Mandatory Bidoiesel Kerek Harga CPO ke Rekor Tertinggi

| Berita
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Kontan.co.id | Jum’at, 21 Januari 2022

Mandatory Bidoiesel Kerek Harga CPO ke Rekor Tertinggi

Harga crude palm oil (CPO) kembali sentuh rekor tertinggi. Sentimen uji coba Biodiesel 40 (B40) awal Februari mendatang jadi penyokong harga minyak sawit ini. Mengutip Bloomberg, harga CPO di Malaysia Derivaties Exchange kotrak pengiriman Aril 2022 sentuh harga tertinggi lebih dari lima tahun di RM 5.193 per ton. Dalam sepekan harga CPO naik 4,11%. Ibrahim Assuaibi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan harga CPO terangkat karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai persiapan uji coba B40 di Februari 2022. Ibrahim menilai uji coba tersebut akan banyak menyerap pasokan CPO sehingga ada potensi Indonesia membatasi ekspor CPO. Research & Development ICDX Yoga Girta juga mengatakan, tren pergerakan CPO yang naik masih terjadi karena efek pasca Indonesia mengumumkan kebijakan pembatasan ekspor dalam upaya pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri. “Sentimen ini masih berlanjut karena baru akan efektif berlaku pada 24 Januari,” kata Yoga. Sementara, persoalan produksi juga masih memberikan katalis positif bagi harga CPO. Ibrahim mengamati ekspor CPO dari Malaysia sejak 1-15 Januari menurun 32%-45%. Penyebabnya, di Malaysia terjadi kekurangan tenaga kerja yang berkepanjangan sejak pandemi Covid-19 muncul. “Tenaga kerja asing masih kurang untuk kembali bekerja memproduksi CPO ditambah produksi menurun karena badai La Nina,” kata Ibrahim, Kamis (20/1). Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia juga turut mengangkat naik harga komoditas termasuk CPO. Ibrahim melihat respon AS mengultimatum Rusia menambah ketegangan yang membuat dollar AS melemah sementara harga komoditas naik. Dengan melihat katalis yang ada saat ini, Yoga memproyeksikan besar kemungkinan harga CPO masih bertahan di atas RM 5.000 setidaknya hingga kuartal I-2022. Ibrahim juga optimistis tren kenaikan harga CPO akan berlanjut hingga kuartal I-2021. Namun, di kuartal selanjutnya Ibrahim memproyeksikan harga diproyeksikan menurun ke RM 4.000 hingga akhir tahun ini. “Saat harga sudah melonjak secara teknikal harga akan melandai, dan kenaikan harga saat ini tidak menjadi alasan bagi pelaku pasar untuk investasi jangka panjang,” kata Ibrahim. Sedangkan, Yoga memproyeksikan pergerakan harga CPO di tahun ini masih berpotensi menguat. “Indonesia dan Malaysia kompak akan menerapkan program mandatory biodiesel lanjutan di tahun ini yang dapat memperketat pasokan di pasar global,” kata Yoga. Sementara, sentimen negatif yang berpotensi menekan harga CPO kekurangan tenaga kerja di Malaysia dan bila mandatory biodiesel ditunda.

https://investasi.kontan.co.id/news/mandatory-bidoiesel-kerek-harga-cpo-ke-rekor-tertinggi?page=all

Kumparan.com | Jum’at, 21 Januari 2022

Manfaat Biodiesel, Lindungi Lingkungan hingga Menghemat Devisa

Manfaat biodiesel di Indonesia sangat besar. Biodiesel bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan, namun turut menghemat devisa negara. Biodiesel juga merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil. Dilansir dari Kementerian ESDM, biodiesel adalah bahan bakar nabati untuk aplikasi pada mesin atau motor diesel berupa ester metil asal lemak (fatty acid methyl ester/FAME) yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dilansir dari BPPT/BRIN, biodiesel adalah bahan bakar nabati yang memiliki sifat fisis yang sama seperti dengan minyak solar sehingga dapat digunakan untuk pengganti bahan bakar pengganti untuk kendaraan bermesin diesel. Biodiesel mudah digunakan, dapat diuraikan secara alami dan tidak beracun. Bahan baku yang melimpah di Indonesia membuat pemerintah meluncurkan Program Mandatori Biodiesel. Program ini berhasil mengenalkan penggunaan biodiesel dengan kadar 30% hingga 100%. Lalu apa saja manfaatnya ? Berikut ini adalah manfaat biodiesel di Indonesia

