Peran Gen Z dalam Pengembangan Energi Berkelanjutan
Peran Generasi Z (Gen Z), yang tumbuh dalam era teknologi digital, tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi aktor utama dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Salah satu peran kunci yang semakin mendapat sorotan adalah kontribusi mereka dalam pengembangan bioenergi.
Gen Z memegang peran penting dalam mendorong transisi ke sumber energi bersih. Bioenergi, sebagai solusi berkelanjutan, menjadi fokus utama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Mengapa peran Gen Z begitu vital?
Gen Z adalah kaum yang paling akrab dengan teknologi digital. Keterampilan ini dapat digunakan untuk menggalang dukungan publik, mengedukasi masyarakat, dan mempercepat penyebaran informasi tentang bioenergi melalui platform media sosial dan kampanye daring.
Selain itu, generasi ini terkenal sebagai agen perubahan sosial. Keterlibatan aktif mereka dalam gerakan lingkungan dan kepedulian terhadap masalah iklim telah memberikan dorongan tambahan untuk memajukan solusi-solusi berkelanjutan, termasuk penggunaan bioenergi.
Kunci Generasi Muda sebagai Agen Perubahan
Dalam webinar Bioenergy Goes to Campus #17 yang digelar oleh Direktorat Jenderal EBTKE dimana generasi muda dapat mengikuti Program Gerilya, yakni program kerjasama antara APROBI dengan universitas, salah satunya Universitas Mataram (UNRAM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Program Studi Kimia di bidang pertambangan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata di bidang pertambangan dan meningkatkan kompetensi. Mahasiswa akan mengikuti magang di industri pertambangan selama satu semester dan kuliah lapangan ke industri pertambangan.
Generasi muda dapat berkontribusi melalui sektor akademis dengan menggali lebih dalam potensi riset dan inovasi dalam negeri untuk memaksimalkan pemanfaatan bioenergi. Di perguruan tinggi dan lembaga riset, peran Gen Z terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi bioenergi terbaru. Program pengabdian masyarakat yang digagas oleh universitas juga dapat menciptakan inovasi dalam penggunaan bioenergi di tingkat komunitas. Mereka menyuarakan ide-ide baru, berkontribusi pada desain sistem energi bersih, dan membantu mengatasi tantangan teknis yang mungkin muncul.
Menurut Dody Setiawan, Principal Advisor Proyek ExploRE, GIZ, peluang kerja di bidang bioenergi akan melimpah pada tahun 2050. Sebanyak 70% dari lebih dari 6,5 juta peluang kerja di ASEAN dapat diisi oleh generasi muda.
Dengan sifat yang aktif, adaptif, kompetitif, kreatif, dan penguasaan teknologi digital, mereka memiliki potensi besar untuk masa depan bioenergi Indonesia.
Aktivisme mereka diharapkan dapat menghasilkan dampak nyata, terutama mitigasi perubahan iklim melalui pengembangan bioenergi dan energi bersih. Peran mereka tidak hanya membentuk pandangan masa depan energi, tetapi juga menciptakan warisan positif untuk generasi-generasi mendatang.
Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam mengubah wajah industri energi menuju masa depan yang berkelanjutan. Potensi bioenergi yang melimpah memberikan peluang bagi mereka untuk membentuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.