Rahasia Besar Kelapa Sawit Kurangi Emisi Hingga 95%

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp
Rahasia Besar Sawit Kurangi Emisi Hingga 95%. Sumber: Loupiote

Kelapa sawit Indonesia memiliki potensi yang signifikan dalam mendukung upaya nasional untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, pengelolaan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan.

Rizaldi Boer, Kepala International Research Institute for Environment and Climate Change dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menekankan pentingnya pengelolaan limbah yang efektif. “Melalui pengelolaan limbah yang lebih baik, efisiensi energi, perlindungan hutan, serta restorasi lahan gambut, sektor ini dapat mengurangi emisi dalam jumlah signifikan,” ungkapnya dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 Day 3 di Bali Beach Convention, Bali.

Komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada tahun 2030 menempatkan sektor perkebunan sawit sebagai kontributor penting dalam upaya pencapaian target tersebut. Namun, di sisi lain, emisi yang dihasilkan dari industri sawit mencapai 143 juta ton CO² per tahun, yang menyumbang hampir 19% dari total emisi nasional.

Limbah cair dari proses pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu sumber emisi utama. Namun, Rizaldi Boer meyakini bahwa teknologi modern dapat membantu mengatasi permasalahan ini. “Dengan teknologi seperti evaporasi, emisi dari POME dapat dikurangi hingga 90-95%,” tambahnya.

Selain mengurangi emisi, pengelolaan limbah yang efektif juga dapat menghasilkan produk bernilai tambah. Limbah padat kelapa sawit dapat diolah menjadi biochar, yang memiliki potensi untuk menyerap hingga 1,2 juta ton CO². “Potensi produksi biochar mencapai 583 juta ton, memberikan manfaat besar bagi tanah,” jelas Rizaldi.

Shahrakbah Yacob, Vice President Sime Darby Guthrie, menyoroti manfaat lain dari limbah kelapa sawit. “Limbah itu sangat penting karena dapat digunakan sebagai suplemen dan pupuk, meningkatkan kadar karbon organik di tanah dan membantu mempertahankan kelembaban,” tuturnya.

Peran APROBI dalam Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit yang Berkelanjutan

Sebagai asosiasi yang mewadahi produsen biofuel di Indonesia, APROBI memiliki peran penting dalam mendorong pengelolaan limbah kelapa sawit yang berkelanjutan. APROBI dapat:

  • Mendorong penerapan teknologi modern dalam pengelolaan limbah POME.
  • Memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik antaranggota terkait pengelolaan limbah.
  • Bekerja sama dengan lembaga penelitian dan pemerintah dalam pengembangan teknologi pengelolaan limbah yang inovatif.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah sawit yang berkelanjutan.

Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung upaya mitigasi emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan limbah yang optimal. Penerapan teknologi modern dan praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah POME tidak hanya dapat mengurangi emisi, tetapi juga menghasilkan produk bernilai tambah dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. APROBI siap berperan aktif dalam mendorong pengelolaan limbah kelapa sawit yang berkelanjutan untuk mencapai target pengurangan emisi nasional.