Pemerintah Uji Coba Bikin Bensin dari Minyak Sawit untuk Kendaraan

| News
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Inews.id | Selasa, 25 Januari 2022

Pemerintah Uji Coba Bikin Bensin dari Minyak Sawit untuk Kendaraan

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri atau bensa skala demo plant untuk kendaraan bermotor. Bensa berkualitas tinggi ini akan menjadi parameter penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED). Pemerintah berencana bisa memproduksi bensa berkapasitas 238,5 kiloliter (kl) per hari yang akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. “Saya berkesempatan melihat langsung proses dari crude palm oil (CPO) ke bensin, ide ini sudah lama diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung, Profesor Subagjo dan teman-teman, dan kemudian dua tahun yang lalu kita dorong supaya bisa di-scale up dari hasil skala laboratoriumnya,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan, dikutip Kamis (27/1/2022). Dia menjelaskan, skala pilot plant berkapasitas 1.000 liter umpan per hari itu sudah bisa menghasilkan bahan bakar bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115 atau bahan bakar berkualitas tinggi. Produk bensa yang menghasilkan energi berkualitas tinggi sesuai dengan tuntutan zaman, di mana masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi ramah lingkungan. Arifin menuturkan, tuntutan ke depan memang harus menggunakan energi yang bersih atau terbarukan. “Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakanya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif,” ujarnya. Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang terus didorong pengembangannya oleh pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor BBM maupun LPG, yang membebani keuangan negara. “Kita punya batu bara, sawit dari hasil perkebunan. Kita upayakan untuk bisa ditingkatkan produksinya. Kalau tidak, maka kita akan menjadi negara yang tergantung impor. Berapa banyak devisa yang harus kita keluarkan dan berapa banyak biaya subsidi yang harus kita alokasikan?” tutur Arifin. Menurutnya, bensa saat ini masih tahap pilot project, masih butuh perjuangan yang panjang untuk menuju tahap komersial. Namun dari skala laboratorium, dari pilot plant, sudah bisa mengambil parameter-parameter penting bagaimana menuju ke arah skala produksi yang komersial. “Jadi, kita sampaikan kepada tim ITB untuk terus semangat mempercepat proses-proses percobaan dan juga memikirkan ke depannya untuk menjadi skala komersial yang memang bisa dimanfaatkan bukan hanya di dalam negeri, mudah-mudahan juga bisa diekspor ke luar negeri,” ujar Arifin.

https://www.inews.id/finance/bisnis/pemerintah-uji-coba-bikin-bensin-dari-minyak-sawit-untuk-kendaraan

Bisnis.com | Selasa, 25 Januari 2022

Sukses Manfaatkan Bioavtur dan Biodiesel, Pemerintah Uji Coba Bensin Sawit

Pemerintah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri yang disebut sebagai Bensa untuk skala demo plant. Bensa berkualitas tinggi tersebut akan menjadi parameter untuk menyusun feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED) produksinya yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter per hari di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, dan Pelalawan, Riau. “Dari skala pilot plant-nya yang ada sekarang ini 1.000 liter umpan per hari. Itu sudah bisa dihasilkan bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan RON 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi,” kata Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, melalui keterangan resmi, Rabu (25/1/2022). Produk Bensa yang terbukti menghasilkan energi berkualitas tinggi dan diklaim sesuai dengan tuntutan zaman, di mana masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Menteri Arifin mengatakan, Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang perlu terus didorong pengembangannya oleh pemerintah untuk mencapai kemandirian energi. “Kita harus berusaha untuk bisa mandiri di bidang-bidang yang menjadi kebutuhan bangsa kita, misalnya seperti energi, kita mempunyai sumber energi yang beragam yang belum dimanfaatkan. Kita punya batu bara, sawit dari hasil perkebunan, kita upayakan untuk bisa ditingkatkan produksinya, kalau tidak, maka kita akan menjadi negara yang tergantung impor,” ucapnya. Demo plant Bensa merupakan unit produksi bensin sawit yang mengonversi minyak sawit industrial (industrial vegetable oil/IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolite yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB. Pengembangan integrasi industri sawit dalam negeri dari sektor hulu hingga hilir tersebut merupakan kerja sama antara ITB dan PT Pura Barutama, dengan pendanaan yang bersumber dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sumber bahan baku demo plant berasal dari tandan buah sawit yang diutamakan dari program replanting kebun rakyat. Adapun, bahan baku yang digunakan untuk uji coba berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin, yang merupakan program kerja sama antara Dinas Perkebunan dan Koperasi Pekebun Rakyat bersama dengan peneliti ITB dan BPDPKS. Bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi IVO pada pilot plant IVO yang telah dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin oleh Tim Peneliti Teknik Kimia ITB bersama stakeholder terkait sebagai bagian dari riset terintegrasi yang juga berasal dari pendanaan BPDPKS dengan kapasitas 6 ton IVO per jam.

https://ekonomi.bisnis.com/read/20220125/44/1493313/sukses-manfaatkan-bioavtur-dan-biodiesel-pemerintah-uji-coba-bensin-sawit