Limbah Biomassa Jadi Langkah Strategis Menuju Ekonomi Sirkular

Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar pengelolaan limbah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang pesat. Namun, di balik gunungan limbah tersebut, tersimpan potensi ekonomi sirkular yang luar biasa, terutama dari limbah biomassa kelapa sawit yang melimpah. Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bapak Nugroho Adi Sasongko, mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mengeksplorasi dan mengidentifikasi sinergi riset konkret guna mengelola dan memanfaatkan limbah biomassa secara berkelanjutan.
Komitmen Penuh BRIN untuk Biomassa
Dalam seminar daring bertajuk Sustainable Waste Valorization and Economic Feasibility yang diselenggarakan pada Selasa (29/4), Bapak Nugroho menegaskan komitmen BRIN untuk membuka diri terhadap peluang riset kolaboratif di bidang pemanfaatan limbah. Beliau menyambut baik setiap inisiatif yang dapat menghasilkan dampak positif dan manfaat timbal balik bagi semua pihak.
Potensi pemanfaatan biomassa kelapa sawit sangatlah besar. Bapak Nugroho mencontohkan, tandan buah segar (TBS) dapat diolah menjadi mulsa yang bermanfaat bagi pertanian. Sementara itu, serat dan cangkang inti sawit memiliki potensi untuk diubah menjadi sumber energi listrik dan uap. Pemanfaatan limbah ini tidak hanya menjawab permasalahan lingkungan akibat tumpukan sampah. Tetapi juga membuka lebar peluang bagi pembangunan ekonomi, inovasi teknologi, dan manfaat sosial yang signifikan.
Senada dengan hal tersebut, Penanggung Jawab Proyek Penelitian dari Center for Institutional Innovation – National Institute of Green Technology (NIGT) Korea, Bapak Lee Donmin, menyampaikan antusiasmenya terhadap potensi kerja sama di bidang kesehatan dan ekonomi. Beliau berharap seminar ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman bersama mengenai cara memanfaatkan sumber daya secara lebih optimal. “Dengan dukungan pemerintah dan peneliti dari dua negara, saya berharap seminar ini dapat membantu menyebarkan pemahaman kita dalam pemanfaatan biomassa,” ujar Bapak Lee.
Direktur Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Universitas Lampung, Prof. Udin Hasanudin, memaparkan lebih detail mengenai valorisasi limbah biomassa berkelanjutan di industri kelapa sawit. Beliau menjelaskan alur produksi kelapa sawit. Mulai dari TBS di perkebunan hingga menghasilkan Minyak Sawit Mentah (CPO) dan Minyak Inti Sawit (PKO) di pabrik. Dari proses ini, dihasilkan berbagai jenis limbah biomassa seperti serat dan cangkang yang memiliki nilai guna tinggi. “Limbah ini dapat dipilih untuk dimanfaatkan sebagai energi, pakan, atau bahkan makanan,” jelas Prof. Udin.
Potensi Besar Limbah Berkelanjutan
Perekayasa Ahli Madya PRSPBPDH BRIN, Bapak Dudi Iskandar, menambahkan perspektif mengenai pemanfaatan limbah berkelanjutan secara umum. Merujuk pada berbagai data, beliau mengungkapkan bahwa volume limbah di Indonesia sangat tinggi, sebanding dengan jumlah penduduk dan tingkat urbanisasi. Kondisi ini diperkirakan akan terus meningkatkan volume limbah di berbagai sektor. Jenis limbah terbesar saat ini adalah limbah makanan. Kemudian diikuti oleh limbah konstruksi dan pembongkaran, tekstil, plastik, baterai bekas, dan limbah elektronik. “Jenis-jenis limbah ini perlu menjadi perhatian jika di masa depan kita ingin melakukan kolaborasi,” tegas Bapak Dudi.
Dari sudut pandang valorisasi, Bapak Dudi menekankan potensi besar pendekatan ekonomi sirkular dalam mengurangi dan mengelola limbah. Limbah dimanfaatkan agar menjadi sumber daya yang bermanfaat dan bernilai ekonomi lebih tinggi. Pemerintah sendiri menargetkan pengelolaan limbah 100% pada tahun 2029. “Ini merupakan peluang yang sangat baik jika kita memiliki kolaborasi dengan Korea (Energetic Korea) yang bisa membantu mengembangkan riset dan teknologi bersama untuk menangani permasalahan pengelolaan limbah di Indonesia,” pungkas Bapak Dudi. Beliau menyampaikan harapan akan sinergi internasional dalam mewujudkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan menguntungkan.