Indonesia Motori Era Bensin Sawit

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Gatra.com | Selasa, 2 Februari 2021

Indonesia Motori Era Bensin Sawit

Kalau tak ada kendala, lima tahun lagi, perkebunan kelapa sawit rakyat di 22 provinsi yang ada Indonesia sudah dijejali minimal 158 unit kilang Biohidrokarbon. Kilang penghasil bensin super dengan kadar Oktan 110. Sangking tingginya, bensin super ini disebut bisa jadi minyak pesawat terbang. Hadirnya kilang Biohidrokarbon ini disebut akan membikin kocek para petani kelapa sawit akan semakin membengkak. Soalnya petani tidak akan kesulitan lagi mengantar Tandan Buah Segar (TBS) ke pabrik. Penyebabnya itu tadi, pabrik sudah dekat. Ini persis seperti yang tertulis dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Di butir 199 disebut “Pengembangan Teknologi IVO dan Bensin Sawit dengan Katalis Merah Putih yang terintegrasi dengan kebun sawit rakyat”. Selain hemat trasportasi, harga TBS juga bakal lebih tinggi lantaran biaya pengolahan TBS di pabrik Biohidrokarbon itu lebih murah ketimbang di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) konvensional. “Kalau misalnya di PKS konvensional biaya olah TBS Rp153 perkilogram, di kilang biohidrokarbon hanya sekitar Rp95-Rp110 perkilogram,” cerita Ketua Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia, Sahat Sinaga saat berbincang dengan Gatra.com, Selasa (2/2). Memang kata ayah tiga anak ini, yang diolah oleh kilang Biohidrokarbon itu bukan Crude Palm Oil (CPO) biasa, tapi sudah CPO Plus alias Industry Vegetable Oil (IVO).

Bagi Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), DR. Tungkot Sipayung, inovasi bensin super ini akan menjadi sejarah baru dalam energi terbarukan dunia yang ditorehkan Indonesia. Inovasi ini akan membikin impor BBM, khususnya bensin akan menukik, sebisa mungkin tajam. “Dari data Kementerian ESDM, konsumsi bensin di Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 masih sekitar 30 juta kilo liter (kl), tapi 2019 sudah 35 juta kl. Kalau 50 persen saja bensin fosil diganti dengan bensin sawit, maka impor BBM kita akan sangat hemat,” katanya kepada Gatra.com, Selasa 92/2). Yang membikin Tungkot semakin senang adalah, untuk penyelamatan lingkungan, bensin sawit jauh lebih baik ketimbang bensin fosil. “Kalau bensin fosil, itu menghasilkan polusi sulfur dan emisi gas sekitar 90 gram CO2/ MJ, sementara bensin sawit tidak menghasilkan polusi sulfur. Emisinya pun sekitar 60 persen lebih rendah ketimbang bensin fosil,” ujar lelaki 55 tahun ini. Dalam pengolahannya kata Tungkot, IVO beda dengan CPO yang menuntut TBS tidak boleh Asam Lemak Bebas (ALB) nya di atas 3 persen. “IVO ini justru tidak mempersoalkan berapapun ALB nya. Semakin matang buah, semakin besar kandungan minyaknya, justru semakin bagus untuk bensin sawit,” katanya. Oleh ALB yang tak jadi persoalan itu kata Tungkot, menjadi keuntungan besar bagi petani yang selama ini menanggung beban biaya angkut TBS yang besar ke PKS, risiko mutu TBS rendah (ALB lebih dari 3 persen) dan menghadapi broker TBS. “Pabrik-pabrik IVO secara bertahap akan terbangun di setiap daerah sentra sawit dan setiap pabrik IVO terhubung langsung dengan Depo-depo Pertamina di setiap propinsi. Dengan model seperti ini, konsumen BBM diuntungkan lantaran adanya penghematan biaya angkut pengadaan maupun distribusi BBM,” Tungkot mengurai. Pilot project IVO yang berujung pada kilang Biohidrokarbon ini kata Tungkot sudah dibuat sejak 2 tahun lalu. Sebentar lagi di Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) sudah akan diresmikan. Lalu pabrik katalis merah putih yang merubah minyak sawit menjadi bensin sawit sedang dibangun di Cikampek, Jawa Barat (Jabar). “Secara keseluruhan semua sudah on the right track menuju era bensin sawit,” katanya. Nah, bensin sawit ini ujar Tungkot jelas menjadi solusi strategis bagi kebun sawit rakyat. Lantaran itu, petani sawit dan asosiasi petani sawit musti menjadi bagian terdepan mengawal kebijakan Presiden Jokowi ini. “Jutaan petani sawit berharap bensin sawit itu terealisasi, tapi jutaan orang juga mencoba menghadang kebijakan itu,” tegasnya.