Manfaat Biodiesel di Indonesia

Penggunaan biodiesel di Indonesia kini sedang digencarkan oleh pemerintah. Alasannya dalam rangka pemanfaatan kelapa sawit yang melimpah di Indonesia. Bahan baku biodiesel di Indonesia mayoritas didapatkan dari produk kelapa sawit berupa CPO (Crude Palm Oil). Dilansir dari BPPT/BRIN, Penggunaan B30 menurunkan emisi rata-rata CO 25.35%, NOx + THC 10.82%, Partikulat 42.02%, dan opasitas 23.5% dibandingkan dengan solar biasa. Kadar sulfur B30 juga lebih rendah dibandingkan dengan solar, sehingga kandungan Sox pada pembuangan emisi juga lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa biodiesel merupakan bahan bakar ramah lingkungan. Dengan menggunakan biodiesel, Pemerintah Indonesia dianggap telah berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Mayoritas gas emisi rumah kaca dihasilkan dari transportasi, sehingga biodiesel memegang peranan penting dalam mengurangi gas emisi rumah kaca di Indonesia. Dilansir dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), biodiesel berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia sebanyak 224,6 juta ton selama tahun 2020. Saat ini, terdapat beberapa sektor yang telah menggunakan biodiesel sebagai bahan bakarnya. Berdasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri No. 12 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain, beberapa sektor di Indonesia wajib menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar penggeraknya. Sektor-sektor tersebut antara lain:

· Usaha mikro

· Usaha perikanan

· Usaha pertanian

· Transportasi dan pelayanan umum/PSO (Public Service Obligation)

· Transportasi non PSO

· Pembangkit listrik

· Industri

· Komersial

Dengan mewajibkan sektor-sektor tersebut, Indonesia berhasil menghemat devisa negara. Dikutip dari laman resmi Pertamina, penggunaan biodiesel B30 berhasil menghemat devisa negara sebesar Rp 63 Triliun. Penghematan devisa tersebut dapat diartikan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui pengurangan impor solar. Dikutip dari Pertamina, pengunaan biodiesel B30 dapat meningkatkan performa mesin. FAME yang terdapat pada B30 bersifat detergency yakni mampu membersihkan mesin kendaraan maupun industri dengan lebih baik. Meskipun penggunaannya lebih boros, namun tenaga yang dihasilkan masih optimal.

https://kumparan.com/info-otomotif/manfaat-biodiesel-lindungi-lingkungan-hingga-menghemat-devisa-1xL3i8rqC7v/full

Harian Kontan | Jum’at, 21 Januari 2022

Harga CPO Capai Rekor Baru Terdorong Program Biodiesel

Harga minyak sawit mentah alias ciiide Palm Oil (CPO) kembali menyentuh rekor tertinggi. Harga CPO kontrak pengiriman April 2022 di Malaysia Derivatives Exchange menyentuh harga tertinggi lebih dari lima tahun di RM 5.193 per ton. Ibrahim Assuaibi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan harga CPO terangkat karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, mengumumkan memulai persiapan ujicoba program B40 di Februari nanti. Ibrahim menilai ujicoba ini akan banyak menyerap pasokan CPO, sehingga ada potensi Indonesia akan membatasi ekspor CPO. Research Development ICDX Yoga Girta juga mengamini harga CPO bergerak dalam tren naik lantaran kebijakan pemerintah Indonesia. Ia juga menyebut, kebijakan pembatasan ekspor dalam upaya pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri ikut membuat harga CPO melesat. “Sentimen ini masih berlanjut karena baru akan efektif berlaku pada 24 Januari nanti,” kata Yoga. Maklum saja, di saat yang sama, produksi CPO global masih terbatas. Ibrahim menuturkan, ekspor CPO dari Malaysia di periode 1-15 Januari mengalami penurunan hingga 32%-45%. Penyebabnya, di Malaysia terjadi kekurangan tenaga kerja yang berkepanjangan sejak pandemi Covid-19 muncul. \’Tenaga kerja asing masih kurang dan belum kembali bekerja memproduksi CPO, ditambah produksi juga menurun karena badai La Nina,” kata Ibrahim, Kamis (20/1). Di sisi Iain, ada ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia. Sentimen ini juga turut mengangkat naik harga komoditas, termasuk CPO. Ibrahim melihat, respons AS mengeluarkan ultimatum bagi Rusia menambah ketegangan, sehingga membuat dollar AS melemah. Otomatis, harga komoditas juga naik. Dengan melihat katalis yang ada saat ini, Yoga memperkirakan besar kemungkinan harga CPO masih bertahan di atas RM 5.000 per lon setidaknya hingga kuartal 1-2022. Ibrahim juga optimistis tren ke- naikan harga CPO akan berlanjut hingga kuartal 1-2021.” Namun, di kuartal selanjutnya, Ibrahim memperkirakan harga komoditas perkebunan ini akan menurun menjadi kisaran RM 4.000 hingga akhir tahun ini. “Saat lonjakan sudah tinggi, secara teknikal harga akan melandai, sehingga kenaikan harga saat ini tidak menjadi alasan bagi pelaku pasar untuk investasi jangka panjang,” kata Ibrahim. Sedangkan Yoga memprediksi harga CPO tahun ini masih berpotensi menguat. “Indonesia dan Malaysia kompak akan menerapkan program mandatory biodiesel lanjutan di tahun ini, yang dapat memperketat pasokan di pasar global,” kata Yoga. Sementara, sentimen negatif yang berpotensi menekan harga CPO adalah bila mandatory biodiesel ditunda.