Komitmen Aprobi dalam Mendukung Energi Hijau

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Bahan bakar fosil telah menjadi salah satu sumber daya yang paling banyak digunakan selama berabad-abad. Hal itu telah menjadi dasar bagi banyak mobilitas ekonomi yang berkembang di setiap belahan dunia. Tidak hanya dalam hal ekonomi, bahan bakar fosil telah menjadi gaya hidup dan kebiasaan di sekitar kita. Selain ketergantungan, kita sadar bahwa suatu hari nanti bahan bakar fosil akan habis.

Bahan bakar fosil juga memiliki kekurangan karena menyebabkan kerusakan pada bumi. Seperti kualitas udara yang tercemar, kenaikan suhu yang lebih tinggi, kenaikan air laut, kepunahan hewan yang disebabkan oleh ekosistem yang rusak, perubahan iklim yang parah, erosi atmosfer ozon, cuaca yang tidak stabil, bencana alam lingkungan yang tidak sehat, air laut yang tercemar, spesies yang punah, jumlah limbah industri, dan banyak lagi. Itu semua berawal dari emisi karbon tinggi yang mendominasi seluruh dunia.

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar tak terbarukan yang tidak akan memperbaharui dirinya sendiri, karena telah melalui sedimentasi selama berabad-abad yang semakin banyak digunakan akan semakin habis dalam waktu singkat. Kita perlu memulai hal baru dengan mengembangkan teknologi dan regulasi baru untuk transisi perubahan ke gerakan energi terbarukan.

Energi tak terbarukan adalah energi yang berasal dari perut bumi yang dalam dan sangat terbatas dalam jangka panjang, sedangkan energi terbarukan adalah energi yang terus diperbarui dari permukaan, berasal dari apa yang kita tanam dan pertahankan untuk dilanjutkan untuk pergerakan yang bermanfaat. Energi terbarukan cenderung lebih ramah lingkungan seperti pengurangan emisi karbon dan polusi terhadap bumi. Biayanya lebih murah dan juga energi tak terbarukan, karena energi itu akan selalu tersedia di setiap kesempatan.

Dengan tujuan yang tulus APROBI mendukung program pemerintah dalam mengembangkan dan menggunakan bahan bakar nabati sebagai energi terbarukan. Sejak tahun 2005 hanya sedikit perusahaan yang mendirikan bioetanol dan biodiesel, kemudian menjalin kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain untuk mengupayakan pengembangan energi terbarukan di Republik Indonesia dan bersaing di lingkup internasional.

Kita benar-benar menempatkan komitmen pada energi hijau untuk meningkatkan kemakmuran di Indonesia untuk menjaga tanah dan dunia menjadi tempat tinggal yang lebih baik karena kita memiliki sumber daya yang besar. Kita tinggal di garis khatulistiwa dan memiliki sumber daya yang tak terbatas. Kita bisa menyelamatkan dunia dengan memulai langkah-langkah kecil seperti perubahan regulasi dan teknologi baru yang melibatkan penggunaan bahan bakar apa pun.

Harapan kita adalah menyembuhkan dunia. Tidak ada kata terlambat untuk memulai dari sekarang. Energi ramah lingkungan akan lebih murah daripada yang biasa kita gunakan seperti minyak bumi dan bahan bakar fosil. Energi terbarukan akan terus meregenerasi energi dan bahan bakar baru dari waktu ke waktu, mengurangi limbah bahan bakar dan mengurangi emisi karbon. Pada masa transisi ini kita perlu menerimanya dengan hati terbuka dengan pola pikir yang baru. Ayo selamatkan dunia dengan menerapkan energi hijau, untuk masa depan yang lebih baik 

Sumber:

  1. https://aprobi.or.id/about/
  2. https://icel.or.id/wp-content/uploads/Seri-Analisis-Transisi-Energi-1-Problematika-Energi-Baru-dan-Energi-Terbarukan-ICEL_opt.pdf
  3. https://tirto.id/apa-itu-sumber-energi-terbarukan-tak-terbarukan-serta-contohnya-gaYM