Perkebunan Sawit Ubah Desa Miskin Jadi Pusat Ekonomi Baru

Perkebunan sawit menjadi harapan bagi desa-desa. Ketimpangan ekonomi merupakan isu global yang dihadapi hampir setiap negara dalam proses pembangunan. Disparitas ekonomi antara sektor industri dan pertanian, kota dan desa, serta sektor modern dan tradisional, menjadi manifestasi dari ketimpangan ini. Meskipun demikian, apakah disparitas tersebut mencerminkan ketimpangan ekonomi yang semakin buruk masih menjadi perdebatan di kalangan ahli pembangunan.
Peran di Daerah Pedesaan Terisolir
Perkebunan kelapa sawit, yang umumnya dikembangkan di daerah pedalaman, terisolir, dan pinggiran, memiliki peran penting dalam mengatasi ketimpangan ekonomi. Daerah-daerah ini seringkali tertinggal dalam hal perekonomian dan kesejahteraan dibandingkan daerah perkotaan.
Seiring dengan pertumbuhannya, roda ekonomi daerah tersebut berputar lebih cepat, menciptakan “kue ekonomi” yang lebih besar dan beragam. Hal ini secara bertahap meningkatkan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan dengan daerah yang lebih maju. Perkebunan kelapa sawit menjadi pionir dalam menggerakkan sektor ekonomi lain, menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di pedesaan dan mengubah daerah degraded economy menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
Isu Ketimpangan di Daerah Sentra Sawit dan Solusinya
Isu ketimpangan di daerah sentra sawit seringkali menjadi bahan diskusi. Ketimpangan ini terbagi menjadi dua, yaitu ketimpangan perekonomian antar daerah sentra dan non-sentra, serta ketimpangan pendapatan antara masyarakat perkebunan dan non-perkebunan di tingkat desa.
Namun, kehadiran perkebunan sebagai agen pembangunan di daerah pedesaan terisolir justru menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi ketimpangan. Perkebunan kelapa sawit menghasilkan multiplier effect yang luas dan inklusif, meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Dampak Positif pada Distribusi Pendapatan
Studi Dib et al. (2018) dan Kubitza et al. (2018) menunjukkan bahwa pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak memiliki dampak signifikan terhadap ketimpangan pendapatan rumah tangga petani dan non-petani di pedesaan. Studi Alamsyah et al. (2020) juga mengungkapkan bahwa ada dampak signifikan pada distribusi pendapatan di provinsi sentra.
Selain itu, perkebunan kelapa sawit menarik pendapatan di daerah non-sentra melalui indirect effect dan induced consumption effect, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua jenis daerah. Studi Syahza et al. (2019; 2021) juga menunjukkan pengurangan ketimpangan pendapatan antar golongan masyarakat dan antar kabupaten/kota.
Perkebunan kelapa sawit terbukti mampu memperbaiki tingkat ekonomi dan kesejahteraan penduduk di daerah pedesaan, mengubah sentra kemiskinan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini mempersempit kesenjangan ekonomi antara desa dan kota, serta menciptakan kelas menengah baru di pedesaan. APROBI berkomitmen untuk mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.