Aprobi Promosikan Manfaat Biodiesel Kepada 3.112 Pramuka di Raimuna Nasional XII Tahun 2023

| Berita
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Sawitindonesia.com | Kamis, 24 Agustus 2023

Aprobi Promosikan Manfaat Biodiesel Kepada 3.112 Pramuka di Raimuna Nasional XII Tahun 2023

Program energi baru terbarukan khususnya mandatori biodiesel telah dicanangkan oleh pemerintah semenjak satu dekade terakhir. Penggunaan bauran biodiesel dengan minyak solar ini dinilai membawa banyak manfaat dari aspek lingkungan, ekonomi, dan kesehatan kepada masyarakat. Upaya mempromosikan manfaat biodiesel dilakukan oleh Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) kepada pramuka peserta Raimuna Nasional XII Tahun 2023 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin. APROBI menggelar Sosialisasi Biodiesel dan Sawit yang berlangsung dari 15-19 Agustus 2023. Beragam kegiatan dilakukan seperti pembekalan materi mengenai bahan bakar nabati bioiesel dan pengetahuan tentang sawit, diskusi, demo pembuatan biodiesel, dan kuis. Paulus Tjakrawan, Ketua Umum APROBI, menjelaskan bahwa sosialisasi biodiesel dan sawit ini diikuti oleh 3.112 pramuka selama empathari kegiatan berlangsung. Promosi biodiesel dan sawit kepada Pramuka sangat penting dilakukan untuk mendistribusikan informasi positif dan mencegah meluasnya isu negatif di masyarakat. Sosialisasi biodiesel dan sawit ini merupakan inisiatif APROBI yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Rangkaian kegiatan sosialisasi ini melibatkan asosiasi kelapa sawit lainnya seperti GAPKI, APKASINDO, APOLIN, dan MAKSI yang menjadi narasumber pendamping untuk memberikan penjelasan secara detail atas pertanyaan-pertanyaan peserta yang cukup kritis dalam setiap sesinya. Sebagai informasi Raimuna Nasional XII dihadiri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berusia antara 16-25 tahun dari seluruh Indonesia dengan total peserta sebanyak 13.549 Pramuka. Paulus Tjakrawan menjelaskan bahwa penyebaran informasi positif sawit sangat efektif dilakukan di Raimuna Nasional karena mengajak peserta untuk berpikir komprehensif dan konstruktif berkaitan kontribusi sawit maupun biodiesel bagi Indonesia. “Pramuka yang juga bagian generasi milenial perlu mendapatkan informasi yang benar tentang kelapa sawit. Sosialisasi ini mendapatkan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki program promosi sawit,” jelasnya. Rahayu Dwi Mampuni, Koordinator Kegiatan Sosialisasi Biodiesel dan Sawit, menjelaskan bahwa acara ini juga melibatkan enam peserta Pramuka sebagai tutor untuk membantu menyampaikan materi mengenai bahan bakar nabati biodiesel dan juga sawit, kepada peserta Raimuna. “Antusiasme peserta sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini, banyak diantara mereka yang mengharapkan agar kadar pencampuran biodiesel bisa terus dikembangkan setelah mengetahui manfaat positif dari penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel yang ternyata sudah dijalankan sejak lama di Indonesia,” tambahnya. Awi, Kontingen Raimuna dari Sulawesi Utara mengapresiasi sosialisasi biodiesel yang memberikan informasi baru terkait penggunaan sawit dalam kehidupan sehari-hari. “Saya baru paham bahwa banyak hal tentang kelapa sawit yang bukan saja dipakai untuk minyak goreng. Melainkan digunakan untuk produk lain mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Manfaat dan pemakaian sawit banyak sekali untuk kita,” jelasnya. Humaira Azka Salsabila, Peserta Raimuna Nasional dari Kwarda DKI Jakarta mengakui Kegiatan APROBI di Raimuna Nasional XII pada tahun ini sangat inspiratif untuk mendorong pengembangan dan penerapan biofuel di Indonesia. Dari berbagai diskusi dan presentasi, terlihat betapa kolaborasi antara produsen biofuel menjadi kunci dalam mencapai tujuan berkelanjutan. “Saya berharap adanya kolaborasi yang erat untuk meningkatkan penelitian, inovasi, dan kesadaran terhadap keunggulan biofuel dalam mengurangi dampak negatif lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil,” harapnya. Salah seorang pembicara, Akhmad Indradi, Wasekjen Bidang Penelitian dan Pengembangan Apkasindo, menyatakan sosialisasi biodiesel dan sawit membantu kampanye positif sawit kepada generasi milenial. “Kegiatan Aprobi yang melibatkan petani kelapa sawit sangat penting mendukung kampanye positif kelapa sawit sejak usia dini. Ini kesempatan bagus untuk menyampaikan manfaat sawit juga biodiesel kepada peserta Raimuna Nasional XII,” pungkas Akhmad.