https://www.gatra.com/detail/news/502680/info-sawit/indonesia-motori-era-bensin-sawit-

Kumparan.com | Selasa, 2 Februari 2021

Bensin Sawit di Muba Diyakini Ramah Lingkungan

Pememerintah Kabupaten Musi Banyuasian (Muba) memastikan akan mendukung Program Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan mendeklarasikan Muba Sustainable Palm Oil Initaiatif (MSPOI). Sehingga, program bensin kelapa sawit diyakini ramah lingkungan, bersih dan berkadilan.  Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerding mengatakan, salah satu dukungan itu dilakukan dengan mencegah deforestasi melalui moratorium izin baru dan peningkatan produktivitas dengan replanting. Selain itu, pendekatan lanscape dalam satu kesatuan kawasan yang saling mempengaruhi dan memperhatikan area-area dengan nilai konservasi tinggi.  “Program ini dilakukan untuk kesejahteraan petani sawit rakyat dan mewujudkan energi baru terbarukan yang berkelanjutan. Program ini bukan hanya mimpi, namun sudah dirintis dan segara dilakukan produksi,” kata Dodi, saat menerima audiensi Jajaran Koalisi Clean Biofuel For All, Selasa (2/2).  Dodi bilang, keseriusan mewujudkan energi terbarukan biofuel ini telah dilakukannya melalui kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS).

Program ini tidak berkebun di lahan gambut melalui moratorium izin kebun di lahan gambut dan restorasi lahan gambut dengan rewetting, revegetation, revetalisasion bersama BRG dan KLHK. Selai itu  mencegah exploitasi tenaga kerja anak dibawah umur dan perempuan melalui sosialisasi kepada pekebun dan perusahaan-perusahan dan pemantauan berkala. “Kami juga membangun area sumber komoditi tersertifikasi dengan keterlacakan kebun dan produksi serta mendorong penggunaan pupuk alami dan mengurangi residu pupuk,” katanya.  Pabrik juga mendekati ke rantai pasok sehingga meningkatkan pendapatan petani dengan pengurangan biaya transportasi dan mengurangi emisi kendaraan dengan jarak tempuh yang pendek. Koalisi Clean Biofuel For All, Direktur Perkumpulan Lingkaran Hijau Hadi Jatmiko mengatakan, pihaknya apresiasi rencana Pemkab Muba terutama pada pembenahan hulu dalam pengembangan produk sawit jadi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan. “Hal ini tentunya inovasi dan terobosan yang bagus, kami menawarkan diri  berkolaborasi dengan Pemkab Muba dalam kampanye program dan ikut mensosialisasikan,” katanya.  Koalisi clean biofuel for all adalah koalisi yang terdiri dari 10 organisasi kemasyarakatan dan organisasi non pemerintah (NGO) baik yang berada di tingkat lokal, nasional dan internasional yang mengkampanyekan pentingnya energi (bieoful) yang bersih, tidak merusak lingkungan dan memberikan keadilan bagi masyarakat.

https://kumparan.com/urbanid/bensin-sawit-di-muba-diyakini-ramah-lingkungan-1v6C5AgJfyx/full

