Keberhasilan Biodiesel: ESDM Catat Penurunan Emisi Karbon Sebesar 27,8 Juta CO2 Pada 2022

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
ESDM Catat Penurunan Emisi Karbon Sebesar 27,8 Juta CO2 pada 2022. Sumber: APBI ICMA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa pada tahun 2022, program mandatori biodiesel telah memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan alokasi kuota biodiesel sebanyak 11 juta kiloliter, program ini berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 27,8 juta ton CO2. Selain itu, program ini juga memberikan dampak ekonomi yang mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, menyatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan alokasi biodiesel. Tahun 2023 ini, kuota biodiesel ditetapkan sebesar 13,15 juta kiloliter, diharapkan mencapai lebih dari 11,2 miliar dolar AS. Langkah ini merupakan respons positif terhadap dampak positif yang telah dicapai oleh program biodiesel.

Biodiesel merupakan campuran bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil konvensional. Ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara secara signifikan.

ESDM Catat Penurunan Emisi Karbon Sebesar 27,8 Juta CO2 pada 2022. Sumber: IDX
ESDM Catat Penurunan Emisi Karbon Sebesar 27,8 Juta CO2 pada 2022. Sumber: IDX

Penurunan Emisi Karbon untuk Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan kesepakatan global yang tercantum dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). Targetnya adalah mengurangi emisi GRK sebanyak 32 persen atau 358 juta ton CO2 dengan usaha sendiri pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah melaksanakan berbagai program, termasuk pemanfaatan biomassa sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi gas buang.

Penggunaan biodiesel telah menjadi langkah yang sangat signifikan dalam upaya Indonesia untuk mencapai target ini. Program ini telah berjalan selama lebih dari 17 tahun, menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam pemanfaatan biodiesel. Dalam upaya untuk mencapai emisi nol bersih, bauran biodiesel akan terus ditingkatkan hingga mencapai B100. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan energi.