Presiden Tegaskan Komitmen Sawit Berkelanjutan
Majalahhortus.com | Selasa, 13 April 2021
Presiden Tegaskan Komitmen Sawit Berkelanjutan
Presiden Joko Widodo tegaskan Komitmen Indonesia untuk menjaga Industri Sawit yang berkelanjutan ke Eropa melalui Hannover Messe 2021. Tahun ini, Indonesia menjadi Official Partner Country pada Hannover Messe (HM), sebuah pameran yang berfokus pada berbagai isu terkini teknologi dan solusi industri manufaktur, seperti otomasi industri dan IT (Industri 4.0), energi berkelanjutan dan teknologi lingkungan, efisiensi energi, penelitian dan transfer teknologi, robotika dan teknologi lainnya. Hal tersebut dapat menjadi peluang untuk menghadirkan Indonesia kepada dunia dalam upaya transformasi perekonomian khususnya di sektor industri 4.0 serta upaya pemulihan perekonomian nasional saat pandemi Covid-19. Industri kelapa sawit telah menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia, sekaligus meningkatkan taraf hidup banyak orang, memberi akses pendidikan, layanan kesehatan, teknologi dan informasi. sekarang saatnya untuk membagikan manfaat tersebut kepada komunitas di seluruh dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas paling strategis bagi Indonesia. Industri ini telah berkontribusi pada pendapatan pemerintah, keuntungan bagi perusahaan, lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan bagi petani kecil. BPDPKS didirikan pada tahun 2015 untuk mendorong pembangunan dan keberlanjutan sektor kelapa sawit melalui pengelolaan dana yang prudent, transparan, dan akuntabel. Sebagai lembaga pengelola dana, BPDPKS memastikan prinsip “from palm oil to palm oil” diterapkan di setiap program. Program tersebut meliputi pemberian dukungan untuk program mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat, penyediaan sarana dan prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, serta program promosi dan advokasi.Q Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pesan singkatnya menegaskan bahwa industri kelapa sawit Indonesia telah menyediakan bagi kita makanan sehat, energi terbarukan, dan produk yang selama ini kita gunakan sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Indonesia telah melakukan transformasi terhadap industri minyak sawit dengan memasukkan praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan ke dalam setiap aspek keputusan bisnisnya, sehingga perjalanannya ke rumah Anda tidak hanya dimaksudkan sebagai upaya komersial, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi masa depan kita. Bergabunglah dalam perjalanan kami untuk membuat industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan dengan berkunjung ke halaman digital kami di HM. Selanjutnya, BPDPKS bersama Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia telah bekerja keras untuk menampilkan kebaikan industri sawit Indonesia kepada dunia melalui konten-konten digital di HM, salah satunya melalui presentasi live streaming dari beberapa orang terkemuka di Indonesia:
1. Dr. Mahendra Siregar, Wakil Menteri Luar Negeri RI judul ‘Indonesia Palm Oil: Our Commitment to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs)’
2 Dr. Ir. Mushdalifah Machmud, MT, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI judul ‘Palm for Food: Policy Perspective’
3. Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M. Sc., Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI judul ‘Palm for Renewable Energy: Policy Perspective – We manage it, so it will not be detrimental for Human Food Supply’
4. Sahat M.Sinaga, Ketua Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia judul ‘Empowering Small Holders through Corporatization of The Small and Advancement of Processing Technology for Industrial Vegetable Oil’
5. Dr. Ir. Tatang Hernas, Peneliti Institut Teknologi Bandung judul The Magic of Palm Oil: The Goodness that we are willing to share with you’
6. Paulus Tjakrawan, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia judul ‘Palm Oil Based Biodiesel: Journey for Renewable and Affordable Energy’