https://sawitindonesia.com/aprobi-promosikan-manfaat-biodiesel-kepada-3-112-pramuka-di-raimuna-nasional-xii-tahun-2023/

 

 

Kontan.co.id | Kamis, 24 Agustus 2023

Uni Eropa Tuding Biodiesel Indonesia Hindari Bea Masuk, Ini Kata Kemendag

Uni Eropa kembali mempermasalahkan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia. Uni Eropa diketahui akan melakukan penyelidikan dugaan penghindaran bea masuk biodiesel Indonesia. Dikutip dari Reuters, Uni Eropa pada Kamis (17/8/2023) menyatakan tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah biodiesel Indonesia berupaya menghindari bea masuk Uni Eropa dengan mengirimkannya melalui China dan Inggris. Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Natan Kambuno menjelaskan, penyelidikan tuduhan circumvention itu dilakukan terhadap pemerintah/perusahaan China dan United Kingdom/Inggris. Sebab, tuduhannya adalah biodiesel dari Indonesia dianggap dikirim ke China dan Inggris terlebih dahulu, baru kemudian masuk ke Uni Eropa. “Bukan kita yang diselidiki, bukan pemerintah Indonesia atau bukan perusahaan Indonesia,” ucap Natan kepada Kontan, Kamis (24/8). Natan mengatakan, tudingan biasanya berawal dari perusahaan industri atau asosiasi dalam negeri mereka yang menyampaikan keberatan ke Uni Eropa. Nantinya, akan diselidiki apakah perusahaan China dan Inggris membeli produk biodiesel asal Indonesia dan kemudian menjualnya ke Uni Eropa.   Menurut Natan, dalam proses pemeriksaan akan dilihat sejauhmana China dan Inggris bisa menyampaikan sanggahan atau argumentasi terhadap tudingan Uni Eropa. Apabila terbukti, denda atau bea masuk akan dikenakan kepada perusahaan China dan Inggris yang mengirim produk biodiesel ke Uni Eropa. Oleh karena itu, saat ini Indonesia tengah memantau hasil penyelidikan tudingan Uni Eropa tersebut. Natan mengatakan, waktu pemeriksaan kasus anti dumping tergantung dari otoritas, tetapi biasanya waktu pemeriksaan kasus anti dumping sekitar 12 bulan sampai 18 bulan. “Kita tunggu tuduhan circumvention ini dari Uni Eropa, bagaimana penyelidikannya, berapa lama, kita lihat,” ujar Natan. Senada, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, pemerintah Indonesia akan memantau proses penyelidikan secara seksama. Bila ada hal-hal yang tidak sesuai ketentuan World Trade Organization (WTO), tentunya pemerintah RI akan mengambil langkah-langkah tertentu sesuai mekanisme yang ada. Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mempertanyakan apakah benar bahwa Biodiesel China dan Inggris yang masuk Uni Eropa adalah biodiesel Indonesia. Paulus mengatakan, pihaknya masih belum mengetahui terkait hal tersebut. Jika benar, Paulus juga mempertanyakan apakah dilakukan oleh perusahaan Indonesia atau perusahaan China atau Inggris dengan memproses lagi untuk meningkatkan kualitas. Pihaknya juga belum mengetahui mengenai hal tersebut. “Untuk itu kami sedang menghimpun informasi,” ucap Paulus kepada Kontan. Seperti diketahui, sepuluh negara negara tujuan utama ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia antara lain India, Tiongkok, Pakistan, Belanda, Amerika Serikat, Spanyol, Mesir, Bangladesh, Italia dan Singapura. Berdasarkan data BPS, volume ekspor CPO pada 2022 sebanyak 26,22 juta ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 29,62 miliar. Adapun, ekspor CPO pada 2021 sebanyak 26,99 juta ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 28,6 miliar.

https://nasional.kontan.co.id/news/uni-eropa-tuding-biodiesel-indonesia-hindari-bea-masuk-ini-kata-kemendag

 

 

Republika.co.id | Kamis, 24 Agustus 2023

Peserta Pramuka di Raimuna Nasional Mendapatkan Edukasi tentang Manfaat Biodiesel

