APROBI Lanjutkan Komitmen TJSL dengan Penanaman Mangrove di Manggarai Barat
Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) terus menunjukkan komitmen kuatnya terhadap lingkungan dengan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui penanaman mangrove di Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya APROBI untuk mendukung rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia. Selain itu, juga berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.
Kolaborasi untuk Lingkungan
Pada 23 Agustus 2024, APROBI menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Kelompok Tani Alam Sejati, yang disertai dengan seremonial penanaman mangrove. Acara ini juga ditandai dengan penyerahan bibit mangrove kepada kelompok tani setempat. APROBI berkomitmen untuk menanam mangrove di area seluas 4 hektar dengan metode penanaman intensif yang mencakup 10.000 batang per hektar. Secara keseluruhan, 40.000 batang mangrove akan ditanam dan dirawat hingga tahun kedua.
Penanaman ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga ekonomi dan sosial budaya bagi masyarakat setempat. Keberhasilan program ini akan membantu memperkuat ketahanan pantai, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung program pemerintah dalam rehabilitasi mangrove nasional.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Acara penanaman mangrove ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan yang kuat dari pemerintah terhadap inisiatif ini.
Wakil Ketua Bidang Promosi dan Komunikasi APROBI, Ketua Bidang Sustainability, serta Sekretariat APROBI juga turut hadir, memperlihatkan pentingnya kegiatan ini bagi organisasi. Program TJSL ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Jejak Langkah APROBI dalam Rehabilitasi Mangrove
Program penanaman mangrove oleh APROBI bukanlah inisiatif baru. Sejak tahun 2021, APROBI telah melaksanakan program serupa di berbagai wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, APROBI berhasil menanam mangrove seluas 25 hektar dengan metode silvofishery. Pada tahun 2022 hingga 2023, program ini dilanjutkan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dengan area penanaman seluas 50 hektar.
Dengan melibatkan berbagai pihak dan memanfaatkan metode yang terbukti efektif, APROBI berupaya untuk mendukung target pemerintah dalam merehabilitasi 600.000 hektare hutan mangrove di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan lingkungan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan berbasis ekosistem.
Komitmen APROBI untuk Masa Depan
Dalam sambutannya, Ketua Bidang Sustainability APROBI, Rapolo Hutabarat, menegaskan harapan agar tanaman mangrove yang ditanam dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
“Harapan kami dari APROBI, tanaman mangrove yang kita tanam ini bisa lestari dan memberikan manfaat bagi kita semua, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, maupun perbaikan lingkungan, serta dapat mengatasi perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini,” ujarnya.
Melalui program TJSL ini, APROBI tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi APROBI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat energi hijau di dunia.