Infosawit.com | Selasa, 2 Februari 2021

Harga TBS Sawit Riau Periode 03-09 Februari 2021 Naik Rp 19,45/kg

Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Riau merujuk surat Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Riau No. 05 periode  03 s/d  09 Februari 2021, telah menyepakati harga sawit umur 10 – 20 tahun naik Rp 19,45/Kg menjadi Rp 2.137,04/Kg. Berikut harga sawit Riau berdasarkan penelusuran InfoSAWIT, sawit umur 3 tahun Rp 1.592,11Kg; sawit umur 4 tahun Rp 1.718,20/Kg; sawit umur 5 tahun Rp 1.871,01/Kg; sawit umur 6 tahun Rp 1.915,04/Kg; sawit umur 7 tahun Rp 1.989,66/Kg; sawit umur 8 tahun Rp 2.043,80/Kg. Sementara sawit umur 9 tahun Rp 2.089,79/Kg dan sawit umur 10-20 tahun Rp 2.137,04/Kg, sawit umur 21 tahun Rp 2.050,00/Kg, dan sawit umur 22 tahun Rp 2.040,14/Kg, sawit umur 23 tahun Rp 2.031,93/Kg, sawit umur 24 tahun Rp 1.949,81/Kg dan sawit umur 25 tahun Rp 1.904,64/Kg. Dimana harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 9.240,16/Kg dan harga Kernel Rp 7.116,20/Kg dengan indeks K 88,87%.

https://www.infosawit.com/news/10586/harga-tbs-sawit-riau-periode-03-09-februari-2021-naik-rp-19-45-kg

Bisnis.com | Selasa, 2 Februari 2021

Prospek Cerah Menanti Saham CPO, Bagaimana Rekomendasinya?

Kinerja mayoritas saham produsen CPO tampak tidak bertenaga, kendati prospek cerah diyakini masih membayangi saham dalam jangka pendek. Kinerja lesu itu tercermin dari indeks Jakagri yang terkoreksi 5,84 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Kinerja itu menjadi salah satu yang terlemah di Bursa Efek Indonesia ketika mayoritas indeks berhasil mencatatkan return positif. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan bahwa secara teknikal, sesungguhnya indeks Jakagri masih berada dalam posisi uptrend. “Harga CPO sendiri masih pada tren kenaikannya sehingga masih terdapat peluang juga untuk saham-saham emiten CPO untuk kembali menguat,” ujar Hendriko kepada Bisnis, Selasa (2/2/2021). Selain itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan bahwa prospek saham CPO masih menarik seiring dengan harga CPO yang juga cenderung bertahan di level 3.000 ringgit per ton. Level tersebut merupakan level tertinggi CPO dalam beberapa tahun terakhir sehingga kinerja keuangan emiten produsen CPO pun diyakini semakin moncer pada tahun ini. Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2020. mayoritas emiten perkebunan tercatat masih mampu mencetak pertumbuhan laba impresif pada kuartal III/2020 didukung kenaikan harga CPO. Emiten perkebunan Grup Astra, AALI contohnya, berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk hingga 420,5 persen menjadi Rp578,69 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp111,18 miliar.

