Ini Penyebab Tewasnya 3 Pekerja Pabrik Bioetanol di Mojokerto
Detik | Selasa, 14 April 2020
Tiga pekerja pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto tewas saat membersihkan kolam pengendapan (presettling). Para korban tewas akibat tenggelam di lumpur karena pingsan setelah diduga keracunan gas di dalam kolam tersebut. Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Sodik Efendi mengatakan, ketiga korban tewas karena tenggelam di dalam lumpur campuran spentwash dan yeast (ragi). Lumpur tersebut berada di kolam pengendapan yang akan dibersihkan oleh para korban. Hal itu berdasarkan keterangan sementara dari tim kedokteran Forensik yang mengautopsi jenazah ketiga korban di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (12/4). Menurut dia, kolam pengendapan di PT Enero mempunyai luas sekitar 4×10 meter persegi. Kedalaman lumpur di dasar kolam sekitar 60-80 cm. “Untuk sementara hasil autopsi yang disampaikan secara lisan ke kami, ketiga korban meninggal karena tenggelam di dalam lumpur. Mereka menghirup gas di dalam kolam, lalu pingsan dan tenggelam di lumpur,” kata Sodik saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (14/4/2020).
Tiga pekerja PT Enero yang tewas dalam kecelakaan kerja pada Sabtu (11/4) pagi yaitu Beni Trio Sucahyo (30), warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, serta Bayu Adi Nugraha (30) dan Rudik (45), keduanya warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Penyelidikan kasus kecelakaan kerja di PT Enero ini, lanjut Sodik, juga melibatkan Tim Labfor Polda dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim. Menurut dia, tim telah mengambil sampel gas di dalam kolam pengendapan tempat ketiga pekerja pabrik bioetanol itu tewas. Sampel gas diambil di tiga titik di dalam kolam pengendapan menggunakan alat khusus. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel gas oleh Tim Labfor akan dicocokkan dengan DLH Jatim. “Tujuannya untuk memeriksa kandungan gas di kolam yang dihirup para korban,” terangnya. Kecelakaan kerja terjadi di pabrik bioetanol PT Enero pada Sabtu (11/4) pagi. Saat kejadian, terdapat 5 pekerja di kolam pengendapan berisi lumpur campuran spentwash dan yeast. Salah seorang pekerja merupakan Kepala Satuan Keamanan PT Mochamad Jainun (45), warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Jainun hanya mendampingi 4 pekerja membersihkan kolam. Sekitar pukul 08.30 WIB, 3 pekerja yang sedang membersihkan kolam pengendapan mendadak tumbang. Seorang pekerja lainnya Choirul Hidayat (28), warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg berhasil selamat karena lari setelah mencium bau menyengat. Sementara Jainun jatuh setelah terkena semburan gas di lokasi. Saat itu dia akan membantu tiga korban yang diduga kuat keracunan gas. Dia dan Choirul berhasil selamat. Sedangkan 3 rekan kerjanya dinyatakan tewas saat dibawa ke RSUD RA Basuni, Gedeg, Mojokerto.