Program energi baru terbarukan khususnya mandatori biodiesel telah dicanangkan oleh pemerintah semenjak satu dekade terakhir. Penggunaan bauran biodiesel dengan minyak solar ini dinilai membawa banyak manfaat dari aspek lingkungan, ekonomi, dan kesehatan kepada masyarakat. Upaya mempromosikan manfaat biodiesel dilakukan oleh Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) kepada pramuka peserta Raimuna Nasional XII Tahun 2023 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin. APROBI menggelar Sosialisasi Biodiesel dan Sawit yang berlangsung dari 15-19 Agustus 2023. Beragam kegiatan dilakukan seperti pembekalan materi mengenai bahan bakar nabati bioiesel dan pengetahuan tentang sawit, diskusi, demo pembuatan biodiesel, dan kuis. “Sosialisasi biodiesel dan sawit ini diikuti oleh 3.112 pramuka selama empat hari kegiatan berlangsung. Promosi biodiesel dan sawit kepada Pramuka sangat penting dilakukan untuk mendistribusikan informasi positif dan mencegah meluasnya isu negatif di masyarakat,” urai Paulus Tjakrawan, Ketua Umum APROBI. Sosialisasi biodiesel dan sawit  ini merupakan inisiatif APROBI yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Rangkaian kegiatan sosialisasi ini melibatkan asosiasi kelapa sawit lainnya seperti GAPKI, APKASINDO, APOLIN, dan MAKSI yang menjadi narasumber pendamping untuk memberikan penjelasan secara detail atas pertanyaan-pertanyaan peserta yang cukup kritis dalam setiap sesinya.  Sebagai informasi Raimuna Nasional XII dihadiri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berusia antara 16-25 tahun dari seluruh Indonesia dengan total peserta sebanyak 13.549 Pramuka.  Paulus Tjakrawan menjelaskan bahwa penyebaran informasi positif sawit sangat efektif dilakukan di Raimuna Nasional karena mengajak peserta untuk berpikir komprehensif dan konstruktif berkaitan kontribusi sawit maupun biodiesel bagi Indonesia. “Pramuka yang juga bagian generasi milenial perlu mendapatkan informasi yang benar tentang kelapa sawit. Sosialisasi ini mendapatkan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki program promosi sawit,” jelasnya. Rahayu Dwi Mampuni, Koordinator Kegiatan Sosialisasi Biodiesel dan Sawit, menjelaskan bahwa acara ini juga melibatkan enam peserta Pramuka sebagai tutor untuk membantu menyampaikan materi mengenai bahan bakar nabati biodiesel dan juga sawit, kepada peserta Raimuna. “Antusiasme peserta sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini, banyak diantara mereka yang mengharapkan agar kadar pencampuran biodiesel bisa terus dikembangkan setelah mengetahui manfaat positif dari penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel yang ternyata sudah dijalankan sejak lama di Indonesia,” tambahnya.  Awi, Kontingen Raimuna dari Sulawesi Utara mengapresiasi sosialisasi  biodiesel yang memberikan informasi baru terkait penggunaan sawit dalam kehidupan sehari-hari. “Saya baru paham bahwa banyak hal tentang kelapa sawit yang bukan saja  dipakai untuk minyak goreng. Melainkan digunakan untuk produk lain mulai dari bangun tidur sampai tidur  lagi. Manfaat dan pemakaian   sawit banyak sekali untuk kita,” jelasnya.  Humaira Azka Salsabila, Peserta Raimuna Nasional dari Kwarda DKI Jakarta mengakui Kegiatan APROBI di Raimuna Nasional XII pada tahun ini sangat inspiratif untuk mendorong pengembangan dan penerapan biofuel di Indonesia. Dari berbagai diskusi dan presentasi, terlihat betapa kolaborasi antara produsen biofuel menjadi kunci dalam mencapai tujuan berkelanjutan. “Saya berharap adanya kolaborasi yang erat untuk meningkatkan penelitian, inovasi, dan kesadaran terhadap keunggulan biofuel dalam mengurangi dampak negatif lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil,” harapnya. Salah seorang pembicara, Akhmad Indradi, Wasekjen Bidang Penelitian dan Pengembangan Apkasindo, menyatakan sosialisasi biodiesel dan sawit membantu kampanye positif sawit kepada generasi milenial. “Kegiatan Aprobi yang melibatkan petani kelapa sawit sangat penting mendukung kampanye positif kelapa sawit sejak usia dini. Ini kesempatan bagus untuk menyampaikan manfaat sawit juga biodiesel kepada peserta Raimuna Nasional XII,” ujar Akhmad.

https://news.republika.co.id/berita/rzw6bq430/peserta-pramuka-di-raimuna-nasional-mendapatkan-edukasi-tentang-manfaat-biodiesel