Selain itu, mayoritas emiten perkebunan juga berhasil mempertahankan tingkat margin laba bersih atau net profit margin (NPM) di tengah banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19. Bahkan, emiten perkebunan milik Grup Saratoga dan Sandiaga Uno, PT Provident Agro Tbk. (PALM) berhasil mencatatkan NPM hingga tiga digit, menjadi 126,38 persen. “Apalagi konsumsi juga sudah mulai naik, dan jelang Imlek umumnya akan berpengaruh sebagai sentimen karena penggunaan minyak goreng untuk perayaan,” ujar Chris kepada Bisnis, Selasa (2/2/2021). Belum lagi, terdapat ancaman produksi CPO yang menurun akibat pandemi Covid-19 yang membatasi kerja di kebun. Dengan demikian, harga berpotensi bertahan di level tinggi. Chris menilai LSIP dan AALI menjadi saham yang paling menarik untuk dicermati di antara saham CPO lainnya. LSIP direkomendasikan untuk diakumulasi dengan buy on weakness di kisaran Rp1.200 dengan target price Rp1.400-Rp1.500, sedangkan AALI akumulasi beli di kisaran Rp10.000 dengan target price Rp13.000-Rp14.000. Di sisi lain, sejumlah emiten perkebunan siap menyongsong tahun ini dengan memasang mode lebih ekspansif. Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan bahwa perseroan menargetkan capital expenditure (capex) pada 2021 senilai Rp1 triliun yang akan berasal dari kantong internal dan pinjaman. “Capex akan digunakan untuk menyelesaikan dua pabrik kelapa sawit atau PKS yang akan rampung tahun ini dan ada penambahan pembangunan pabrik Bio-CNG baru,” ujar Jenti. Emiten berkode efek DSNG itu juga menargetkan pertumbuhan produksi tahun ini naik 10 persen dari total realisasi produksi 2020. Sementara itu, SVP Communications and Public Affair Astra Agro Lestari Tofan Mahdi mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan capex pada 2021 di kisaran Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun yang akan dievaluasi secara berkala setiap 3 bulan. “Sebagian besar capex tersebut akan digunakan untuk perawatan tanaman muda, replanting, infrastruktur, dan fasilitas non kebun,” ujar Tofan.

https://market.bisnis.com/read/20210202/189/1351376/prospek-cerah-menanti-saham-cpo-bagaimana-rekomendasinya

Beritasatu.com | Selasa, 2 Februari 2021

Restrukturisasi Anak Usaha, Dharma Satya Nusantara Alihkan Saham Kepemilikan

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) telah mengalihkan kepemilikan sahamnya di anak usaha. Adapun tujuan dari transaksi ini adalah untuk merestrukturisasi usaha entitas anak. Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (2/2/2021), perseroan telah mengalihkan kepemilikan sahamnya sebanyak 549.900 lembar saham di PT Nusa Buana Lestari (NBL) kepada PT Dharma Inti Investama (DII). Kemudian, PT Krishna Kapital Investama (KKI) juga mengalihkan kepemilikan sahamnya sebanyak 100 saham di NBL kepada anak usaha perseroan yakni PT Cahaya Utama Nusantara (CUN). Dengan dilakukannya aksi korporasi tersebut, kini pemegang saham NBL berubah menjadi DII sebesar 99,98% dan CUN sebesar 0,02%. Untuk diketahui, KKI merupakan perusahaan terafiliasi dan salah satu pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 14,63% atau 1,55 miliar lembar saham. Sementara itu, DII dan CUN merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan 99,99% dan 99,83%. Sementara itu, sebelum dilakukan aksi korporasi tersebut, NBL merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,98%. “Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi. Aksi korporasi tersebut juga akan mempengaruhi pengembangan yang dilakukan entitas anak di masa mendatang menjadi lebih terstruktur,” ujar manajemen perseroan. Sebelumnya, perseroan akan membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) dan direncanakan akan selesai akhir tahun ini. Kedua PKS ini akan menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan, PKS akan dibangun di Muara Wahau Kutai Timur Kalimantan Timur yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam. PKS juga akan dibangun di Nangabulik, Kalimantan Tengah yang memiliki kapasitas 45 ton per jam. “Penyelesaian pembangunan PKS diharapkan selesai pada akhir tahun 2021, sehingga menambah kapasitas PKS menjadi 675 ton per jam. PKS di Kaltim prosesnya sudah mencapai 60% dan Kalteng mencapai 80%,” ujar dia. Untuk diketahui, kedua PKS perseroan tersebut baru akan commisioning pada semester II-2021 dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun 2021. Adapun untuk melancarkan rencana bisnis ini, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan di tahun ini menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO) meningkat 10%. Adapun untuk mencapai target ini perseroan akan meningkatkan produktivitas kebun perseroan dengan bertambahnya kebun menghasilkan. “Selain itu, efek El Nino juga sudah lewat,” ujar dia.

https://www.beritasatu.com/ekonomi/727241/restrukturisasi-anak-usaha-dharma-satya-nusantara-alihkan-saham-kepemilikan

