Pelopor Industri Biodiesel di Indonesia: Perjalanan Mengubah Paradigma Energi

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
ITB bersama PT Rekayasa Industri Tahun 2002 Mengembangkan Proses Skala Laboratorium Pembuatan Biodiesel dari Buah Jarak Pagar (Sumber: Dokumentasi Koleksi Tirto Prakoso)

Di awal tahun 90-an, Tatang Hernas, Ketua Jurusan Teknik Kimia ITB, memimpikan perubahan menuju penggunaan sumber daya terbarukan. Pada tahun 1996, ia meramalkan kesulitan Indonesia memenuhi kebutuhan bahan bakar solar dari produksi dalam negeri. Inilah titik awal penelitian Tatang dalam menjadi pelopor industri biodiesel di Indonesia bersama mahasiswa S2-nya.

Awal Mula Penelitian

Saat menjadi Kepala Pusat Penelitian Material dan Energi ITB, Tatang mempresentasikan visinya mengenai biodiesel di hadapan Sidang 311 Panitia Teknis Energi Nasional pada Mei 2001. Mengacu pada karakteristik dan ketersediaan bahan baku, ia tidak hanya menyoroti sawit, tetapi juga menyebut jarak pagar sebagai potensi besar untuk biodiesel di berbagai wilayah Indonesia.

Pada waktu yang sama, Tirto Prakoso, yang baru menyelesaikan program Doktor di Jepang, memulai penelitian biodiesel setelah kembali ke kampusnya. Minyak jelantah menjadi fokusnya, dan melalui www.journeytoforever.org, Tirto mencari dana hibah penelitian.

Unit Produksi di ITB (Sumber: Dokumentasi Koleksi Tirto Prakoso)
Unit Produksi di ITB (Sumber: Dokumentasi Koleksi Tirto Prakoso)

Riset Biodiesel Berkembang

Riset biodiesel di ITB berkembang pesat pada 2002-2003 dengan dukungan dana hibah Jepang. Meskipun perjalanan riset penuh dengan tantangan, Tirto bersama Tatang dan Iman K. Reksowardojo melakukan uji tes bahan bakar. Hasilnya tidak instan, namun mereka terus berusaha.

Pada tahun 2004, ketika harga minyak dunia naik, riset biodiesel mendapat angin segar. ITB bekerja sama dengan Pertamina dan Direktorat Jenderal LPE memasang plant biodiesel di berbagai lokasi, termasuk Gorontalo, Raja Ampat, Indramayu, dan Tangguh. Pertamina dan PPKS juga terlibat dalam uji coba biodiesel, memberikan momentum penting bagi riset biodiesel masuk ke pasar.

Unit Produksi ITB dan Produk Biodiesel yang Dihasilkan ITB (Sumber: Dokumentasi Koleksi Tirto Prakoso)
Unit Produksi ITB dan Produk Biodiesel yang Dihasilkan ITB (Sumber: Dokumentasi Koleksi Tirto Prakoso)

Meskipun terjadi pasang surut, prestasi ini menandai langkah signifikan dalam perkembangan industri biodiesel di Indonesia. Tatang Hernas dan Tirto Prakoso menjadi pionir yang memimpin negeri ini menuju penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, menggambarkan ketekunan dan visi mereka dalam menghadirkan solusi energi berkelanjutan.

 

Sumber Informasi:

Biodiesel Jejak Panjang Sebuah Perjuangan (2021) oleh Kementrian ESDM