 

BERITA BIOFUEL

 

Sawitindonesia.com | Kamis, 24 Agustus 2023

Pertamina Berkomitmen Mengembangkan Bio Refinery

Sebagai BUMN energi, PT Pertamina (Persero) terus mengembangkan inovasi teknologi untuk dekarbonisasi operasional dalam rangka mendukung transisi energi di Indonesia. Komitmen tersebut ditegaskan oleh Senior Vice President Research Technology & Innovation Pertamina, Oki Muraza di sela-sela keikutsertaannya dalam Sustainability Summit B20 yang berlangsung di New Delhi India, 22 – 27 Agustus 2023. Oki Muraza menjelaskan, saat ini, dekarbonisasi operasional Pertamina difokuskan pada pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS/CCS) dan Biofuel. “Pertamina mempunyai inisiatif untuk menerapkan CCS atau CCUS melalui teknologi injeksi CO2 pertama kali di Lapangan Jatibarang, Jawa Barat. Teknologi ini mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui CO2-EOR, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan,” ujar Oki. Selain teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon, Oki menyebut, untuk mendukung transisi energi, Pertamina juga berkomitmen mengembangkan Bio Refinery atau Green Refinery untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. “Kilang-kilang hijau itu mengolah bahan baku terbarukan seperti minyak sawit (RBDPO) hingga bekas minyak goreng (UCO),” tambahnya. Bio Refinery Pertamina yang saat ini telah beroperasi antara lain:

1. Bio Refinery Cilacap dan Bio Refinery Dumai yang memproduksi HVO (Hydrotreated Vegetable Oil);

2. Green Gasoline dan Bio Refinery Plaju dan Bio Refinery Cilacap;

3. Green Diesel di Bio Refinery Dumai; dan

4. Green AvturJ2 di Bio Refinery Cilacap

“Kami juga ingin menerapkan bioetanol, dengan berbagai bahan baku, termasuk dari limbah kelapa sawit seperti Tandan Kosong Kelapa Sawit,” imbuh Oki. Menurutnya, pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik telah berdampak besar pada volatilitas harga energi secara global, kekurangan pasokan, masalah keamanan dan ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan fokus jangka pendek transisi energi bergeser ke ketahanan energi.  “Negara maju fokus pada keberlanjutan, sedangkan negara berkembang lebih fokus pada keamanan dan keterjangkauan energi, karena menjadi katalis pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

https://sawitindonesia.com/pertamina-berkomitmen-mengembangkan-bio-refinery/

 

 

Kontan.co.id | Kamis, 24 Agustus 2023

Cegah Penurunan Devisa, Pemerintah Harus Berjuang di WTO Terkait BMI Biodiesel

Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia  (LPEM FEB UI) Eugenia Mardanugraha mengingatkan, pemerintah harus berjuang keras di Word Trade Organization(WTO) untuk melobi Uni Eropa (UE) terkait pengenaan bea masuk imbalan (BMI) biodiesel. “Lobi tersebut harus dilakukan secara terukur dan berani karena imbas dari kebijakan itu adalah turunnya devisa ekspor Indonesia dan nasib jutaaan petani yang makin terpuruk,” kata Eugenia dalam keterangannya, Rabu (23/8). Menurut Eugenia, perjuangan pada perundingan tingkat internasional di WTO harus terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh kemampuan lobi terbaik. Apalagi, UE telah memberlakukan BMI di kisaran 8%-18% sejak 2019. Pengenaan BMI itu menimbulkan kerugian serius terhadap industri Indonesia, khususnya setelah perekonomian dunia mulai bergerak pascapandemi Covid-19 “Indonesia sendiri menilai proses penyelidikan dan pengenaan BMI tersebut inkonsisten terhadap aturan WTO,” ujar Eugenia. Di sisi lain, Eugenia juga mengingatkan pentingnya meningkatkan produksi sawit di dalam negeri, sehingga harga biodiesel bisa kompetitif setara harga solar. “Ini penting agar kedepan, biodiesel tidak perlu lagi terus menerus disubsidi lagi dari dana yang dikelola oleh BPDPKS,” kata Eugenia. Eugina juga menyarankan pentingnya melakukan diversifikasi penggunaan sawit sebagai bahan bakar di dalam negeri.  “Penciptaaan  biobensin mungkin bisa menjadi alternatif, sehingga dengan mudah kita mengendalikan suplai biodiesel ke UE,” kata Eugenia. Jika ini bisa direalisasikan, kedepan, Indonesia tidak khawatir dengan pembatasan biodiesel ke Eropa karena pasokannya terserap penuh di dalam negeri. Hal lainnya yang diperlukan adalah membangun bursa sawit Indonesia yang mapan.  “Selama ini, bursa sawit hanya sebatas retorika saja dan belum terealisasi. Selama Eropa menguasai pasar  derivatif sawit melalui bursa Roterdam, maka keberhasilan Indonesia untuk mengendalikan perdagangan sawit tidak sepenuhnya berhasil,”kata Eugenia. Seperti diketahui, pada 15 Agustus 2023 lalu, Indonesia telah mengajukan permohonan konsultasi sengketa ke WTO  terkait pengenaan bea masuk imbalan (BMI) biodiesel oleh UE

