PTPN III Teken MoU Bersama PLN Tingkatkan Tenaga Listrik Ramah Lingkungan

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

 

Kontan.co.id | Selasa, 14 November 2023

PTPN III Teken MoU Bersama PLN Tingkatkan Tenaga Listrik Ramah Lingkungan

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan PT PLN (Persero) menggelar penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan tenaga listrik ramah lingkungan (Renewable Energy Certificate) bagi pabrik kelapa sawit, serta pemanfaatan energi baru terbarukan Direktur Produksi dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi mengatakan, MoU ini sebagai kesepakatan awal bagi kedua belah pihak untuk mewujudkan kerja sama yang kuat dalam menyediakan tenaga listrik di pabrik kelapa sawit milik PTPN Group, serta meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. “Hingga saat ini, sebanyak 8 dari 68 Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN Group telah terpasang daya listrik PLN dengan kisaran 1.700 hingga 2.175 kVA, yang digunakan sebagai sumber energi listrik dalam proses pengolahan,” ungkap Mahmudi dalam keterangan resminya, Senin (13/11). Mahmudi menerangkan, dengan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di pabrik kelapa sawit (PKS), maka excess cangkang ke depannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif subtitusi bahan bakar batu bara. Melalui kolaborasi ini, lanjut Mahmudi, PLN akan mendukung keandalan pasokan listrik pabrik PTPN Group melalui program layanan prioritas, guna pemenuhan kelancaran proses pengolahan. “Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” tambahnya. Sementara itu, Mahmudi juga mengungkapkan bahwa saat ini PTPN III (Persero) sebagai induk holding di klaster perkebunan dan kehutanan, telah menjalin kerja sama dengan mitra dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas dan biomasa sawit dengan total kapasitas 27MW. Energi ini diperoleh dari pemanfaatan sumber energi baru terbarukan berbasis POME dan Tandan Kosong dari pabrik kelapa sawit. “Oleh karena itu, harapannya pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan,” ujar Mahmudi.

https://industri.kontan.co.id/news/ptpn-iii-teken-mou-bersama-pln-tingkatkan-tenaga-listrik-ramah-lingkungan

 

Borneonews.co.id | Selasa, 14 November 2023

Target Zero Emission, Indonesia Butuhkan Lebih Banyak Pasokan Kelapa Sawit

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, Eddy Abdurrachman mengatakan bahwa untuk memenuhi target Zero Emission maka Indonesia membutuhkan lebih banyak pasokan kelapa sawit. “Untuk mencapai target zero emission, ke depan Indonesia membutuhkan lebih banyak pasokan kelapa sawit,” kata Eddy pada Selasa, 14 November 2023. Pada tahun 2025, Eddy menyebutkan, diperkirakan produksi Crude Palm Oil atau CPO hanya akan mencapai sekitar 44 juta metrik ton. “Hal Ini menekankan peran penting program ini dalam menjaga keberlanjutan industri tersebut,” tegasnya. Sementara itu, Direktur Jendral Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Yudo Dwiananda Priadi mengatakan bahwa program mandatori Biodiesel merupakan salah satu kunci dalam mencapai penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia. “Sebagai program mandatori, implementasi biofuel melalui B35 pada tahun 2023 memiliki alokasi dari domestik sebesar 13.15 juta kilo liter dan diharapkan dapat mencapai 13.9 juta kilo liter pada 2025,” kata Yudo. Hingga September 2023, kata Yudo, kontribusi domestik dalam B35 sudah mencapai 8,9 juta kilo liter atau 68 persen serta yang diekspor telah mencapai 121.000 kilo liter. Tidak hanya biodiesel, Indonesia kini tengah mengembangkan penggunaan energi terbarukan lainnya yang berbahan kelapa sawit. “aru-baru ini, pemerintah melalui maskapai plat merah telah menguji coba bahan bakar pesawat terbang atau bioavtur yang merupakan hasil dari penelitian Pertamina dan Institut Teknologi Bandung,” bebernya.

https://www.borneonews.co.id/berita/320782-target-zero-emission-indonesia-butuhkan-lebih-banyak-pasokan-kelapa-sawit

