PT Pertamina International Shipping Kejar Target Kurangi Emisi Karbon 30% pada 2030
PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menetapkan target ambisius untuk menekan 30% emisi karbon pada 2030. Strategi ini melibatkan pengembangan dan adopsi bahan bakar rendah emisi, seperti biofuel, LNG (Liquified Natural Gas), ammonia, dan metanol, untuk mengoperasikan armada kapal mereka. Menurut Direktur Manajemen Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, beberapa kapal yang beroperasi di dalam negeri sudah menggunakan biofuel sebagai bahan bakar. Langkah ini didukung penuh oleh infrastruktur biofuel yang dimiliki Pertamina.
Irfan menambahkan bahwa kapal-kapal baru yang akan bergabung dengan armada PIS juga tengah dipersiapkan untuk menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Sebagai contoh, PIS sedang mengembangkan MR Tankers dengan teknologi dual-fuel-ready LNG serta Handysize LPG dengan teknologi dual-fuel-ready amonia. Selain itu, armada Very Large Gas Carrier (VLGC) yang akan datang juga akan menggunakan bahan bakar dual-fuel-ready ammonia.
“Penggunaan bahan bakar rendah emisi ini menunjukkan keseriusan PIS dalam upaya dekarbonisasi dan mendukung transisi energi global,” ungkap Irfan dalam forum internasional di Shipbuilding, Machinery and Marine (SMM) yang diadakan di Hamburg, Jerman.
Eksplorasi Energi Terbarukan dan Teknologi Masa Depan
Selain fokus pada biofuel dan LNG, PIS juga sedang mengkaji penggunaan sumber energi terbarukan lainnya, seperti baterai dan hidrogen, untuk masa depan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya PIS dalam menghadapi perubahan iklim dan menyesuaikan diri dengan regulasi emisi global.
Irfan menjelaskan bahwa PIS juga merencanakan untuk terjun ke bisnis penangkapan karbon melalui teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilize Storage (CCUS). Teknologi ini memiliki potensi besar dalam sektor energi masa depan, terutama untuk pengiriman, penyimpanan, dan infrastruktur terminal karbon. PIS juga bersiap untuk berinvestasi pada kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan infrastruktur penerimaan terminal yang mendukung bisnis ini.
Investasi untuk Dekarbonisasi Armada
Untuk mendukung upaya dekarbonisasi, PIS berencana berinvestasi secara besar-besaran pada kapal-kapal berteknologi dual-fuel. Teknologi ini memungkinkan penggunaan bahan bakar rendah karbon. Seperti LNG dan amonia, yang sesuai dengan tuntutan industri maritim global menuju energi bersih. Irfan menekankan bahwa ketersediaan pemasok bahan bakar alternatif dalam rute operasional sangat penting bagi keberhasilan strategi ini.
Selain itu, PIS juga tengah mempersiapkan armada mereka agar lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan terkait dengan regulasi ketat emisi karbon dari International Maritime Organization (IMO).
“Kami menargetkan sebagian besar armada kami akan menggunakan bahan bakar rendah karbon dalam beberapa tahun ke depan, sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung tujuan IMO dan mencapai Net Zero Emission pada 2060,” tambah Irfan.
Keseriusan PIS dalam Memimpin Dekarbonisasi di Asia Tenggara
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Pertamina International Shipping (PIS) unjuk diri. Mereka membuktikan posisinya sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tenggara. Perusahaan tidak hanya berfokus pada pengembangan armada ramah lingkungan, tetapi juga merambah ke sektor bisnis baru seperti penangkapan karbon. Langkah ini sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060. Selain itu juga tujuan internasional untuk menurunkan emisi karbon di industri maritim.
Upaya PIS dalam memimpin transisi energi ini merupakan bukti nyata . Perusahaan-perusahaan Indonesia semakin berperan aktif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Dengan berbagai inovasi dan investasi yang berkelanjutan, PIS siap menjadi garda terdepan. Mendorong sektor logistik energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan di masa depan.