https://industri.kontan.co.id/news/cegah-penurunan-devisa-pemerintah-harus-berjuang-di-wto-terkait-bmi-biodiesel

 

Kontan.co.id | Kamis, 24 Agustus 2023

Resmi Dibuka, Berikut Sejumlah Agenda Pembahasan ASEAN Energy Business Forum

ASEAN Energy Business Forum (AEBF) resmi dimulai, digelar di Nusa Dua, Bali pada 4 hingga 26 Agustus 2023. Forum yang dipelopori oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) ini diselenggarakan bersamaan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41. Forum ini mempertemukan perwakilan dari industri, pemerintah, dan akademisi untuk membahas isu-isu energi dan lingkungan serta diharapkan dapat menjadi katalisator di sektor energi. ASEAN Energy Business Forum 2023 mengangkat topik Accelerating Energy Connectivity to Achieve Sustainable Growth of ASEAN. Forum ini mendukung visi keketuaan Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat kemajuan ekonomi regional dan global, sehingga membuka jalan bagi pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu isi penting yang disinggung dalam AEBF 2023 adalah transisi energi.  Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, negara ASEAN wajib meningkatkan teknologi, kemampuan, kapasitas, dan keahlian untuk mendukung target transisi energi sekaligus target ASEAN Plan of Action of Energy Cooperation (APAEC). Komitmen ini menjadi pondasi menuju net zero emission (NZE) dan juga menjadi pedoman untuk kebutuhan seperti teknologi, pembiayaan, infrastruktur. Arifin juga mengatakan, selain transisi energi bersih untuk mencapai target NZE, hal yang tak kalah penting dari isu energi adalah ketahanan dan keamanan dan akses. “Pilar-pilar ini akan mempercepat konektivitas energi untuk mencapai pertumbuhan ASEAN yang berkelanjutan,” kata Arifin. Nuki Agya Utama, Direktur Eksekutif ASEAN Centre for Energy (ACE) menilai, upaya untuk mendorong transisi energi menunjukkan kemajuan yang signifikan. ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 dapat menjadi solusi dan penghubung yang krusial, yang memfasilitasi hubungan antara bisnis dan industri energi dengan pemerintah negara-negara anggota ASEAN. Forum ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi diskusi di antara para pemangku kepentingan mengenai isu-isu penting terkait energi. Dengan mempromosikan kerja sama dan kolaborasi, forum ini berusaha untuk mengidentifikasi solusi yang bermanfaat bagi kawasan ASEAN, termasuk kemajuan teknologi, memastikan pasokan energi yang dapat diandalkan, dan mendapatkan wawasan baru di bidang ini. Dalam kesempatan yang sama, Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan infrastruktur interkonektivitas energi di kawasan Asia Tenggara menjadi kunci penting untuk transisi energi dan mencapai ketahanan energi berkelanjutan negara anggota ASEAN melalui energi yang lebih bersih, stabil dan terjangkau. Dia menyebut, pertemuan dengan para pebisnis, mitra dan organisasi internasional yang fokus di bidang energi pada forum AEBF dan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 ini akan mempercepat transisi energi di kawasan ASEAN, yang masing-masing negara memiliki karakteristik sendiri. Saat ini, platform pipa gas trans-ASEAN atau Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) dan jaringan listrik ASEAN (APG) yang sedang berjalan akan mempercepat transisi energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi. Sebelumnya, acara ini dibuka oleh ASEAN Green Transport Rally, meliputi rute dari Jakarta ke Surabaya sebelum mencapai Bali, dan berlangsung dari tanggal 20 Agustus hingga 24 Agustus 2023. Sejumlah armada kendaraan ramah lingkungan berpartisipasi dalam reli ini, termasuk kendaraan berbahan bakar biodiesel, kendaraan listrik, dan kendaraan listrik hibrida.

https://industri.kontan.co.id/news/resmi-dibuka-berikut-sejumlah-agenda-pembahasan-asean-energy-business-forum