Koran-jakarta.com | Selasa, 14 November 2023

Pengurangan Bahan Bakar Fosil untuk Capai Target Bauran EBT

Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) penting diselaraskan dengan upaya pengurangan konsumsi bahan bakar fosil untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025. “Target bauran energi (baru dan terbarukan) ini kan kalau kita bicara persentase ya. Artinya, kalau kita meningkatkan EBT, tapi (konsumsi) migas (minyak dan gas) dan batu bara itu juga meningkat itu kan tetap aja persentase baurannya stagnan,” kata pejabat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pandu Ismutadi, di Jakarta, Selasa (14/11). Pandu yang menjabat sebagai Inspektur Panas Bumi Ahli Madya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi dalam sesi diskusi yang dipantau secara daring mengatakan dalam upaya menaikkan tingkat bauran EBT perlu diiringi juga oleh pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dan batu bara. “Makanya strategi ini harus dijalankan bareng-bareng,” ucap Pandu. Pandu menyebutkan langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil antara lain dengan menggunakan kompor induksi untuk memasak, memanfaatkan kendaraan dengan sumber energi listrik, dan penambahan transportasi publik secara masif. “Jadi tidak semata-mata hanya kita membangun pembangkit EBT dan mencampurkan biodiesel. Itu harus dua sisi ya, artinya kita menurunkan (konsumsi energi) di non-EBT, tapi tetap menaikkan (pemanfaatan energi) di sisi EBT,” ujar Pandu.

Potensi EBT

Indonesia memiliki potensi EBT yang berasal dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, dan juga laut dengan total potensinya mencapai 3.689 gigawatt (GW). Potensi EBT tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Potensi panas bumi tersebar pada kawasan ring on fire meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Kemudian, potensi surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, dan Riau yang memiliki radiasi lebih tinggi. Sebelumnya peneliti ekonomi lingkungan dan pendiri Think Policy, Andhyta Firselly Utami, mendorong perbankan di Tanah Air agar meningkatkan pendanaan untuk proyek-proyek EBT guna mendukung terwujudnya zero emisi karbon pada 2050. “Perbankan memiliki peran dalam mendukung proyek-proyek yang berfokus pada energi terbarukan, efisiensi energi, dan tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Andhyta. Ia mengatakan, Indonesia saat ini sedang bergerak menuju pembiayaan berkelanjutan dengan berbagai inisiatif dari pemerintah dan perusahaan swasta. Beberapa bank telah mengadopsi praktik keuangan berkelanjutan, termasuk penerbitan obligasi hijau atau green bonds untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan.

 

https://koran-jakarta.com/pengurangan-bahan-bakar-fosil-untuk-capai-target-bauran-ebt?page=all

 

Neraca.co.id | Selasa, 14 November 2023

Penuhi Kebutuhan Pasar – Humpuss Maritim Tambah Armada Kapal

Emiten angkutan pelayaran sektor energi, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) kembali menambah armadanya dengan membeli kapal oil & chemical tanker yang akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap bahan dasar Biodiesel B35, yaitu metanol. Humpuss Maritim merealisasikan pembelian 1 unit oil & chemical tanker dari 3 unit yang ditargetkan dalam capex 2023.  Kapal dengan 8.821 DWT bernilai US$ 6 juta itu diserahterimakan di Batam pada 8 November 2023. Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional, Tirta Hidayat dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa pembelian kapal oil & chemical tanker tersebut merupakan salah satu bentuk strategi ekspansi perseroan dalam memenuhi kebutuhan metanol yang terus meningkat. Peningkatan permintaan terhadap metanol merupakan dampak dari pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2023 terkait konservasi energi, dimana pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35). Dengan peningkatan kebutuhan bahan bakar nabati, metanol sebagai bahan dasarnya pun ikut meningkat.“Selain itu, bukan hanya metanol yang menjadi ‘driver’ sektor kimia atau chemical ini. Berkembangnya industri nikel juga akan meningkatkan permintaan terhadap kebutuhan caustic soda dan asam sulfat. Caustic soda dan asam sulfat ini sangat dibutuhkan oleh pabrik smelter dan pabrik baterai di Indonesia,” kata Tirta. Saat ini, perseroan telah memiliki enam unit kapal kimia yang akan mendorong pertumbuhan bisnis perseroan.Disampaikan Tirta, sektor bisnis angkutan petrokimia domestik khususnya angkutan metanol juga telah mencatatkan kinerja positif selama tiga tahun terakhir. Hal itu menyusul lonjakan muatan FAME terkait kebijakan pemerintah terhadap penggunaan Biosolar (B30) yang cukup signifikan. Tirta juga menyampaikan bahwa penambahan kapal akan menjadi katalis positif untuk pertumbuhan HUMI secara berkesinambungan, terutama dalam lini bisnis oil & chemical.“Pada 2023, melalui transformasi organisasi, perseroan mengutamakan untuk menjaga pertumbuhan pendapatan secara terkonsolidasi. Namun, melihat tren saat ini, peningkatan yang sangat signifikan bisa diperoleh dari segmen usaha oil & chemical, yang diperkirakan menjadi double dalam 5 tahun ke depan,” tuturnya. HUMI pun optimistis dapat merealisasikan peningkatan laba bersih sebesar 20% menjadi US$ 13,1 juta pada 2023.