7. Puspo Edi Griwono, PhD, Kepala SEAFAST Center judul ‘Health Aspect of Palm Oil’
Sawitindonesia.com | Selasa, 13 April 2021
Persiapkan SDM Sawit, APROBI dan APOLIN Tandatangani MoU Dengan LPP Yogyakarta
Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan Asosiasi Produsen Oleochemicals Indonesia (APOLIN) menanda tangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Politeknik LPP pada 27 Februari 2021. Penanda tanganan MoU dilakukan oleh Muhamad Mustangin, Direktur Politeknik LPP Yogyakarta dengan Rapolo Hutabarat, Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) dan MP Tumanggor, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Penanda tanganan MoU ini disaksikan oleh kalangan pemerintah dan asosiasi sawit antara lain Musdhalifah Machmud (Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), Wikan Sakarinto (Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Andriah Feby Misna (Direktur Bioenergi), Mohammad Abdul Ghani (Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Edy Wibowo (Direktur Penyaluran Dana BPDPKS), Ir.Gulat ME Manurung (Ketua Umum DPP APKASINDO), Irma Rachmania, Ketua Bidang Pemasaran Dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan jajaran pengurus APOLIN maupun APROBI. Rapolo Hutabarat ,Ketua Umum APOLIN, mengutarakan MoU ini sangat strategis, mengingat pembangunan sumberdaya manusia (SDM) dari segala aspeknya merupakan keharusan bagi setiap bangsa dalam menjawab berbagai tantangan, khusunya tantangan yang akan datang. MoU APOLIN dengan LPP Politeknik Yogyakarta berkaitan empat aspek yaitu penyusunan kurikulum pendidikan, pengiriman dosen tamu, training dosen, dan magang. Selain itu, lanjut dia, permintaan produk dasar oleochemical Indonesia juga terus meningkat setiap tahunnya. Industri oleochemical di Indonesia saat ini memiliki kapasitas 11,3 juta ton per tahun. Adapun produk oleochemical saat ini terdiri dari lima kelompok utama, fatty acid, fatty alcohol, metil ester, gliserol dan soap noodle. “Melihat permintaan global yang tumbuh positif, kami dari Apolin mengajak perguruan tinggi bersama-sama mencari, menggali dan mengembangkan berbagai teklongi unggul dan beragam untuk produk olechemical yang sangat dibutuhkan industri global,” ujar Rapolo.
Irma Rachmania, Ketua Bidang Pemasaran Dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) menuturkan penanda tanganan kerja sama sangat penting baik Poltek LPP Yogyakarta dan APROBI untuk memperkuat kompetensi dan daya saing lulusannya. “Perjanjian ini semakin mendukung industri sawit khususnya energi terbarukan. Kerjasama ini meningkatkan daya saing industri dan terutama kesejahteraan Indonesia,” ujar Irma yang mewakili pengurus APROBI saat memberikan sambutan. Ia mengharapkan MoU ini semakin memperkuat kerja sama baik APROBI dan LPP Yogyakarta.”Apresiasi tinggi kepada LPP Yogyakarta yang memberikan kesempatan APROBI untuk penanda tanganan MoU ini,” ujarnya. Muhamad Mustangin, Direktur Politeknik LPP Yogyakarta saat memberikan sambutan, mengatakan penanda tanganan MoU diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di Politeknik LPP sehingga menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dunia kerja khususnya hilir kelapa sawit. “Sementara itu, sektor industri khususnya hilir kelapa sawit akan memperoleh sumber daya manusia sesuai kapasitas dan kapabilitas yang diharapkan. Kami ucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada APROBI dan APOLIN untuk penanda tanganan MoU ini,” ujarnya. Ia mengatakan target MoU ini akan memiliki kurikulum sejalan kebutuhan industri hilir sawit sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri. Lalu ada dukungan APROBI dan APOLIN berkaitan D3 sampai S1 terapan yang memerlukan dukungan industri. Selain itu, mahasiswa akan memperoleh tempat magang sehingga mereka mengetahui proses produksi di dalam industri. “Harapan kami, ada tenag apengajar dari APROBI dan APOLIN yang berbagi pengetahuan dan update informasi, sehingga dapat memperkaya materi dan sistem pengajaran,” ujarnya.