Kontan.co.id | Selasa, 2 Februari 2021

Pertamina beberkan rencana jangka panjang green transition pada 2035, ini strateginya

PT Pertamina (Persero) kembali membeberkan strateginya dalam menghadapi transisi energi global dengan menjalankan inisiatif strategis untuk pengembangan green energy sekaligus mendukung target pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan. Mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Pertamina dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) menetapkan program green transition pada 2035. Saat ini, penurunan permintaan minyak dunia telah mencapai 35%, dan diperkirakan pada tahun 2035 akan menjadi 24%. Sebaliknya, kebutuhan energi bergeser ke renewable energy yang meningkat hingga 30%.  Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan langkah dan inisiatif strategis yang dilakukan Pertamina saat ini sejalan dengan agenda perusahaan minyak dan gas dunia.  Seluruh perusahaan energi global bergerak untuk mengantisipasi tren penurunan permintaan minyak yang cukup tajam dan akan terjadi di masa depan. Permintaan dan konsumsi minyak dunia diperkirakan akan turun dari 110 juta barel per hari menjadi sekitar 65 juta barel-73 juta barel per hari. “Dengan dasar ini, Pertamina melakukan transisi dengan perubahan global. Kami melihat bagaimana  international oil company lain juga merespons ini. Intinya agenda untuk menurunkan gas rumah kaca, carbon emission, ini menjadi agenda dari seluruh oil company di seluruh dunia,” kata Nicke lewat keterangan tertulis, Selasa (2/2).  Agenda strategi yang pertama mengembangkan energi listrik dengan monetisasi aset panas bumi melalui Independent Power Producer (IPP) untuk mengembangkan 1,3 GW proyek panas bumi serta IPP berbasis surya di area dengan iradiasi matahari tinggi dan menjalin kemitraan strategis untuk pembuatan sel surya.  Namun, dalam jangka pendek akan fokus dalam penerapan Solar PV di lingkungan Pertamina Group melalui sinergi antara subholding dan captive market di BUMN.  Kedua, adalah mengoptimalkan penggunaan energi ramah lingkungan untuk mobilitas di sektor transportasi dengan mendukung pemerintah melaksanakan mandatori Biodiesel 30 persen (B30), Green Refinery, dan Co Processing CPO. Pertamina juga menyiapkan produksi baterai melalui kemitraan dengan penyedia teknologi baterai dan BUMN serta menyediakan infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik (E2W dan E4W). “Inisiatif kita melakukan transisi dari fossil fuel ke bio energy ini dapat menurunkan gas rumah kaca. Dari hasil studi, ini bisa menurunkan gas karbon monoksida maupun emisi dari gas hidrokarbon antara 20 hingga 50% emisi ,” tambah Nicke. Sedangkan agenda ketiga, mengupayakan bahan bakar dengan optimalisasi sumber energi lain yang tersedia di dalam negeri, salah satunya dengan melakukan gasifikasi batubara kadar rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk subtitusi LPG dalam rangka mengurangi impor dan menghasilkan energi yang lebih bersih. Dalam masa transisi, Pertamina mengembangkan sejumlah proyek gas sebagai energi transisi antara fuel dan new renewable energy.  Untuk gas, menurut Nicke, Pertamina mengembangkan gas untuk transportasi, household yang target yang ditetapkan pemerintah membangun 30 juta jaringan gas (city gas) di tahun 2050. Porsi terbesar yang diharapkan tumbuh adalah gas untuk industri.  Oleh karena itu, syarat penting untuk meningkatkan pemanfaatan gas yakni mengembangkan teknologi-teknologi hilirisasi gas. Diperkirakan kebutuhan gas akan mencapai 10,5 BSCFD di tahun 2050, yang porsinya adalah 92% dari konsumsi gas nasional. “Pemanfaatan gas mempunyai posisi yang penting saat ini, karena gas merupakan sumber energi transisi yang menjadi jembatan antara conventional energy dan renewable energy,” pungkas Nicke.https://industri.kontan.co.id/news/pertamina-beberkan-rencana-jangka-panjang-green-transition-pada-2035-ini-strateginya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *