyeksikan dapat menciptakan efisiensi besar bagi perekonomian Indonesia. Dengan produksi dalam negeri yang mencukupi, impor metanol dapat ditekan secara signifikan. Hal ini juga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia, yang kerap terpengaruh oleh tingginya impor bahan baku energi.
Selain itu, langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendukung program energi hijau. “Jika kita bisa memproduksi metanol sendiri, maka kebutuhan untuk mendukung program B40 dan B50 dapat terpenuhi tanpa harus mengandalkan impor,” jelas Bahlil.
Dukung Produksi Biodiesel Ramah Lingkungan
Metanol memegang peranan penting dalam proses pembuatan biodiesel. Khususnya dalam menghasilkan Fatty Acids Methyl Esters (FAME) yang menjadi bahan utama biodiesel. Pemerintah telah mencanangkan target ambisius untuk memperluas penggunaan biodiesel berbasis FAME melalui penerapan B40 pada tahun 2025, disusul oleh B50 pada tahun 2026.
Menurut Bahlil, implementasi biodiesel jenis B50 di tahun 2026 akan membawa Indonesia menuju kemandirian energi. “Jika B50 sudah diterapkan, kita tidak lagi membutuhkan impor solar. Produksi dalam negeri akan mencukupi kebutuhan energi nasional,” tegasnya.
Proses implementasi ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan kewajiban penggunaan B40 pada tahun 2025. Dengan langkah ini, pemerintah yakin bahwa Indonesia dapat mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan kemandirian energi.
Percepatan Menuju Kemandirian Energi
Kemandirian energi menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menghadapi tantangan global. Seperti ketidakstabilan harga energi dan kebutuhan akan solusi ramah lingkungan. Dengan dibangunnya pabrik metanol di dalam negeri, Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor. Tetapi juga memperkuat posisi sebagai produsen biofuel utama di dunia.
Pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro adalah salah satu dari sekian banyak upaya pemerintah untuk mewujudkan transisi energi hijau dan memanfaatkan potensi energi terbarukan secara optimal. Upaya ini juga sejalan dengan visi besar pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Sekaligus memperkuat ekonomi nasional melalui efisiensi dan inovasi energi.
Dengan investasi besar dalam pembangunan pabrik metanol dan komitmen untuk memperluas implementasi biodiesel, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai pelopor dalam transisi energi hijau. Langkah ini tidak hanya membantu menekan impor bahan bakar tetapi juga mendorong efisiensi dan keberlanjutan energi dalam jangka panjang.