https://www.neraca.co.id/article/189224/penuhi-kebutuhan-pasar-humpuss-maritim-tambah-armada-kapal

 

Sawitindonesia.com | Selasa, 14 November 2023

Pemanfaatan Biomassa Tandan Kosong Sawit Sebagai Subtitusi Batu Bara

PT Semen Padang menjajaki kerjasama pemanfaatan biomassa tandan kosong sawit sebagai subtitusi batu bara untuk kebutuhan pabrik produsen semen tertua di Asia Tenggara tersebut dengan PT Perkebunan Nusantara V, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) yang beroperasi di Provinsi Riau. Kepala Bagian Perencanaan, Sustainability, dan Teknologi Informasi PTPN V, Ifri Handi Lubis dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin (13/11/2023) menyambut baik penjajakan kerjasama kedua perusahaan plat merah tersebut. Ia mengatakan, PTPN V dengan produksi rata-rata tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai 2,6 juta ton per tahun memiliki tandan kosong yang cukup besar. “Produksi tandan kosong PTPN V sekitar 21 persen dari total produksi TBS. Dari Januari sampai Agustus 2023 ini produksi tankos PTPN V mencapai 420.324 ton. Potensinya sangat besar,” kata dia. Selama ini, ia mengatakan pemanfaatan tandan kosong PTPN V sebagian besarnya dijadikan sebagai pupuk organik guna memperbaiki struktur hara di kebun inti, plasma, serta sebagian lainnya dikomersialkan. Sementara itu, lanjutnya, dari hasil diskusi yang dilaksanakan kedua belah pihak beberapa wakti lalu, Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT Semen Padang Juke Asmara, Ifri mengatakan perusahaan yang tergabung dalam Holding Semen Indonesia tersebut membutuhkan sebanyak 76.000 ton tankos setiap tahunnya. Tandan kosong tersebut, kata dia, dimanfaatkan sebagai subtitusi batu bara yang selama ini menjadi bahan bakar utama dalam proses pembakaran di Kiln.  “PTPN V Insya Allah siap untuk mendukung strategi PT Semen Padang,” ujarnya. Sementara itu, Juke Asmara menyambut baik dukungan positif PTPN V. Juke bilang PT Semen Padang sebelumnya telah melakukan uji coba penggunaan tandan kosong yang telah di press dan dipotong sebagai bahan bakar. “Hasilnya cukup baik,” ujarnya. Untuk itu, ia mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti hasil studi yang telah dilaksanakan ke PTPN V tersebut. Terlebih lagi, secara geografis, kedua perusahaan memiliki wilayah operasi yang berdekatan yakni Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau.  “Kita akan segera menyusun MoU terkait pemanfaatan tandan kosong. Dengan begitu, diharapkan kerjasama kedua belah pihak dapat segera terealisasi,” harapnya. Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pengkajian, Perencanaan Korporasi, dan Manajemen Kinerja PTPN V Yudig Suhendri menjelaskan bahwa terdapat sejumlah catatan dalam penjajakan tersebut. Seperti misalnya tandan kosong yang dibutuhkan PT Semen Padang telah dalam bentuk press dan dipotong. “Dan Alhamdulillah, kami akan berupaya mengikuti standarisasi dan persyaratan kebutuhan Tankos dan PT Semen Padang. Insya Allah program ini akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” jelasnya.

https://sawitindonesia.com/pemanfaatan-biomassa-tandan-kosong-sawit-sebagai-subtitusi-batu-bara/