Rekomendasi CJ untuk Pertahankan Kualitas Biodiesel di Truk Iveco

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Truckmagz.com | Rabu, 13 Mei 2020

Potensi oksidasi dan stabilitas dari bahan bakar Biodiesel bisa menjadi masalah jika tersimpan dalam waktu cukup lama di tangki bahan bakar. Berdasarkan rekomendasi PT Chakra Jawara (CJ) selaku sole distributor Iveco di Indonesia, Biodiesel yang teroksidasi dan menjadi tengik tidak berbeda dengan minyak goreng rumah. Efek ini dipercepat secara dramatis oleh sejumlah faktor termasuk peningkatan persentase Biodiesel, yakni suhu penyimpanan yang hangat (lebih dari 10° Celsius), kontaminasi air, logam (tembaga, kuningan, timah, seng, timah dan perunggu) dan kontak udara. Biodiesel juga mengandung kadar air yang lebih tinggi daripada minyak diesel sehingga jumlah kadar air dapat lebih besar ketika bahan bakar mendingin, atau jika dikombinasikan dengan minyak diesel. Insiden pertumbuhan mikroba yang lebih tinggi dalam tangki bahan bakar telah diamati sejak penggunaan Biodiesel secara umum. Biodiesel adalah ‘makanan’ berkualitas yang lebih baik bagi mikroorganisme daripada minyak bumi. Biodiesel adalah pelarut yang agresif sehingga tidak kompatibel dengan elastomer tertentu, seperti karet Buna Nitrile, dan dapat menyebabkan segel bocor pada truk yang lebih tua. Sementara truk Iveco yang baru sudah menggunakan bahan segel yang berbeda untuk mencegah masalah ini. Mengingat Biodiesel merupakan pelarut maka bahan bakar nabati ini akan membersihkan tangki bahan bakar dari getah dan sedimen, dan serpihannya akan terlarut melewati sepanjang jalur bahan bakar.

Deposit pada mesin dan injektor yang tersumbat sering terjadi dengan penggunaan Biodiesel, yang sebagian besar disebabkan oleh kualitas rendah atau biofuel teroksidasi. Bahkan biodiesel yang berkualitas baik pun dapat mengandung unsur-unsur tertentu, yang bisa larut sementara dalam biodiesel namun tidak bisa larut dalam minyak diesel. Ketika minyak diesel dikombinasikan dengan biodiesel maka zat-zat ini terkadang dapat rontok sebagai padatan lunak, yang akan menyumbat filter atau membentuk endapan. Ditambah pula dengan kualitas pencampuran biodiesel yang tidak konsisten. CJ melihat bahwa masalah kualitas produksi biodiesel saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya namun masih ada insiden-insiden kecil, seperti pemrosesan yang tidak lengkap, jejak bahan kimia dari proses produksi, atau kelebihan air dalam bahan bakar. Berangkat dari kondisi-kondisi tadi maka PT Chakra Jawara (CJ) merekomendasikan penggunaan Biodiesel dalam waktu tiga bulan sejak tanggal pencampuran produksi untuk menghindari masalah-masalah tersebut ini. CJ menyarankan agar tidak menyimpan bahan bakar dengan campuran Biodiesel dalam sistem bahan bakar truk lebih dari tiga bulan dalam tangki penyimpanan. Jika memang truk terpaksa harus downtime untuk waktu cukup lama dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga truk mesti dikandangkan, CJ menyarankan mesin harus dijalankan dengan bahan bakar diesel murni selama 20 jam untuk mengeluarkan bahan bakar Biodiesel dari sistem bahan bakar mesin sebelum truk diparkir di garasi hingga PSBB dicabut oleh pemerintah. Sementara untuk truk dengan Biodiesel yang masih beroperasi saat PSBB, CJ merekomendasi untuk mengganti filter bahan bakar dua kali sebelum interval penggantian normal. Menurut divisi teknis CJ, Biodiesel dapat melonggarkan karat serta partikel dari bagian dalam tangki penyimpanan bahan bakar di SPBU/pool maupun di tangki bahan bakar kendaraan. Partikel-partikel ini kemudian akan terjebak oleh filter bahan bakar kendaraan dan menyebabkan umur filter lebih pendek dan memicu penyumbatan filter.

General Manager-Commercial and Marketing PT Chakra Jawara, Rudhi Wibawa Rusadhi mengatakan bahwa saat ini tangki bahan bakar di varian Iveco Trakker, Astra, 682, dan Stralis terbuat dari stainless steel dan aluminium. “Sehingga aman terhadap pengantar pelarut tetapi masih perlu untuk mengeringkannya dan membersihkan tangki bahan bakar sekali dalam tiga bulan,” ujar Rudhi. Sedangkan untuk mencegah dan mengurangi kadar campuran air yang berlebihan dalam sistem saluran bahan bakar truk, CJ menawarkan opsi baru dengan water separator alternatif. Komponen pemisah air alternatif ini memiliki masa pakai kartrid yang lebih lama daripada versi sebelumnya, serta memiliki kemampuan untuk pemisahan bahan bakar dan air yang lebih baik. Pihak CJ mengklaim bahwa parts ini kompatibel dengan penggunaan Biodiesel dan perawatannya yang mudah. PT Chakra Jawara merilis rekomendasi ini sebagai informasi penting secara umum dan sangat penting bahwa selama pemeliharaan dan perbaikan rutin, maka area-area dalam sistem bahan bakar ini harus diperiksa secara menyeluruh untuk setiap tanda-tanda gejala dan segera diperbaiki bila diperlukan. Servis khusus yang sesuai dengan berbagai aplikasi dan siklus tugas dapat bervariasi, tergantung pada lokasi dan aplikasi unit.

https://truckmagz.com/rekomendasi-cj-untuk-pertahankan-kualitas-biodiesel-di-truk-iveco/