Tiga Pekerja Pabrik Bioetanol Mojokerto Diduga Tewas Keracunan Gas
Detik | Senin, 13 April 2020
Tiga pekerja pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Mojokerto diduga tewas keracunan gas. Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya para korban melalui beberapa strategi. Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Sodik Efendi mengatakan, hari ini Tim Labfor Polda Jatim akan menyelidiki ke lokasi kecelakaan kerja. Tiga pekerja tewas saat membersihkan kolam pengendapan (presettling) milik PT Enero dari lumpur campuran spentwash dan yeast (ragi), Jumat (11/4) pagi. “Labfor rencana hari ini ke lokasi melakukan penyelidikan untuk memastikan apa yang mengakibatkan meninggalnya korban,” kata Sodik saat dikonfirmasi detikcom, Senin (13/4/2020).Tiga pekerja PT Enero yang tewas yaitu Beni Trio Sucahyo (30), warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, serta Bayu Adi Nugraha (30) dan Rudik (45), keduanya warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Menurut Sodik, ketiga jenazah korban telah diautopsi di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (12/4). Dia menyebut tidak ada luka pada tubuh ketiga korban. Hanya saja saat disinggung kondisi tubuh salah satu korban seperti melepuh, dia mengaku kemungkinan terkena panas.
“Kami masih menunggu hasil autopsi apa yang menyebabkan meninggalnya para korban. Tidak ada luka pada tubuh korban. Mungkin (melepuhnya tubuh korban) karena panas,” ungkapnya. Sodik juga belum bersedia terbuka terkait apakah para korban sudah memakai peralatan keselamatan kerja atau tidak. Saat ditanya detikcom terkait hal itu, dia menjawab sedang melakukan penyelidikan. “Masih diselidiki. Saksi ada beberapa orang yang kami periksa terkait kerjadian ini. Saksi dari perusahaan semua,” terangnya. Informasi yang berhasil dihimpun detikcom, terdapat 5 pekerja di kolam pengendapan PT Enero. Salah seorang di antaranya adalah Kepala Satuan Keamanan PT Enero Mochamad Jainun (45), warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Sekitar pukul 08.30 WIB, 3 pekerja yang sedang membersihkan kolam pengendapan mendadak tumbang. Seorang pekerja lainnya Choirul Hidayat (28), warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg berhasil selamat karena lari setelah mencium bau menyengat. Sementara Jainun jatuh setelah terkena semburan gas di lokasi. Saat itu dia akan membantu tiga korban yang diduga kuat keracunan. Namun, belum ada informasi jenis gas ataupun bahan kimia yang diduga meracuni korban. Humas PT Enero Ariel Hidayat saat dikonfirmasi detikcom mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab tewasnya tiga pekerja. Dia menjelaskan, anak perusahaan BUMN PTPN X ini memang memproduksi bioetanol menggunakan bahan baku tetes tebu. Hasil sampingannya berupa biogas. Namun, pengolahan biogas berbeda lokasi dengan kecelakaan kerja. “Sudah ada kepolisian yang berwenang memutuskan penyebab meninggalnya korban karena gas atau bukan. Kan autopsi juga sudah dilakukan. Intinya kami mengikuti penyelidikan kepolisian,” tandasnya.