Pertamina to launch sales trial of newbioethanol fuel at 17 gas stations

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

The Jakarta Post | Jum’at, 7 Juli 2023

Pertamina to launch sales trial of newbioethanol fuel at 17 gas stations

State-owned oil and gas firm Pertamina is set to begin a sales trial of its new bioethanol fuel product in 17 gas stations across Jakarta and East lava in the third week of this month. Pertamina\’s new fuel product contains a mixture of 5 percent bioethanol derived from molasses, a sugarcane waste product, and Pertamax, gasoline with a research octane number (RON) of 92. The fuel would have RON of 95, Pertamina said, and the company decided to name the product Pertamax Green 95-despite 95 percent of its mixture still coming from fossil fuel. The public will need to pay around Rp 13,500 (90 US cents) a liter for the new fuel, slightly higher than its Pertamax predecessor at around Rp 12,400 a liter. “Pertamina is open to the possibility of expanding the product to other areas, but we still need to examine the results of the market assessment made in the two regions,” Irto Ginting, corporate secretary of Pertamina\’s commercial arm Pertamina Patra Niaga, told Wie Jakar- ta Post on Wednesday. Pertamina\’s new schedule is a slight setback from the company\’s previous target to launch the product in June. Indonesia has been a net importer of oil and fuel for decades. More than a third of the country\’s fuel consumption is met with imports, according to the Energy and Mineral Resources Ministry data. Relying on imports has caused a strain on the government budget, as fuel subsidies swelled in 2022 amid the weakening rupiah against the United States dollar and high international oil prices, which combined with a massive shift of customers to subsidized fuel. Prior to bioethanol, Pertamina has implemented the use of biodiesel using a mixture of 35 percent fatty acid methyl esters (FAME), a derivative product from crude Palm Oil (CPO), with its diesel fuel product Solar since February this year. The government claimed Indonesia had become the world largest biodiesel producer thanks to the initiative and it has set to increase the mixture of FAME at 40 percent in its biodiesel products, following a successful test late last year. Coordinating Economic Minister Airlangga Hartarto said in January that he expected Indonesia to save $10.75 billion in foreign exchange from the implementation of the mandatory B35 program. Pertamina CEO Nicke Widyawati assured that the development of bioethanol would not disrupt food supplies needed by the general public as the fuel was developed from the waste generated from sugarcane processing to sugar. “More importantly for Indo- nesia, it is an attempt to establish energy independence, as we will develop [fuel] that is based on the country\’s natural resources,” Nicke said on June 6. However, experts have warned the development may face hurdles due to three factors, namely high sugarcane prices, fluctuations in the price of molasses and low production capacity of local sugarcane. The government recently formed a task force designated to improve the country sugarcane production to the point it could achieve self-sufficiency in June.

 

Kontan.co.id | Kamis, 6 Juli 2023

Dekarbonisasi Kelapa Sawit, PGN Akan Garap Proyek Biometana

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersiap melakukan upaya dekarbonisasi industri kelapa sawit melalui proyek Biomethane Plant Development. PGN bersama Subholding Pertamina lainnya menyampaikan peluang dan gagasan proyek strategis yang ramah lingkungan, termasuk proyek biometana pada Pertamina Investor Day 2023 yang diselenggarakan tanggal 3-4 Juli 2023. PGN sebagai Subholding Gas Pertamina membuka peluang kerjasama untuk 3 sampai 4 proyek Biomethane Plant Development di Sumatera. Total biaya proyek ini mencapai US$ 20 juta, dengan biaya sekitar US$ 4 juta hingga US$ 5 juta untuk masing-masing proyeknya. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta mengatakan, proses ekstraksi minyak sawit mentah menghasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan jumlah 0,5 – 0,75 m3/ton buah. Dalam proyek biometana PGN akan memanfaatkan POME untuk menghasilkan biogas. Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biometana kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan. “Proyek ini akan berlokasi di Sumatera, daerah sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada. PGN memiliki pipa gas transmisi di Sumatera, maka kami akan mengupayakan pengangkutan biometana ini menggunakan jaringan pipa gas dari Sumatera ke area Jawa dan Sumatera,” kata Harry dalam siaran pers, Rabu (5/7). Menurutnya, pemanfaatan biometana berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fossil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tersebut. Selain itu, proyek ini juga merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih. Memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi, biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik dan pemanas. Biometana juga lebih baik dalam hal jejak karbon. Harry menambahkan, kapasitas dari produksi biometana ini mencapai angka 432.000 MMBTU/tahun. PGN pun akan memungkinkan pengangkutan biometana dari Sumatera ke offtaker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas. Proyek Biomethane Plant Development ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023. Dengan melakukan kerjasama untuk proyek ini, partner eksternal dapat memperoleh keuntungan dari Internal Rate of Return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan. “Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan biometana sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia,” kata Harry.

https://industri.kontan.co.id/news/dekarbonisasi-kelapa-sawit-pgn-akan-garap-proyek-biometana

 

Tempo.co | Kamis, 6 Juli 2023

Suzuki Klaim Mobilnya Sudah Bisa Menggunakan BBM Bioetanol sejak 2018

Produk mobil Suzuki yang dipasarkan sejak tahun 2018 oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), diklaim sudah memenuhi standar penggunaan bahan bakar bioetanol. Hal tersebut diungkapkan oleh Donny Ismi Saputra Direktur Pemasaran SIS saat test drive Suzuki XL7 di Yogyakarta, Rabu, 5 Juli 2023. “Semua produk mobil Suzuki yang diproduksi di Indonesia dan yang didatangkan dari India, sudah bisa mengkonsumsi bahan bakar bioetanol,” kata Donny. Donny memastikan semua mobil Suzuki yang diekspor ke Brazil bisa menggunakan bahan bakar jenis etanol. Sebab, kata dia, di kawasan Amerika Latin sudah menerapkan etanol yang lebih tinggi. “Di ‘Manual Book’ mobil Suzuki keluaran tahun 2018 sudah tercantum dapat menggunakan bahan bakar campuran etanol,” ujar pria penggemar Vespa ini. Pertamina akan melansir bahan bakar minyak bioetanol yang diberi nama Pertamax Green 95 pada pekan ketiga Juli 2023. Bahan bakar spesifikasi Pertamax dicampurkan 5 persen etanol ini memiliki RON hingga 95. Pertamax Green 95 harganya masih belum diumumkan oleh pihak Pertamina. Bahan bakar bioetanol ini akan dimulai penjualannya di 10 SPBU kawasan Jawa Timur, karena lokasi ini dekat dengan fasilitas produksi etanol yang berada di Mojokerto.

https://otomotif.tempo.co/read/1744976/suzuki-klaim-mobilnya-sudah-bisa-menggunakan-bbm-bioetanol-sejak-2018

 

Tempo.co | Kamis, 6 Juli 2023

Mazda Belum Pastikan Mobilnya Bisa Pakai Bioetanol, Segera Diuji Coba

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku pemegang merek Mazda di Indonesia mengatakan belum bisa memastikan apakah mobilnya bisa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bioetanol atau tidak. EMI mengaku belum melakukan uji coba BBM jenis baru ini. “Masalah kompatibel atau tidak, kami belum uji coba lebih lanjut. Untuk bioetanol mungkin belum ada uji coba ke arah situ ya. Saat ini kami masih mengacu menggunakan RON yang ada,” kata Technical Trainer Assistant Manager PT EMI Ardhie Nurhamzah saat ditemui di Jakarta pada hari ini, Kamis, 6 Juli 2023. Ardhie juga mengatakan bahwa secara global Mazda belum melakukan pengujian terhadap penggunaan BBM bietanol ini. Kendati demikian, Mazda berencana untuk melakukan uji coba bahan bakar ramah lingkungan ini. “Di global ini fokusnya di bahan bakar hidrogen. Tapi kami akan coba uji coba (bioetanol), tapi tunggu persetujuan dari principal terlebih dahulu,” jelasnya. PT Pertamina sendiri belum menjelaskan secara rinci soal kapan bioetanol akan dijual di pasaran. Namun dipastikan dalam waktu dekat ini akan segera diuji coba dan dijual. “Iya, RON 95. Dalam waktu dekat karena masih mengejar perizinan administrasi, kata VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Bioetanol ini disebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan campuran Pertamax (RON 92) dan etanol 5 persen. BBM baru dengan nama Pertamax Green 95 ini rencananya akan dilakukan uji coba kendaraan dan uji jalan di Surabaya, Jawa Timur. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa bioenergi ini diluncurkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Langkah ini dilakukan bukan hanya untuk menurunkan emisi, tetapi juga mewujudkan kemandirian energi berbasis sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

https://otomotif.tempo.co/read/1745201/mazda-belum-pastikan-mobilnya-bisa-pakai-bioetanol-segera-diuji-coba

Sawitindonesia.com | Kamis, 6 Juli 2023

Presiden Jokowi Berkunjung ke Australia Untuk Memperkuat Kerja Sama Ekonomi Antara Kedua Negara