Sementara itu, Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berpesan supaya MoU dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, penciptaan lapangan kerja. “Upaya dilakukan LPP Yogyakarta, APROBI, dan APOLIN dapat mendorong akselerasi bisnis dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat keseluruhan,” jelasnya. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Didi Achjari, menyebutkan kerja sama ini akan membantu LPP meningkatkan target kerjanya dan berharapakan membantu kompetensi mahasiswa terutama dalam bidang perkebunan dan kelapa sawit. “Sektor pertanian dan perkebunan ini luar biasa, menyumbang surplus pada 2020 di Indonesia. Sektor ini juga suatu hal yang futuristik karena sampai kapan pun manusia butuh makanan. Pertanian akan menopang sektor yang lain. Selain membantu negara lebih maju secara ekonomi juga kemandirian bangsa,” ungkapnya. Wikan Sakarinto Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik kerjasama yang sangat strategis ini antara dunia usaha dan lembaga pendidikan di sektor perkebunan karena dapat meningkatkan kemampuan tidak sebatas pangan melainkan energi terbarukan.
BERITA BIOFUEL
Kontan.co.id | Selasa, 13 April 2021
Pertamina janji percepat agenda transisi energi baru terbarukan
PT Pertamina (Persero) mempercepat agenda transisi energi yang dapat mendorong peralihan konsumsi energi dari fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT). Upaya tersebut dilakukan sekaligus untuk mempertegas dukungan perusahaan terhadap transformasi industri 4.0. Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe 2021, terdapat tiga aspek utama dalam menyiapkan roadmap Industri 4.0 di Indonesia, yakni penguatan SDM, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan investasi pembangunan hijau. Menurut Presiden Jokowi, pandemi menjadi momentum untuk melakukan pembangunan hijau. Untuk itu, beberapa terobosan sudah dilakukan diantaranya pengembangan biodiesel atau green diesel dari minyak sawit dan pemasangan solar panel. Berbagai proyek tersebut bakal turut menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan, sebagai salah satu peserta dalam ajang Hannover Messe 2021, Pertamina memastikan langkahnya untuk mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan yang dijabarkan dalam 8 inisiatif energy transition. “Kami sangat bersungguh-sungguh untuk menjalankan transisi energi yang menjadi tujuan bersama untuk mengurangi pemanasan global dan mencapai keberlanjutan energi,” ungkap Nicke menyambut Hannover Messe secara virtual pada 12 – 16 April 2021, dalam keterangan resmi Selasa (13/4).
Menurutnya, pemerintah telah menetapkan target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025 dan 31% di 2050. Untuk itu, Pertamina sebagai BUMN energi memperluas keterlibatanya dalam industri energi Indonesia dengan terus meningkatkan kontribusinya bagi kemajuan bauran energi. Untuk mewujudkan target tersebut, Pertamina melakukan konversi kilang untuk memproduksi green fuel seperti green diesel, green avtur dan green gasoline, melanjutkan pengembangan bio-energy seperti biomassa dan bioetanol. Pertamina juga terus mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi, serta utilisasi green hidrogen. Berkolaborasi dengan beberapa BUMN lainnya, Pertamina turut mengambil peran strategis dalam integrasi ekosistem EV Battery dan Energy Storege di Indonesia. “Kami juga memperkuat gasifikasi terintegrasi untuk melayani pelanggan di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri dalam rangka mengurangi emisi,” lanjutnya. Lalu, di bidang pembangkit listrik Pertamina juga terus meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui solar power plant di berbagai area operasi Pertamina dan juga biogas power plant di Sei Mangkei. Upaya mengurangi jejak karbon juga dilakukan dengan menerapkan Carbon Capture, Utilization and Storage dalam rangka peningkatan produksi di beberapa lapangan migas. Nicke meyakinkan kalau pihaknya akan terus melanjutkan transformasi, dengan memanfaatkan kapabilitas, portofolio, memperluas kemitraan, dan memperkuat kemampuan keuangan perusahaan. “Lebih penting lagi, kami akan terus bekerja secara harmonis dengan masyarakat melalui penerapan inisiatif ESG (Environment, Social & Governance) di seluruh aspek operasional dan bisnis Pertamina serta mendorong peningkatan dari aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi secara inklusivitas sebagaimana semangat Energizing Sustainable Future,” tandasnya.