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam kunjungan kenegaraannya ke Australia, mengadakan pertemuan dengan pimpinan perusahaan terkemuka di negara tersebut pada Selasa (04/07). Pertemuan ini diadakan di ruang pertemuan Hotel Shangri-La di Sydney. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa tujuan utama kunjungannya ke Australia adalah untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. “Dalam kunjungan saya ke Australia kali ini, fokus utama kami adalah penguatan kerja sama ekonomi, di mana Anda semua akan menjadi bagian penting dalam upaya ini,” ujar Presiden Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia, Ed Husic, menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Australia masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. Selain itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa pada bulan September mendatang, rombongan pengusaha Australia akan berkunjung ke Indonesia. Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara, serta menekankan adanya sejumlah sektor prioritas yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sektor prioritas pertama yang disebutkan adalah bidang hilirisasi industri. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik. Selain itu, Kepala Negara menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan seperti angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam sedang dilakukan. Menurut Presiden Jokowi, terdapat peluang investasi yang luas bagi para investor di beberapa sektor di IKN. Terakhir, dalam sektor pendidikan dan kesehatan, Presiden Jokowi meyakini bahwa potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia di berbagai sektor tersebut, Presiden Jokowi mengajak para investor untuk melihat dan memanfaatkan peluang investasi yang tersedia di Indonesia, yang merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono. Dari pihak Australia, turut hadir Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia, Ed Husic, dan Premier Australia Barat, Roger Hugh Cook. Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Australia ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Australia dalam bidang ekonomi serta meningkatkan hubungan antara kedua negara.

https://sawitindonesia.com/presiden-jokowi-berkunjung-ke-australia-untuk-memperkuat-kerja-sama-ekonomi-antara-kedua-negara/

 

Bisnis.com | Kamis, 6 Juli 2023

Bahas Isu Energi di Asean, ESDM Gelar AEBF 2023 dan Balap Reli Hijau

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menjadi tuan rumah gelaran rutin Asean Energy Business Forum (AEBF) 2023 yang akan terlaksana pada 24-26 Agustus 2023 di Bali.  Acara yang diorganisir oleh Asean Centre for Energy (ACE) dan menjadi forum diskusi bagi para pemangku kepentingan serta menteri sektor energi se-Asean ini akan mengambil tema ‘Accelerating Energy Connectivity to Achieve ASEAN’s Sustainable Growth’. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan Senior Official on Energy (SOE) Leader of Indonesia Jisman P. Hutajulu menjelaskan bahwa AEBF akan menjadi wadah untuk mendiskusikan topik-topik sektor energi yang tengah memiliki urgensi tinggi, seperti kendaraan listrik, bahan bakar berkelanjutan, dan jaminan energi.  “Indonesia memahami pentingnya kerjasama regional dalam mencapai keberlanjutan energi di masa depan. Seiring dengan perkembangan transisi energi, kami berharap dapat bertukar ide dan melakukan praktik-praktik terbaik dengan negara-negara Asean dan negara lainnya, sambil berupaya memperlihatkan upaya dan potensi Indonesia di sektor energi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023). Acara AEBF 2023 juga diadakan bersamaan dengan Green Transport Rally (GTR) yang akan memamerkan kendaraan listrik di Indonesia sekaligus menyoroti inisiatif Indonesia dalam mengadopsi pilihan transportasi hijau. Executive Director ACE Nuki Agya Utama mengungkap bahwa pihaknya mendukung Indonesia menjadi tuan rumah forum yang menjadi platform untuk membahas isu-isu energi yang kritis, menjalin kolaborasi, termasuk dalam kontribusi untuk pertumbuhan dan perkembangan di Asean.  “Dengan memfasilitasi dialog yang produktif, pertukaran wawasan, dan pembangunan kerjasama, AEBF mendukung upaya Indonesia dalam menampilkan potensi energi Asean dan mendorong kerja sama energi regional,” jelasnya. Melengkapi rangkaian acara AEBF terdapat GTR yang secara langsung mendukung tema “Asean Matters: Epicentrum of Growth’. Nuki melihat GTR bisa mendorong kesadaran akan pilihan mobilitas yang berkelanjutan, yang menjadi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Asean.  “GTR diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan efisiensi energi di kendaraan listrik, dengan menampilkan tipe-tipe kendaraan seperti plug-in hybrid EVs (PHEV), hybrid EVs (HEV), full battery powerd EVs, ICE dengan biofuel, dan fuel cell vehicles,” tambahnya. Lebih lanjut, pelaksanaan AEBF juga bersamaan dengan the 41st Asean Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan the 3rd Asean International Conference on Energy and Environment (AICEE), untuk memperkuat dampak dan signifikansinya.  Penyatuan konferensi-konferensi ini menyediakan platform yang lebih komprehensif untuk dialog, membangun hubungan, dan upaya kerjasama untuk memperkuat posisi Asean sebagai wilayah yang dinamis dan berpengaruh dalam lanskap energi global. Melalui AEBF dan GTR, ACE secara aktif mendukung Keketuaan Indonesia dan berkontribusi dalam kemajuan agenda pertumbuhan Asean, termasuk menggali potensi energi yang besar di kawasan ini.

https://ekonomi.bisnis.com/read/20230706/44/1672449/bahas-isu-energi-di-asean-esdm-gelar-aebf-2023-dan-balap-reli-hijau